Selasa, 17 Januari 2012
Minggu, 04 Juli 2010
Selasa, 09 Maret 2010
FATWA MENYUSUI LELAKI DEWASA!
Menyusui lelaki dewasa menurut Islam
(by Mumin Salih)
Isu menyusui lelaki dewasa sedang HOT di Mesir dan merupakan fokus media di sejumlah negara TImur Tengah. Ini semua dimulai ketika Dr. Izzat Attya, kepala departemen Hadis Universitas Al-Azhar, mengeluarkan FATWA yang mengatakan : adalah sah bagi wanita Muslim yang bekerja untuk MENYUSUI KOLEGAnya untuk menghindari dosa 'khulwa' (atau 'khalwat' : berada disebuah ruangan dengan hanya seseorang yang tidak se-muhrim/ada hubungan keluarga).
Fatwa-fatwa serupa juga pernah dikeluarkan ulama-ulama di Timur Tengah, tetapi ini pertama kalinya fatwa macam itu datang dari Al Azhar, institusi Islam yang paling prestisius di dunia.
Universitas Al-Azhar
Dr. Attya mengerti bahwa muslimah-muslimah yang sangat taat pada agama mereka terpaksa harus keluar rumah dan bekerja. Negara dan masyarakat memaksa wanita-wanita ini untuk berbuat dosa khalwat, tanpa melakukan sesuatu untuk menghindarinya, katanya.
Menurut pakar paling terpercaya dibidang hadis ini, solusi ini memang datang langsung dari nabi. DI jaman Islam dulu, wanita-wanita Muslim juga mengalami hal yang sama dan nabi segera mengatasinya.
Ini semuanya bermula ketika Muhamad berniat menikahi Zainab, istri anak angkatnya, Zaid (atas anjuran Allah, tentunya).
Abu Huthayfa dan istrinya, Sahla, memiliki seorang putera angkat (budak yang dibebaskan) bernama Salim. Sahla dapat berada di suatu ruangan dengan Salim, tanpa mengenakan jilbabnya. Ketika Mohamad melarang Muslim untuk mengadopsi anak, adopsi Salim otomatis batal sehingga ia kini menjadi orang asing yang berlainan muhrim dan tidak lagi bisa berada di sebuah ruangan tersendiri dengan Sahla.
Sahla mengeluh kepada Muhamad yang memberinya solusi genius !
NABI menyuruhnya MENYUSUI Salim (LIHAT SAJA ARTIKEL ASLINYA dan cek hadis
dibawah ini!)
Dengan begitu, Salim diijinkan untuk tinggal dirumahnya sebagai seorang putera. Namun Sahla protes: "Tetapi Salim lelaki dewasa dan berjenggot !"
Muhammad senyum kepadanya dan mengatakan, "Saya tahu itu."
Aisha, juga sangat bahagia dengan keputusan ini karena ia pun memiliki kesulitan mengijinkan lelaki ke dalam rumahnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Apalagi setelah kematian Muhammad, Aisya semakin memerlukan flexibilitas dalam bertemu dan berbicara dengan lelaki-lelaki tidak semuhrim menurut Islam. Aisha JUGA SANGAT MENDUKUNG PRAKTEK PENYUSUAN LELAKI DEWASA !! Ia mendorong puteri-puteri adik-adiknya dan puteri-puteri saudara-saudaranya untuk menyusui lelaki yang diinginkan Aisya agar memasuki rumahnya.
(Aisha adalah istri kedua Muhammad yang dinikahi setelah kematian istri pertamanya, Khadijah)
Muslim-muslim sejati memang setuju 100% dengan fatwa ini; wong, ini merupakan wanti-wanti sang boss sendiri dan sudah ada presedennya! Masalah apakah ini bisa diterima secara moral, tentu tidak pernah digubris. Pokoknya apa kata Allah/Muhamad, itu pasti benar dan tidak patut dipertanyakan. TITIK.
Ada muslim-muslim yang ingin memperhalus dampak fatwa ini pada komunitas Muslim yang SHOCK. Ada yang mengungkapkan keberatan tentang cara fatwa itu disampaikan kepada masyarakat, sementara ada yang mencoba menjelaskan bahwa 'menyusui' tidak selalu berarti 'kontak antara lelaki dan wanita.' Ini bisa berarti bahwa seorang wanita bisa memasukkan susu dari teteknya ke sebuah gelas dan memberikannya kepada kolega lelakinya !
Kelompok muslim macam ini mencoba mereformasi Islam sesuai dengan cara mereka sendiri-sendiri dan lupa bahwa wanita tidak selalu memproduksi susu. Mayoritas muslim marah, malu dan menolak fatwa ini. Mereka mengatakan bahwa Muhammad tidak mungkin mengijinkan hal ini.
Muslim-muslim yang shock berat itu itu jelas belum pernah mendengarkan cerita diatas tersebut. Saya pun, ketika masih mukminin dulu hanya mendengarnya setelah saya dewasa. Bahkan ketika itu saya yakin betul bahwa hadis itu pastilah lemah isnadnya, tentu tanpa mengeceknya (takut menemukan kepalsuan Islam).
Namun ternyata hadis itu memang SAHIH dan dilaporkan berkali-kali dalam hadis-hadis Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan Ibn Majah. Malah hadis itu telah diselidiki sejumlah pakar paling terhormat seperti Ibn Taymiyya, Ibn Hazm & Al Albani. Menolak hadis dengan kekuatan seperti itu sama saja dengan menolak puasa dan sholat.
Masyarakat Islam dengan sengaja dan konsisten menyembunyikan wajah burik Islam. Mayoritas Muslim sama sekali tidak tahu tentang luar biasanya pelanggaran- pelanggaran Muhamad atas tradisi dan moralitas Arab. Tanpa malu-malu, Muhamad bahkan melanggar aturan Islamnya sendiri demi tercapainya agendanya.
Setelah hebohnya kasus ini sampai membuat banyak orang marah, Al-Azhar mencoba menjelaskan posisi mereka dan Dr. Attya dipaksa mencabut fatwanya. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, IA HANYA MENURUTI PENDAPAT OLEH PAKAR-PAKAR ISLAM PALING TERHORMAT. Tetapi setelah konsultasi panjang lebar dengan pakar-pakar Muslim, ia kini percaya bahwa ijin untuk menyusui lelaki dewasa adalah sebuah pengecualian yang hanya diberikan kepada istri Abu Huthayfa untuk mengatasi sebuah problem yang tidak lazim, tetapi ini tidak berlaku bagi Muslim lain. Pernyataannya tentu tidak menyebutkan apa yang begitu 'tidak lazim' tentang kasus Abu Huthayfa ini dan mengapa AISHA sendiri yang mendukungnya.
Pembelokan fatwa macam ini membuat lega masyarakat Muslim dan media Arab karena menurut mereka, fatwa itu tidak cocok dengan moralitas tinggi dan logika yang mereka yakin dimiliki Islam. Sungguh konyol bahwa Muslim kesulitan menerima kebenaran cerita ini, tetapi dengan mudah menelan cerita bahwa Muhamad ber-MIRAJ naik BURAQ ke surga. Pemikiran Islam memang sungguh aneh !!
Referensi Hadis:
http://www.alarabiy a.net/articles/ 2007/05/16/ 34518.html
http://hadith. al-islam. com/Display/ Disp ... 7&Rec=1798
http://hadith. al-islam. com/Display/ Disp ... 1&Rec=3379
http://hadith. al-islam. com/Display/ Disp ... 1&Rec=3378
http://hadith. al-islam. com/Display/ Disp ... 1&Rec=3381
http://hadith. al-islam. com/Display/ Disp ... 1&Rec=3382
(www.news.faithfreedom.org/index. ... e&sid=1309)
Sabtu, 13 Februari 2010
POLYGAMI, KEINDAHAN RUMAH TANGGA ISLAM
Ayat yang cukup "kontroversial" dalam Quran mengenai Poligami adalah Surah An Nisaa ayat 3 dimana disebutkan bahwa kawinilah dua, tiga, atau empat dari wanita lain (merdeka) dengan syarat bisa berbuat adil. Jika takut tidak bisa berbuat adil maka kawini satu saja (wanita merdeka) atau kawini budak-budak yang dimiliki sebanyak mungkin. karena memang budak / pembantu hanyalah barang kepemilikan (property) untuk dinikmati.
Quran 4:3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Tetapi Al Quran juga mengatkan bahwa tidak mungkin seorang pria bisa berlaku adil pada istri-istrinya walaupun mereka sangat ingin berbuat demikian:
Quran 4:129
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dengan demikian menurut pemahaman kita selama ini, tentunya Nabi Muhammad pasti sudah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dua ayat Quran tsb di atas 4:3 dan 4:129. Jadi Nabi Muhammad berlaku sangat adil terhadap isteri-isterinya dan tidak memihak atau pilih kasih terhadap isteri-isterinya sesuai ayat tsb, bukan?
Tapi jika kita membaca hadist2 berikut dengan cermat, maka bisa dilihat bahwa Nabi Muhammad sebenarnya tidaklah adil dan malah cenderung pilih kasih, dan Muhammad pun mengakui hal itu dengan mengatakan: "Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah"
Terjadi persaingan antar para istri,
Sahih Bukhari, 47:755
Dikisahkan Urwa berdasarkan perkataan Aisyah: Istri-istri Rasulullah terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas Aisyah, Hafshah, dan Saudah. Sementara kelompok kedua terdiri atas Ummu Salamah dan istri-istri Rasulullah yang lain. Semua kaum muslimin sudah sama-sama tahu betapa cintanya Rasulullah kepada Aisyah.
Apabila ada salah seorang sahabat yang mempunyai hadiah yang akan dia berikan kepada Rasulullah, maka biasanya dia akan menangguhkan pemberian tersebut, sampai Rasulullah sedang berada di rumah Aisyah. Suatu hari ada seorang sahabat yang mengirimkan hadiah kepada Rasulullah ketika beliau sedang berada di rumah Aisyah. Rupanya hal itu diketahui oleh kelompok Ummu Salamah. Mereka berkata kepada Ummu Salamah: "Kamu bicaralah kepada Rasulullah supaya beliau mau menasihati para sahabatnya: 'Barangsiapa yang bermaksud memberikan hadiah kepada beliau, supaya dia berikan saja di rumah istri mana pun beliau berada.'
Ummu Salamah menyampaikan kepada Rasulullah apa yang diusulkan oleh kelompoknya itu. Akan tetapi beliau tidak menanggapi apa yang disampaikan Ummu Salamah itu sedikit pun. Ketika hal itu disampaikan kepada mereka, mereka tidak berputus asa. Mereka mendesak supaya Ummu Salamah mencobanya lagi. Ummu Salamah menurut saja. Sekali lagi dia sampaikan usulan kelompoknya itu kepada Rasulullah di saat beliau tengah berada di rumahnya. Namun Rasulullah juga tidak menanggapinya sedikit pun. Kelompok Ummu Salamah masih juga belum berputus asa. Mereka tetap membujuk Ummu Salamah agar mau melakukannya sekali lagi. Dan lagi-lagi Ummu Salamah menuruti kehendak mereka. Untuk ketiga kalinya Ummu Salamah nmenyampaikan hal itu kepada Rasulullah saw. pada saat beliau berada di rumahnya. Dan kali ini rupanya Rasulullah mau menanggapi. Beliau berkata kepada Ummu Salamah: 'Jangan kamu sakiti aku tentang Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak turun kepadaku ketika aku berada dalam kain seorang wanita (istri) kecuali Aisyah.'
Seketika itulah Ummu Salamah berkata: 'Aku bertobat kepada Allah karena telah menyakitimu, wahai Rasulullah.' Kemudian anggota kelompok Ummu Salamah tersebut memanggil Fathimah putri Rasulullah. Mereka mengutus Fathimah supaya menyampaikan pesan kepada Rasulullah yang isinya: 'Sesungguhnya istri-istrimu mendambakan supaya berlaku adil khususnya menyangkut putri Abu Bakar.' Mendengar pesan yang disampaikan putrinya itu Rasulullah berkata: 'Wahai putriku, apakah kamu tidak menyenangi akan apa yang aku senangi?' Fathimah menjawab: 'Tentu saja ayah.' Fathimah lalu pulang dan menceritakan kepada mereka tanggapan Rasulullah saw. tersebut. Ketika mereka membujuk Fathimah supaya balik lagi menghadap Rasulullah, dia menolak.
Hadis dibawah ini menceritakan kecemburuan Aisha dan Hafsa terhadap Maria
Sahih Bukhari 43, Nomer 648:
Sang Nabi tidak mengunjungi istri2nya karena Hafsa membocorkan rahasia kepada Aisha, dan sang Nabi berkata bahwa dia tidak akan mengunjungi para istrinya selama sebulan karena dia marah pada mereka ketika Allah membatalkan sumpahnya untuk tidak menyentuh Maria lagi.” Dan akhirnya sebulan penuh hanya tidur bersama Maria.
Dan perlakuan Muhammad kepada isterinya yang kedua Sauda adalah sangat tidak adil dan sangat memojokkan Sauda.
Sauda adalah wanita yang gemuk dan sudah agak tua sehingga Muhammad enggan untuk tidur dengan wanita tersebut. Jatah malamnya terpaksa ia berikan kepada Aisha yang jauh lebih muda dan lezat.
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Hadith 766.
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Hadith 139.
Diriwayatkan oleh Aisha: Sauda bint Zam'a melepaskan giliranya pada saya (Aisha) dan jadi Nabi memberi saya (Aisha) kedua hari saya dan hari dari Sauda.
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Diriwayatkan Abu Musa: Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai level ini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."
Kata Nabi; Aisha lebih unggul dibandingkan istri2 nabi lainnya. Apanya yang lebih unggul?
Hafsa ngambek karena Muhmmad pilih kasih terhadapnya!!
Umar bin Khattab Menasehatkan Hafsah agar Tabah Bila Muhammad Lebih Menyukai Aisyah
Sahih Bukhari, Volume 3, Book 43, no 648
Dikisahkan oleh Umar bin Khatab; Jangan tergoda untuk meniru temanmu (Aisha) karena dia lebih cantik daripada kamu dan lebih dicintai Nabi.’”
dan...
Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 62, no 145
Dikisahkan oleh Ibn Abbas: Umar berkata pada Hafsa, " O putri ku! Jangan kau disesatkan oleh tingkah laku orang yang bangga akan kecantikannya, oleh karena cinta Rasulullah kepadanya." (maksudnya Aisha). ' Umar menambahkan, " Kemudian aku bercerita kepada Rasul Allah akan hal itu dan ia tersenyum ( karena mendengar itu)."
Ketidakpuasan Atas Poligami Muhammad
Muhammad melanggar sendiri Quran surat an-Nisaa’ 4:3 dengan poligami lebih dari empat. Menurut Qurat surat al-Ahzab 33:51, Muhammad boleh memilih semaunya kapan dan dengan istri yang mana saja ia mau menghabiskan waktu sekehendak hasratnya. Akibatnya, Aisyah, istri kanak-kanaknya, merasa tertekan atas perilaku egois Muhammad dan betapa gegabahnya si Allah memenuhi kemauan dan nafsu nabiNya:
Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 311
Diceritakan oleh Aisha: Aku memandang rendah wanita2 yang memberikan dirinya kepada rasulullah dan aku katakan, "Dapatkah seorang wanita memberikan dirinya kepada seorang laki2 ? Tetapi ketika Allah mengungkapkan: "Kamu (Muhammad) dapat menunda giliran kepada saja yang kamu kehendaki atas istrimu, dan kamu boleh menerima siapapun yang kamu inginkan…" ( 33.51)
Aku berkata (kepada Nabi), " Aku merasakan bahwa ALLAHMU BERTINDAK CEPAT UNTUK MEMENUHI NAFSU DAN KEINGINANMU”
Para istri Muhammad tidak bahagia dengan kondisi rumah tangganya!!
Menurut muffasir Quran Abdullah Yusuf Ali, ayat s.66:1 muncul dilatarbelakangi peristiwa berikut:
Rumah tangga Nabi tidaklah sama dengan rumah tangga lain. Istri-istri nabi diharapkan untuk menjaga suatu yang standard lebih tinggi di dalam sikap, cara bicara dan perilaku dibanding wanita-wanita biasa, mereka mempunyai tugas lebih keras untuk melaksanakan… Tetapi bagaimanapun mereka adalah manusia, dan tunduk kepada kelemahan sifat wanita mereka, dan mereka kadang-kadang gagal. Komentator lain pada umumnya mengutip peristiwa berikut dalam hubungan dengan penurunan ayat2. Hal itu diceriterakan dari Aisha, isteri Nabi yang kudus oleh Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud dan yang lainnya, bahwa Nabi yang kudus pada umumnya mengunjungi semua isterinya sehari-hari. “.Suatu kali setelah salat Asr ia tinggal lebih lama dibanding umumnya di rumah Zainab bint Jash, karena dia telah menerima beberapa madu dari suatu tempat dimana Nabi yang kudus amat menyukainya. "Karena ini," Aisha berkata, " Aku merasakan cemburu, dan Hafsa, Sauda, Safiya, dan kami semua menyetujui bahwa ketika Nabi mengunjungi kami masing-masing dari kita akan menceritakan kepadanya bahwa ada suatu bau ganjil yang datang dari mulutnya sebagai hasil apa yang telah Nabi makan, karena kami mengetahui bahwa Nabi sangat sensitip ke terhadap bau yang menyengat".
**
Allah sekali lagi menegaskan bahwa Muhammad tidak boleh mengharamkan apa yg dihalalkan baginya, alias nabi tidak perlu mematuhi janjinya kepada istrinya2. Bahwa ia tidak lagi akan berlama2 mencicipi 'madu' nya Zainab.
Aisyah Sendiri Mengatakan, bahwa Muslimah adalah Wanita yang Paling Tidak Berbahagia Dibandingkan Perempuan Manapun!!
Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 72, Number 715
Diceriterakan oleh Ikrima: Rifa'a menceraikan isterinya lalu sesudah itu Abdurrahman bin Az-Zubair Al-Qurazi menikahinya. Aisha berkata bahwa wanita tersebut datang, memakai kerudung hijau dan mengeluh kepadanya tentang suaminya dan menunjukkannya suatu bintik hijau pada kulitnya yang disebabkan oleh pukulan. Adalah kebiasaan wanita untuk mendukung satu sama lain, maka ketika Rasul Allah datang, ' Aisha berkata, "Aku belum melihat wanita manapun yang begitu menderita seperti yang dialami para Muslimah. Lihat! Kulitnya lebih hijau dibanding pakaiannya!"
Aisha, istri kesayangan rasul saja mengatakan demikian…
Ditempeleng Ketika Minta Uang
Abu Bakar menempeleng Aisyah dan Umar menempeleng Hafsah. Muhammad cuma tertawa:
Jabir bin Abdullah melaporkan: … Dia (Umar) berkata: Aku akan berkata sesuatu yang akan membuat Nabi tertawa, maka ia berkata: Rasulullah aku harap kamu telah melihat putri Khadija ketika dia meminta kepadaku beberapa uang, dan aku bangun DAN MENAMPARNYA. Rasulullah tertawa dan berkata: Mereka ada di sekitar aku seperti yang kau lihat, meminta uang ekstra. Abu Bakr kemudian bangun menghampiri Aisha DAN MENAMPARNYA pada leher, Umar yang diberdiri di depan Hafsa kemudian menamparnya dan berkata: Kamu minta Rasulullah yang tidak ia miliki... Mereka berkata: Demi Allah, kita tidak minta rasulullah apapun yang tidak ia miliki… (Sahih Muslim 3506)
Minggu, 24 Januari 2010
Gara-gara Ponsel, Gadis Cilik Dicambuk 90 Kali

menelepon (ist)
Siswi berusia 13 tahun yang tidak disebutkan namanya tersebut dianggap telah melanggar peraturan sekolah, yang melarang siswa-siswi membawa ponsel ke sekolah.
Pengadilan Arab Saudi memutuskan, siswi tersebut harus dicambuk sebanyak 90 kali dan dipenjara selama dua bulan.
Dikutip detikINET dari Presstv, Jumat (22/1/2010), hukuman cambuk tersebut dilakukan di sekolah dan disaksikan oleh siswa-siswi yang lain.
Sejumlah aktivis hak asasi manusia mengecam keras hukuman yang dinilai melanggar hak asasi manusia tersebut.
Arab Saudi memang terkenal keras, khususnya dalam memperlakukan kaum hawa. Di tahun 2006, seorang gadis dicambuk 200 kali dan dipenjara selama 6 bulan setelah menjadi korban pemerkosaan sekelompok pemuda. Hukuman cambuk yang diterimanya lebih banyak dibanding pemerkosanya.
Pada awalnya, pengadilan 'hanya' menjatuhkan hukuman cambuk sebanyak 90 kali. Namun, hukuman ini bertambah menjadi 200 kali setelah media memberitakannya. Pengadilan menilai bahwa gadis tersebut mencoba menghasut di media.
Kasus lain, di tahun 2002, sekitar 14 siswi tewas mengenaskan di sekolah, terjebak dalam gedung yang terbakar. Mutaween, polisi agama Saudi melarang mereka meninggalkan gedung karena pakaian mereka dianggap tidak sopan sebab tidak sesuai dengan peraturan di sana.
Pada bulan Februari 2008, seorang akademisi dicambuk 180 kali karena kepergok minum kopi bersama dengan seorang siswi. Di sana ada peraturan yang melarang wanita dan pria yang tidak memiliki ikatan berduaan di ruang publik.
Untuk bepergian dan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sekolah, jalan-jalan, ke bank, ke rumah sakit dan sebagainya, wanita pun harus mendapatkan izin dari penjaganya, baik itu ayah, suami, atau saudara laki-lakinya. ( faw / fyk )
Sabtu, 16 Januari 2010
Wanita Aceh Diperkosa Bergantian di Dalam Tahanan oleh Polisi Syariat

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Langsa, AKBP Yosi Muhamartha, saat berbincang pada detikcom, Kamis (14/1).
"Mereka (pelaku) sudah berterus terang mengakui perbuatannya memerkosa korban. Untuk melacak keberadaan seorang lainnya yang masih buron, kita sudah minta bantuan WH juga. Dan sejauh ini mereka cukup kooperatif dalam kasus ini," terangnya.
Aksi pemerkosaan yang dilakukan penegak Syariat Islam ini cukup menimbulkan keprihatinan warga Aceh. Pasalnya, kejadian biadab tersebut justru terjadi di kantor penegak hukum Syariat Islam.
Kisah memilukan ini bermula ketika Intan -bukan nama sebenarnya- bersama seorang teman prianya tertangkap oleh petugas WH di kawasan Jalan Lingkar PTPN-I Langsa pada Kamis pekan lalu. Intan dan teman prianya itu dituding telah melakukan perbuatan mesum.
Kedua sejoli ini kemudian digiring ke kantor Satpol PP/WH Langsa di Gampong Tualang, Tengoh. Mereka kemudian ditahan sampai Jumat dinihari. Kejadian pemerkosaan itu sendiri diakui Intan terjadi sekitar pukul 01.00 dinihari di ruang tahanan.
Paginya, seorang petugas mendapati Intan menangis terus di dalam ruang tahanan. Ketika ditanya kenapa Intan terus menangis, barulah cerita pilu itu terungkap. Kontan saja para petugas yang disebut-sebut Intan, FA dan MN diciduk dari rumahnya. Intan sendiri kemudian divisum.
"Hasil visum memang menunjukkan korban mengalami kekerasan seksual. Tapi lebih rincinya lagi kami masih menunggu hasil visum dari RSUD Langsa," tambah Kapolres. Saat ini, korban sudah dikembalikan pada orang tuanya. [dtk]