Kamis, 15 November 2007

Menteri Intergrasi Belanda "Bela" Muslim


Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Kamis, 15 November 2007
Menteri Urusan Integrasi Belanda, Ella Vogelaar,menyerang anggota parlemen kubu kanan yang sering 'menyerang' kalangan Muslim
ImageHidayatullah.com-- Menteri Urusan Integrasi Belanda, Ella Vogelaar,menyerang anggota parlemen kubu kanan Rita Verdonk, Geert Wilders dan Henk Kamp, saat menyampaikan kebijakannya soal integrasi. Vogelaar mengatakan ketiga politisi itu menimbulkan rasa tidak aman di Belanda dengan ucapan-ucapan keras. Mereka juga menciptakan jurang antara kalangan Muslim dan warga lain.
Ella Vogelaar berpendapat bahwa Verdonk, Wilders dan Kamp tengah 'berlomba-lomba' siapa yang dapat melakukan kebijakan paling keras dalam bidang integrasi dan imigrasi. Ketiga politisi itu makin memperdalam perbedaan antara kelompok-kelompok etnik.
Menurut Biro Perencanaan Sosial Budaya Belanda (SCP) dunia Muslim sangat jauh berbeda dari dunia warga Belanda lainnya. Karena itu Vogelaar berpendapat bahasa keras ketiga anggota parlemen Belanda itu sama sekali tidak mendorong proses integrasi.
Beritikad baik
Vogelaar tidak menyangkal bahwa warga sipil kerapkali merasa terganggu oleh kawula muda Maroko dari daerah permukiman Amsterdam Slotervaart. Vogelaar ingin bertindak keras terhadap mereka dan orangtua mereka.
Tetapi sang menteri tidak ingin menggarisbawahi masalah saja, seperti yang dilakukan Verdonk, Wilders dan Kamp. 'Sebagian besar kelompok pendatang beritikad baik. Mereka harus mendapat peluang berkembang dan berintergrasi di masyarakat Belanda,' kata Vogelaar. Ia juga merujuk pada laporan SCP.
Di situ antara lain tertera bahwa kaum pendatang semakin berpendidikan bagus, mempunyai pekerjaan atau usaha sendiri dan semakin jarang mencari calon mitra hidup di negeri asal.
Menjawab serangan
Verdonk, Wilders dan Kamp langsung menjawab serangan Vogelaar terhadap mereka. Verdonk menyangkal tuduhan bahwa kritiknya terhadap Islam memukul rata semua warga pendatang. 'Banyak sekali orang Muslim yang jadi', kata Verdonk. Tetapi citra buruk kawula muda Maroko adalah salah mereka sendiri.
"Saya tidak bertangggungjawab atas kelakuan buruk mereka," ujar mantan Menteri Urusan Integrasi Verdonk.
Ucapan Vogelaar bahwa bahasa keras ketiga politisi itu menimbulkan rasa tidak aman ditertawakan Verdonk.
"Selama hidup ini saya sering mendengar ucapan-ucapan yang bodoh, tapi ucapan anda ini tiada taranya."
Sementara Wilders mengatakan, "Saya tidak mengatakan bahwa semua Muslim itu rusak. Tapi saya tidak perduli komentar mereka tentang ucapan-ucapan saya. Saya baru saja mulai."
Mantan Menteri Imigrasi Belanda Rita Verdonk, dikenal karena kebijakan-kebijakan kerasnya. Sebelum ini, ia pernah mengusulkan kalangan parlemen Belanda untuk melarang burqa.
Parlemen Belanda yang sebagian besar berasal dari partai beraliran tengah-kanan. Alasannya burqa dianggap mengganggu ketertiban umum, warga dan keselamatan.   
Dari populasi total warga Belanda, sekitar Sekitar 6 persen adalah kaum Muslim. Namun, mereka masih mendapat perlakuan tidak adil. [rnl/hid/www.hidayatullah.com]


Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

Din Syamsuddin: Perang Melawan Teror AS “Penghinaan” terhadap Muslim

Oleh : Redaksi 15 Nov 2007 - 3:30 pm

imageKetua PP Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin mengatakan, pemerintahan Bush memperburuk hubungan kaum Muslim dengan kampanye melawan "teror" nya

Amerika Serikat sudah menjadi "negara bagian keamanan nasional" yang memakai perang atas nama "teror" sebagai penyamaran untuk memajukan pertentangan terhadap agama Islam. Pernyataan ini disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin Muslim saat berada di Roma, Italia.

Din Syamsuddin, mengatakan, pemerintahan Presiden Bush terus memperburuk ketegangan dengan kaum Muslim, khususnya di Timur Tengah.

"Cara pemerintah AS mengurus terorisme setelah pemboman World Trade Centre, dengan melancarkan 'perang atas teror' menghina ke dunia Muslim dan negara lain," demikian kata Din sebagaimana dikutip Adnkronos International (AKI).

Din berada di Roma dalam rangka mengikuti Konfrensi Antar Agama yang dirganisatori diorganisir oleh Kedutaan Besar Indonesia dan Keuskupan Australia.

Din juga mengatakan, hal yang yang terburuk isu "terorisme" saat ini karena semenjak AS memperkenalkan "perang melawan teror' telah melahirkan perselisihan peradaban. Selain itu, adalah lahirnya sikap kebencian kaum Muslim terhadap Barat dan Amerika.

"Sebagian besar kaum Muslim memiliki perasaan negatif terhadap Barat, terutama AS." Tindakan ini, kata Din, termasuk tindakan AS menyerang Iraq dan Afghanistan.

Menurut Din, bahkan, akibat tindakan Amerika itu, kelompok-kelompok yang selama ini dianggap keras justru semakin lebih radikal.

Din juga menambahkan, sebuah kesalahan serius taktaka Barat menyamakan Islam dengan "terorisme".

Cara terbaik untuk mengurangi kesalahpahaman dan kecurigaan itu, menurut Din, harus dimulai mempromosikan depan cara terbaik untuk mempromosikan dialog dan kerjasama antar agama-agama.

Din juga mendukung surat 138 sarjana Muslim yang pernah disampaikan kepada Paus Benedictus XVI baru-baru ini.

Selain Din, pembicara yang datang dalam acara itu adalah, Ketua Dewan Gereja Nasional Australia,Reverend John Henderson. Henderson mengatakan, dialog antara Muslim, Kristen, Yahudi dan agama-gama lain akan melahirkan rasa saling mengerti pemeluk agama di Asia Pacific. [aki/www.hidayatullah.com]


Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

Presiden Sudan: Kristen Radikal dan Zionisme Internasional Otak Kerusuhan di Darfur


Presiden Sudan: Kehadiran Pasukan PBB di Darfur untuk Lindungi Israel
imageimage Presiden Sudan, Omar Bashir menuding Israel dan sejumlah negara Barat berada di balik konspirasi yang membakar konflik di Darfur. Menurut Bashir, pendanaan perang dan distribusi persenjataan milisi di Darfur yang memerangi pemerintahan Sudan, dilakukan oleh Israel dan sejumlah negara Barat, guna menguasai aset kekayaan yang dimiliki Darfur melalui krisis yang sekarang tengah berkobar.

Dalam konferensi "Rahmatan lil Alamin" menopang perjuangan Rasulullah saw, yang diselenggarakan di ibukota Sudan, Khartoum, Bashir mengatakan, "Konspirasi Barat terhadap Sudan sudah lama terjadi dan tidak berakhir sejak perang atas Sudan yang didukung kalangan Kristen hingga terbunuhnya khalifah Abdullah Taayesyi di tempatnya melakukan shalat. "

Di hadapan para ulama Sudan, Bashir juga m engatakan, "Rancangan konspirasi makin terkuak melalui, dibukanya pintu imigrasi penduduk Darfur ke Israel. "

Dalam kesempatan wawancara dengan Al-Jazeera, Bashir juga menegaskan tuduhannya, bahwa Israel dan negara Barat yang tak disebutkan detailnya, melakukan konspirasi atas Sudan. Menurutnya, kasus penculikan anak-anak di Darfur dari Chad yang bertetangga dengan Sudan, dilakukan dengan mediasi Organisasi Prancis yang datang dalam rangkaian konspirasi yang ia sebutkan itu.

"Targetnya adalah agar anak-anak itu menjadi penginjil di Sudan, " jelas Bashir.

"Barat menyebar agen-agennya di dalam wilayah Islam dan menyerukan perubahan kurikulum di negara-negara Islam, " tambah Bashir lagi. Ia kemudian mengatakan, "Koalisi antara kelompok Salib radikal dan Zionisme internasional telah menyebabkan berkobarnya konflik di Darfur. " (na-str/iol/eramuslim)

Presiden Sudan: Kehadiran Pasukan PBB di Darfur untuk Lindungi Israel
imageimagePresiden Sudan Umar Hasan Basyir, menolak kehadiran pasukan perdamaian internasional ke wilayahnya. Ia menegaskan datangnya pasukan perdamaian di bawah PBB ke Darfur membawa misi perlindungan terhadap keamanan Israel.

Basyir dalam konferensi pers di tengah pertemuan kabinet mengatakan, "Sasaran yang diinginkan adalah menyelamatkan dan melindungi Israel. Setiap negara di sekitar Israel harus dilemahkan dan diputus kekuatannya untuk melindungi orang-orang Israel dan menjamin kesalamatan orang Israel."

Dalam kesempatan itu, Basyir ditanya tentang aksi demonstrasi yang mendukung perdamaian di Darfur beberapa hari lalu. Terhadap aksi ini Basyir menjawab, "Aksi demonstrasi itu dikoordinir oleh sejumlah organisasi Zionis Yahudi."

Basyir menghadapi tekanan dunia internasional agar ia menerima kedatangan pasukan perdamaian PBB berjumlah sekitar 20 ribu pasukan untuk mewujudkan perdamaian di Darfur. Menurut koordinator bantuan pangan PBB, kondisi Darfour mengkhawatirkan jika tidak terwujud keamanan yang lebih baik di wilayah tersebut. PBB sendiri memandang bahwa kehadiran pasukan PBB merupakan jalan satu-satunya guna menghentikan kekerasan di Darfur. Sejauh ini, sudah sekitar 2 juta orang meninggalkan Darfur untuk menyelamatkan diri akibat peperangan antara pasukan pemerintah Sudan dan milisi oposisi bersenjata.

AS memandang telah terjadi pembantaian massal di Darfur dan menuding pemerintah Sudan berkolaborasi dengan milisi bersenjata Arab untuk membunuh ribuan orang. Sementara pemerintah Sudan menolak tudingan tersebut. Sudan lebih menghendaki kehadiran pasukan perdamaian Liga Afrika, ketimbang pasukan perdamaian internasional PBB. (na-str/iol/eramuslim)


Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

Selasa, 13 November 2007

“Abrahamic Faiths?”

Oleh : Redaksi 13 Nov 2007 - 6:00 pm

Oleh: Adian Husaini
imageBagi peminat pemikiran keagamaan, istilah "Abrahamic Faith" atau "agama Ibrahim" tidaklah asing. Istilah ini sudah lama dipopulerkan oleh banyak kalangan dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah lazim dalam isilah studi-studi agama, seperti halnya pembagian agama menjadi "agama samawi" (agama langit) dan "agama ardhi" (agama bumi). Istilah ini mulai popular di dunia Islam, setelah pada tahun 1986, The International Institute of islamic Thought (IIIT), menerbitkan sebuah buku berjudul Trialogue of the Abrahamic Faiths (ed. Ismail Raji al-Faruqi). Secara harfiah, judul buku itu adalah "Trialog antar Agama-agama Ibrahim". Buku ini merupakan kompilasi makalah hasil konvensi tahun 1979 di New York yang diselenggarakan oleh American Academy of Religion (AAR).

Pada 8 November 2007, Republika menurunkan sebuah kolom Azyumardi Azra berjudul "Trialog Peradaban". Azra menceritakan, bahwa pada 21-24 Oktober 2007, Harvard University menyelenggarakan sebuah konferensi bertema "Children of Abraham: A Trialogue of Civilization".

Kata Azra,
image'Anak-anak Ibrahim', tak lain adalah para pengikut tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Pembicaraan antara ketiga agama (trialog) diharapkan dapat menumbuhkan saling pengertian dan toleransi yang pada gilirannya mendatangkan perdamaian.


Lebih jauh Azra menulis:
Dalam makalah berjudul 'Trialogue of Abrahamic Faiths: Towards the Alliance of Civilizations", saya melihat 'Abrahamic Faiths' yang dalam Al-Quran disebut sebagai 'millah Ibrahim' memiliki banyak kesamaan dan afinitas; lebih dari itu ketiganya juga berbagi sejarah yang sama. Tetapi, tentu saja, masing-masing agama Nabi Ibrahim tersebt unik dalam dirinya sendiri. Lagi pula, para penganut ketiga agama itu ibarat kakak-adik, juga terlibat dalam persaingan, kecemburuan, konflik, dan bahkan perang."


Begitulah, sebagian isi tulisan Azyumardi Azra, yang mengaku beruntung hadir dalam konferensi di Harvard tersebut. Ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari Asia yang hadir di situ.

Kita tentu menyambut baik setiap usaha untuk menciptakan perdamaian di muka bumi ini. Namun, kita perlu mengkaji dengan cermat, cara-cara yang digunakan untuk menciptakan perdamaian tersebut, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan ajaran Islam itu sendiri. Soal dialog antar-agama, dalam sejarah, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak awal kemunculannya, umat Islam sudah terbiasa berdialog dengan siapa saja. Di Mekah, sebelum hijrah, Rasulullah saw dan para sahabat sudah berdialog dengan kaum musyrik Arab dan pengikut Kristen. Saat hijrah ke Habsyah, Ja'far bin Abdul Muthalib sudah berdialog keras dengan pengikut Kristen dan juga Raja Najasyi yang ketika itu masih memeluk agama Kristen. Di Madinah, Rasulullah saw melayani perdebatan dengan delegasi Kristen Najran.

Bahkan, jika kita renungkan, banyak ayat Al-Quran yang senantiasa mengajak kaum Yahudi dan Kristen untuk berdialog. Tetapi, jika kita baca ayat-ayat Al-Quran, tentang masalah ini, kita akan menemukan, bahwa posisi Al-Quran senantiasa jelas, yaitu posisi menyeru kaum Yahudi-Kristen agar kembali kepada kalimah tauhid, kembali kepada ajaran inti yang dibawa oleh para nabi, yaitu ajaran Tauhid. Misalnya, QS Ali Imran: 64 menyebutkan:
"Katakanlah, wahai Ahlul Kitab, marilah kita kembali kepada 'kalimah yang sama' (kalimatin sawa') antara kami dan kalian semua, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan tidak menserikatkan Allah dengan sesuatu pun dan kita tidak menjadikan sebagian diantara kita sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka ingkar, maka katakan, saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim."


Sebagai Muslim, kita yakin, bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir yang menegaskan kembali ajaran tauhid yang dibawa para nabi sebelumnya. Kita yakin, bahwa semua Nabi, termasuk Nabi Ibrahim juga membawa ajaran tauhid. Karena itu, 'millah Ibrahim', dalam pandangan Islam, adalah agama tauhid. Dan saat ini, satu-satunya agama Tauhid – dalam pandangan Islam – adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Maka, dalam perspektif Islam ini, istilah "Abrahamic Faiths" (agama-agama Ibrahim), dalam bentuk jamak yang memasukkan agama Yahudi dan Kristen sebagai 'millah Ibrahim', adalah aneh dan keliru. Seolah-olah, ada banyak agama Ibrahim.

Jika kita telusuri lebih jauh lagi, akan tampak kerancuan penggunaan istilah "Abrahamic Faiths" ini. Misalnya, dalam agama Yahudi (Judaism) dan Kristen (Christianity), terdapat begitu banyak sekte dan bahkan agama-agama yang berbeda-beda. Apakah semuanya juga 'millah Ibrahim'? Tentu tidak mungkin seperti itu. Sebab, agama Ibrahim adalah satu, dan yang satu itu adalah agama Tauhid.

Dalam hal inilah, kita biasa melihat, banyaknya cendekiawan yang kurang hati-hati dalam mengadopsi istilah-istilah tertentu. Dalam perspektif netral agama, secara historis-fenomenologis, bisa saja Islam, Kristen, dan Yahudi dimasukkan ke dalam kategori Abrahamic Faiths, karena ketiganya memiliki klaim sebagai pewaris ajaran Ibrahim. Tetapi, Al-Quran sudah menjelaskan apa yang dimaksud dengan millah Ibrahim yang hanif. "Dan siapakah yang lebih baik din-nya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti millah Ibrahim yang hanif." (QS 4:125). "Ibrahim bukanlah Yahudi atau Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang hanif dan Muslim, dan dia bukanlah orang musyrik." (QS 3:67).

Dengan penegasan Al-Quran itu, tidaklah tepat jika ada cendekiawan yang mengakui bahwa agama Kristen dan Yahudi saat ini termasuk ke dalam kategori "millah Ibrahim" yang hanif. Jika kaum Yahudi dan Kristen mengklaim mereka sebagai pelanjut agama Ibrahim, itu adalah urusan mereka. Tetapi, sebagai Muslim, seyogyanya pandangan kita bersandar kepada konsep-konsep yang diajarkan dalam Al-Quran.

imageDalam konferensi tahun 1979, melalui makalahnya yang berjudul "Islam and Christianity in the Perspective of Judaism", Michel Wyschogrod, profesor filsafat di Baruch College, City University, New York, memaparkan persoalan mendasar dalam pemahaman keagamaan antara Yahudi, Kristen, dan Islam. Yahudi dan Kristen bersekutu dalam Bibel (Perjanjian Lama). Tetapi berbeda secara mendasar dalam soal trinitas. Dengan Islam, Yahudi tidak bermasalah dalam soal pengakuan Tuhan yang satu (monotheism). Tetapi, Muslim memandang bahwa telah terjadi penyimpangan (tahrif) yang serius pada Kitab Yahudi (juga Kristen).

Gambaran Prof. Michel Wyschogrod tentang Islam tersebut tidak sepenuhnya benar. Monoteisme memang mengakui Tuhan yang satu. Tetapi, monoteisme tidak sama dengan Tauhid. Istilah ini juga sering disalahpahami, seolah-olah monoteisme sama dengan Tauhid. Dalam konsep Islam, tauhid adalah mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan ada unsur ikhlas, rela diatur oleh Allah SWT. Karena itu, jika orang menyembah Tuhan yang satu, tetapi yang 'yang satu' itu adalah Fir'aun, maka dia tidak bertauhid. Iblis pun tidak bertauhid, tetapi kafir, karena menolak tunduk kepada Allah, meskipun dia mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan.

Dalam perspektif Islam inilah, memasukkan agama Yahudi (Judaism), sebagai 'millah Ibrahim' juga patut dipertanyakan. Kaum Yahudi memang menyembah Tuhan yang satu. Tetapi, hingga kini, mereka masih berselisih paham tentang siapa Tuhan yang satu itu? Sebagian menyebut-Nya sebagai 'Yahweh'. Tetapi, dalam tradisi Yahudi, nama Tuhan tidak boleh diucapkan. Oxford Concise Dictionary of World Religions menulis: "Yahweh: The God of Judaism as the 'tetragrammaton YHWH', may have been pronounced. By orthodox and many other Jews, God's name is never articulated, least of all in the Jewish liturgy." Jadi, hingga kini, belum jelas, siapa nama Tuhan Yahudi.

Karena menolak beriman kepada kenabian Muhammad saw, maka kaum Yahudi kehilangan jejak kenabian dan Tauhid, karena kehilangan data-data valid dalam Kitab mereka. Th.C.Vriezen, dalam buku "Agama Israel Kuno" (Jakarta: BPK, 2001), menulis, bahwa "Ada beberapa kesulitan yang harus kita hadapi jika hendak membahas bahan sejarah Perjanjian Lama secara bertanggung jawab. Sebab yang utama ialah bahwa proses sejarah ada banyak sumber kuno yang diterbitkan ulang atau diredaksi (diolah kembali oleh penyadur)… Namun, ada kerugiannya yaitu adanya banyak penambahan dan perubahan yang secara bertahap dimasukkan ke dalam naskah, sehingga sekarang sulit sekali untuk menentukan bagian mana dalam naskah historis itu yang orisinal (asli) dan bagian mana yang merupakan sisipan."

Dalam sejumlah buku studi Islam di Perguruan Tinggi, masih ada yang menulis bahwa agama Yahudi adalah agamanya Nabi Musa a.s. Bahkan, Prof. Harun Nasution, dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, menyebut agama Yahudi sebagai agama yang memelihara kemurnian Tauhid. Padahal, agama nabi Musa adalah agama Tauhid yang kemudian dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. Jika Yahudi memeluk agama Nabi Musa, pasti mereka akan menerima kenabian Muhammad saw. Al-Quran banyak menyebutkan tindakan kaum Yahudi yang mengubah-ubah kitab mereka, sehingga mereka keluar dari jalan kebenaran. (QS 2:59, 75, 79, dll).

Senada dengan Yahudi, Kristen juga menolak kenabian Muhammad saw dan bahkan mengangkat status Nabi Isa a.s. sebagai Tuhan. Al-Quran memberikan kritik-kritik yang sangat mendasar terhadap konsep ketuhanan Kristen ini. (QS 19:88-91, 5:72-75, dll.). Secara tegas, Al-Quran menyebutkan, bahwa Nabi Isa a.s. pernah menyeru Bani Israil agar mengakuinya sebagai Rasul, utusan Allah, dan mengabarkan kedatangan Nabi Muhammad saw. Karena itulah, Islam memandang, kaum Kristen telah melakukan penyimpangan aqidah, karena mengangkat Nabi Isa a.s. sebagai Tuhan, bukan sebagai utusan Allah. Dengan konsep itu, mereka menolak untuk beriman kepada kenabian Muhammad saw. Segaimana kaum Yahudi, kaum Kristen di Barat tidak mengenal nama Tuhan mereka. Mereka hanya menyebut Tuhannya sebagai "God" atau "Lord". Soal nama Tuhan, masih diperselisihkan, dalam agama Kristen.

Karena itu, dalam pandangan Islam, yang bisa dimasukkan ke dalam kategori sebagai 'millah Ibrahim' saat ini, hanyalah agama Islam, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kaum Muslim begitu dekat dengan nabi Ibrahim a.s.. Setiap shalat, kaum Muslim membaca doa untuk Nabi Ibrahim. Begitu juga, salah satu hari raya umat Islam adalah hari raya Idul Adha yang terkait erat dengan kisah perjuangan dan perjalanan hidup Nabi Ibrahim a.s..

Dari sinilah, kita memahami, bahwa sebaiknya istilah "Abrahamic Faiths" tidak digunakan. Apalagi, dalam bentuk jamak (plural) yang menunjukkan bahwa ada banyak agama Ibrahim. Padahal, agama Nabi Ibrahim hanya satu, yaitu agama Tauhid, yang kemudian dilanjutkan oleh para Nabi sesudahnya, sampai nabi terakhir, Muhammad saw. Nabiyullah Ibrahim a.s. begitu gigih dalam memperjuangkan Tauhid, sampai harus berhadapan dengan keluarganya sendiri dan diusir dari tanah kelahirannya.

Sebagaimana yang lalu-lalu, kita berulangkali mengimbau, kiranya para cendekiawan berhati-hati dalam menggunakan istilah. Tanpa menggunakan istilah-istilah yang aneh-aneh, kita bisa melakukan dialog dengan kaum Yahudi, Kristen, dan sebagainya. Tidak perlu menjustifikasi hal-hal yang bertentangan secara tegas dengan konsep-konsep dasar Islam. Dalam pandangan Islam, perdamaian adalah penting. Tetapi, Tauhid lebih penting. Karena itulah, Rasulullah saw memilih tidak berdamai dengan paman-pamannya yang menolak Tauhid dan lebih mengutamakan syirik. Kita menghormati perbedaan. Kita ingin perdamaian. Kita siap berdialog. Tetapi, dalam dialog itu, perspektif dan posisi kita sebagai Muslim harusnya dinyatakan secara tegas. Justru, dialog itu akan terjadi, jika masing-masing pihak memiliki posisi yang jelas. Jika tidak, maka dapat muncul sikap kepura-puraan dan kemunafikan. Wallahu a'lam. [Jakarta, 9 November 2007/www.hidayatullah.com]


Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

Tokoh Anti-Islam di Italia Bawa Babi Keliling Lokasi Pembangunan Masjid

Oleh : Redaksi 12 Nov 2007 - 5:11 pm

imageCobaan demi cobaan menimpa warga Muslim di Italia. Hanya karena ingin mendirikan masjid, mereka dilecehkan dan dihinakan oleh kelompok-kelompok anti-Islam di negeri itu.

Mantan deputi menteri pendidikan Italia dan anggota partai kiri Nothern League Party. Mariella Mazzetto dengan sengaja menaruh seekor babi di lokasi yang rencananya akan dibangun sebuah masjid oleh warga Muslim, tepatnya di utara kota Padua.

Surat-surat kabar lokal terbitan Minggu (11/11) menyebutkan tindakan kedua tokoh anti-Islam itu telah menyulut kecaman di negeri itu, termasuk dari Walikota Padua Flavio Zanonato. Dalam pernyataan resminya yang dikutip media massa setempat ia mengatakan, "Perilaku seperti ini tidak patut dihormati dan saya yakin banyak orang di sini yang merasa malu. "

Zanonato menegaskan bahwa tindakan menaruh babi di lokasi yang akan dibangun masjid, akan mengancam kehidupan yang damai antara Muslim dan non-Muslim di Padua. Saat ini, menurutnya, ada asekitar 7. 000 orang dari berbagai negara Muslim yang tinggal di Padua. "Dan kami berusaha untuk hidup berdampingan dengan damai, " tukasnya.

Apa yang dilakukan Mazzetto, yang pernah menjabat sebagai deputi menteri pendidikan pada masa pemerintahan sayap kiri Silvio Berlusconi memang sudah keterlaluan. Bersama dengan sekitar 10 anggota Nothern League Party, ia membawa seekor babi berjalan-jalan di luar lokasi pembangunan masjid.

"Kami telah 'memberkati' tanah yang oleh otoritas Padua akan diserahkan untuk membangung masjid, " kata Mazzetto dengan nada melecehkan.

Ia mengatakan, tindakan otoritas Padua itu menjadi tanda tanya bagi keberpihakan mereka dalam membela umat Kristen di Italia. Mazzetto tampaknya tahu betul babi adalah binatang yang haram bagi umat Islam, sehingga ia melakukan tindakan seperti itu.

Tapi tidak semua anggota Partai Nothern League-yang meski menerapkan kebijakan partai yang anti-Islam-setuju dengan perbuatan Mazzetto dalam mengungkapkan ketidaksukaannya atas rencana pendirian masjid di Padua.

"Kita membutuhkan inisiatif-inisiatif yang membuat orang simpati, tindakan seperti merupakan tindakan yang salah, " kata ketua Partai Northern League di parlemen, Roberto Maruni.

Sudah menjadi hal yang biasa, tiap kali muncul rencana untuk mendirikan masjid, selalu timbul ketegangan di kalangan komunitas Kristen di Italia yang didominasi penganut Katolik.

Pada bulan September kemarin, warga Kristen di Genoa memprotes rencana pembangunan masjid di kota itu, dengan alasan lokasi pembangunannya terlalu dekat dengan gereja. Sementara itu, warga di kota Colle di Val d'Elsa menilai pendirian masjid sebagai "penjajahan" warga Muslim atas tanah mereka. Di Bologna, otoritas pemerintahan setempat membatalkan rencana pembangunan masjid karena tekanan dari kelompok sayap kiri.

Jumlah warga Muslim di Italia berjumlah 1, 2 juta, di mana 20. 000 ribu di antaranya adalah para mualaf. Bukan sekali ini saja warga Muslim di lecehkan oleh kelompok anti-Islam di Italia. Bulan September kemarin, senator dari Northern League Party Roberto Calderoli membuat warga Muslim marah, karena ia menyerukan "Hari Babi" untuk memprotes pembangunan masjid di utara kota Bologna. Tahun 2006, sejumlah orang yang anti pembangunan masjid, meletakkan kepala babi di sebuah lokasi pembangunan masjid di kota Tuscany, Italia Tengah. (ln/iol/eramuslim)


Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

Minggu, 11 November 2007

Pendeta yang kemudian jadi Muballigh & Pakar Kristolog

Journey to Islam Oleh : Redaksi 12 Nov 2007 - 2:00 am
imageMuhammad Zulkarnaen, ahli Kristologi ini adalah mantan Pendeta Kristiani dan pernah menulis buku "Mengapa Saya Masuk Islam & mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah SWT", sekarang menjadi Direktur The Institute Of Reserches And Studies On The History Of World Religions.

Mubaligh asal Flores NTT ini sebelum memeluk Islam aktif sebagai misionaris di kawasan Indonesia timur dengan nama asli Eddy Crayn Hendrik. Setelah ayah dan ibunya tahu bahwa Eddy masuk Islam, maka ia diusir dari rumah oleh keluarganya. Akhirnya ia melanglang buana sambil memperdalam Islam sambil berdakwah keliling, berbekal pengalaman dari kehidupannya sendiri ditambah banyak membaca buku-buku dan kitab pergaulan yang dibangun semakin luas pengetahuan yang dimilki pun sangat mendukung dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai mubaligh.

Kerisauan yang menyesakkan dada sangat dirasakan manakala muncul berbagai fitnah terhadap Islam dan masyarakat Muslim. Untuk menghadapi fitnah dan serangan terhadap Islam, apalagi bila ayat suci Al-Qur'an dibajak untuk kepentingan di luar Islam, maka untuk menangkalnya perlu diungkap fakta sejarah agama-agama dunia, serta evolusi sejak zaman Nabi Adam hingga Muhammad SAW. Hal ini sangat perlu disampaikan kepada seluruh umat Islam khususnya mubaligh yang berada di lapangan untuk bekal dialog dengan tokoh agama non Islam supaya tidak terjadi kontra produktif terhadap dakwah.

Zulkarnaen yang lahir 6 Juli l943 dari seorang ayah Izac Hendrick sebagai Pendeta dan Ibu Mariam seorang biarawati Protestan. Setelah menamatkan SMA Xapensia di Kupang l960 kemudian melanjutkan sekolah Kependetaan dan menekuni Injil, dan menjadi Pendeta di Kupang dari tahun l962-l966 mengajarkan Trinitas dan penebusan dosa dari ketuhanan Yesus. Baru pada tahun l967 ia masuk Islam di hadapan wali KUA Dompo, Sumbawa, kemudian namanya berubah menjadi Muhammad Zulkarnaen. Kisahnya diawali ketika ia jalan-jalan di komplek pertokoan Tunjungan Surabaya, kemudian membeli buku pendidikan agama Islam karya DR. HAMKA. Setelah mempelajari beberapa lama, kemudian timbul konflik batin berkepanjangan antara tetap memeluk Protestan atau Islam. Namun setelah satu bulan ia yakin bahwa kebenaran yang haqiqi itu adalah Islam, maka kemudian ia masuk Islam dengan mantab. Sebagai mu'alaf ia mendapat bimbingan langsung dari bapak Drs. Lalu Mujtahid guru SMA Muhammadiyah Mataram, yang sekarang menjadi walikota Mataram. Zulkarnaen kemudian rajin membaca buku-buku agama Islam akhirnya menjadi mubaligh di Sumbawa beberapa tahun dan kelliling Sumatra. Tahun l977 ia menikah di Lampung dengan Hj Zubaidah aktivis NA dan Aisyiyah dan dikaruniai seorang putra bernama Iskandar Zulkarnaen, sekarang bekerja sebagai karyawan BPD Lampung.

Kemudian selama 10 tahun ia menjadi mubaligh Muhammadiyah dan keliling dari Lampung hingga Aceh. Di sela-sela berdakwah ia menulis buku : Nabi Isa dan mengkaunter propaganda Kristenisasi.

Sekarang ia menetap di Tangerang, Banten. Di sana ia tetap jadi mubaligh Muhammadiyah dan memelihara anak asuh yatim piatu sejumlah 57 anak, dari usia SD hingga SMP. Di samping itu ia menampung keluarga dluafa dan mustad'afin diberi pinjaman modal tanpa bunga untuk berjualan kue yang disetor di warung-warung di daerah Perumahan Bumi Serpong.

Tiap Hari Besar Islam seperti Maulid, Isro'Mi'roj dan Muharram ia menyelenggarakaan khitanan massal kerjasama dengan PDM dan Takmir Masjid setempat. Ia juga menyebarkan CD berisi dialog dengan Robert P. Walean Pendeta dari Seatle San Faransisco USA dan dialog dengan Pendeta Tukimin seksi Yehova yang sudah menetap di Amerika Serikat selama 15 tahun. Hasil penjualan CD dan buku karangannya dikumpulkan untuk membantu pendidikan anak-anak yatim piatu. (Ton Martono/http://suara-muhammadiyah.com)

Ebook-003 : Mengapa Saya Masuk Islam & mengakui Muhammad sebagai Rasul Allah SWT
http://swaramuslim.net/ebook/more.php?id=2526_0_11_0_M

RIWAYAT SINGKAT PENULIS
Menurut bintang, penulis dilahirkan pada rasi Gemini, yaitu tanggal 6 Juni, tahun 1943, ketika bumi Indonesia masih dalam asuhan "saudara tuanya," yang kemudian sesudah dibom atoom, menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Amerika dan sekutunya. Saya dilahirkan tanggal enam, bulan yang keenam pada hari keenam jam enam pagi. Apakah pembaca percaya itu ataukah tidak, terserah, tetapi begitulah yang dituliskan oleh bapak pendeta ketika mempermandikan saya pada tanggah 27 Nopember 1949 di Pekalongan. Saya anak Kristen, tetapi jelas bukan Kristen abangan, sebab pada tahun 1936 ayah saya, Izaak Hendrik, telah lulus dari Kweekschool van het Leger Des Heils Bandung, yaitu sekolah Opsir, atau sekolah pendeta dari sekte Bala Keselamatan, masih termasuk mashab Methodist - Inggris.

Oleh karena sejak kecil saya sudah harus membaca Injil, maka akhirnya saya mahir dalam menghapal dan mengetahui ayat-ayat Injil, seperti para pendeta dan calon pendeta pada umumnya.

Meskipun ayah saya pengikut faham Protestan, tetapi saya disekolahkan di sekolah Katolik, yaitu pada waktu di S.R. tiga tahun lamanya, S.M.P. dua tahun lamanya, dan di S.M.A. setahun pula. Selebihnya saya bersekolah di sekolahan Kristen (Protestan maksudnya). Dalam sekolah Katolik saya harus pula mempelajari agama Katolik, sebab disana, andaikan murid itu pandai sekalipun bila vak agama (Katolik tentunya) mendapat angka 5, tidak akan ia dinaikkan kelasnya. Waktu saya duduk dikelas dua S.M.P., saya dikeluarkan, karena saya menentang pateer Paulinos yang mengajarkan Sejarah Dunia, yang dalam menerangkan tentang Reformasi, banyak sekali saya rasakan menyinggung kenyataan yang saya peroleh dalam agama Protestan. Didalam kehidupan saya dalam agama Kristen, saya merasakan amat bahagia, sebab saya adalah seorang diantara sekian banyak orang yang telah diselamatkan oleh Yesus juru selamat saya, Anak Allah yang telah turun kedunia mati ganti dosa-dosa kita. Saya sangat fanatik pada agama saya, sebab negeri saya, (Timor Kupang) 95% Kristen, lagi pula banyak paman-paman saya yang menjabat penetua, yaitu pendeta-pendeta kecil didesa disamping ayah sayapun adalah seorang pendeta. Itulah makanya saya pernah bermukim setahun lamanya dalam sekolah pendeta jalan Kramat Raya 55 Jakarta, yaitu kira-kira tahun 1962. Islam bagi saya adalah bukan suatu agama. Islam itu kolot, Islam identik dengan Arab, sedangkan Arab itu kikir. Agama Islam tidak memperoleh keselamatan Illahi, sebab tidak mengakui Yesus sebagai anakNya yang tersalib ganti dosa dan salah kita. Ia, bila hendak sembahyang harus berteriak-teriak dahulu, dan mencuci kaki serta meminum air bekas cuciannya, alangkah kotornya. Islam itu kejam, mengacaukan negara kita, mau pula merubah dasar negara kita menjadi negara Islam, dan untuk itu ia memberontak.

BAGAIMANA SAYA MENGENAL ISLAM
Sejarah ibarat roda, selalu berputar dan berputar. Demikian pula dengan manusia. Apa yang baru dihari ini, akan usang dikeesokannya, apa yang baik hari ini, belum tentulah baik kemudiannya. Dunia penuh dinamika dan romantika. Sayapun penuh dengan dinamika dan romantika. Pada tahun 1964 saya naik kereta api dari Jakarta ke Surabaya, entah suatu kesengajaan yang sudah diatur oleh Tuhan ataukah bagaimana, tetapi yang jelas saya telah duduk berdampingan dengan seorang yang mengaku bernama Haji Mahmud, yang tertarik oleh ketekunan saya membaca injil, akibatnya berdialog, dan dalam dialog itu ia memberikan pada saya "Sebuah ajaran Islam," yang bunyinya: 'Kul huallahu Ahad, Allahus samad, Lam yalid walam yulad, Walam yakun lahu kufuwan Ahad,' yang artinya:
Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnva Allah itu Esa tempatmu bergantung. Ia (Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan Ia tiadalah mempunyai tandingan."

Haji tersebut menerangkan, bahwa Islam bukan hanya sekedar Agama, tetapi juga suatu risalah, suatu ideologie dan suatu falsafah, yang cocok untuk sega]a bangsa dan golongan. Islam tidak mengenal diskriminasi, dan jabatan, dan pangkat, itulah sebabnya dalam mesjid hanya dipakai tikar, dan dalam sambahyang semua ummatnya harus tunduk hingga mukanya ke bumi tanpa memandang dia itu apa dan siapa.

DORONGAN SAYA UNTUK MENYELIDIKI INJIL
Kalimat-kalimat Lam yalid Qalam yulad, benar-benar merupakan kalimat pendorong pada saya untuk menyelidiki apa sebenarnya Islam itu. Itulah sebabnya saya lalu dihinggapi penyakit "memborong" buku-buku Islam, baik itu karangan Prof. Dr. Hamka, Sallaby, Ashiddiqy, Imam Ghozali, Rosyidi, maupun kepada Al-Qur'annya sendiri, yaitu tafsirannya, dan kitab hadits-hadits. Iman saya kepada Kristen makin lama makin luntur. Satu persatu dogma dogma Kristen tidak dapat saya terima lagi. Pertanyaan hati saya tentang Tuhan itu tiga tetapi satu; juga tentang Yesus itu manusia dan Yesus itu juga Allah, tentang dosa keturunan. Salib dstnya satu persatu terjawab dalam Al-Qur'an secara jelas. Dan untuk ini saya kira karena saya mengadakan penyelidikan pengulangan terhadap Injil. Sudah tentu bukan penyelidikan secara dahulu lagi yang mendasarkan pembacaan kepada sola fide, tetapi penyelidikan baru, yaitu dengan menggunakan ratio, dan menggunakan kitab suci yang lain (Taurat & Qur'an) sebagai bahan pembanding.


image
Selebihnya baca di http://swaramuslim.net/ebook/html/003/

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Kamis, 08 November 2007

Imani, Gadis Srilanka. Dari Buddhist ke Islam

Muslim Convert News Oleh : Redaksi 07 Nov 2007 - 6:21 pm
KDNY (Kabar Dari New York):
M. Syamsi Ali : Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
imageimageImani, wanita muda yang kini sudah tahun ketiga di salah satu college yang berafiliasi dengan Columbia University di New York ini akhirnya memeluk Islam

Dua minggu menjelang Ramadhan, the Islamic Forum seperti biasanya, padat dengan peserta dialog. Sebagian besar memang adalah para muallaf dan non Muslim yang sudah beberapa bulan belajar Islam. Salah satu dari non Muslim itu adalah seorang gadis, hampir saja kusangka gadis Aceh atau Bangladesh. Wajah dan postur tubuhnya nampak jauh lebih muda dari umurnya yang ke 23. Sangat pendiam dan sopan, tapi sangat kritis dalam mempertanyakan banyak hal. Hari itu saya memang menjelaskan makna-makna spiritual dari ibadah puasa. Penjelasan saya terkonsentrasi pada kata "taqwa" yang didetailkan kemudian oleh S. Ali Imran:

"Dan bersegeralah ke magfirah Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu yang senantiasa memberi, baik dalam keadaan senang maupun susah, menahan marah dan memaafkan manusia. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan orang-orang yang jika melakukan kekejian atau menzalimi diri mereka sendiri, mereka ingat kepada Allah dan mereka memohon ampunan dariNya atas dosa-dosa mereka…dst".

Siang itu penjelasan saya memang banyak berkisar pada makna "takwa" dalam konteks "ihsan". Bahwa membangun ketakwaan tidak sekedar dilakukan lewat pendekatan formal hukum tapi yang menjadi inti sesungguhnya adalah kemampuan membangun "relasi spiritual" dengan Ilahi. Simbol keberagamaan (aspek-aspek formal agama) tidak menjamin ketinggian keberagamaan (religiusitas) seseorang. Tapi banyak ditentukan oleh, selain benar secara hukum formal, juga benar secara batin. Biasanya hukum formal ini terkait erat dengan masalah-masalah fiqhiyah, dan hukum batin ini terkait dengan kesadaran jiwa di saat melakukan penghambaan (ibadah).

Tanpa terasa penjelasan itu memakan waktu lebih 1 ½ jam. Sebagaimana biasa, saya kemudian memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.

Beragam pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. "Nampaknya, Islam dan agama-agama lainnya tidak jauh berbeda", komentar salah seorang peserta non Muslim. "I used to think that Islam is all about laws, do this, don't do that…etc." komentar yang lain.

Seorang gadis yang ada di ruangan itu, yang sejak awal diam dan juga jarang memperlihatkan senyum, tiba-tiba angkat suara. Suaranya pelan dan hampir tidak kedengaran. "Do you believe in the incarnation?", tanyanya lembut. "Before I respond to your question, can you explain to me, what do you know about the incarnation?" kata saya.

Dia kemudian berbicara cukup panjang mengenai konsep inkarnasi dalam pandangan agama Budha. Penjelasannya cukup menarik, dan terkadang dibumbui pula dengan argumentasi rasional. Oleh karena tidak ada yang menyangka kalau gadis itu beragama Budha, hampir semua terheran-heran di saat dia mengatakan "in my belief…Buddhism". Saya pun memotong langsung dan bertanya: "Sister, may I ask you a personal question?". "Yes sir!" jawabnya. "Are you a Buddhist?", tanya saya. "Yes sir. My mom is a strong follower of Buddhism, but my dad doesn't really care about religion", jawabnya.

Dia memang nampak canggung menjawab pertanyaan itu. Tapi nampaknya pula bahwa dia adalah seseorang yang berani. "So, when we talk about religion, what do you mean by that word (religion)?", pancingku. "I really don't know. But as far as I know, we Buddhists neither we believe in religion nor in god", jelasnya. "So in what do you have faith?", tanyaku lagi. "Basically the center of our faith is in the nature itself. And we the people are the center of the nature", katanya lagi.

Saya tiba-tiba teringat dengan Kumar, seorang pemuda Bangladesh beragama Budha yang masuk Islam beberapa waktu lalu. Saya juga tiba-tiba teringat dengan Nagakawa, seorang pendeta Budha yang seringkali saya temui dalam beberapa pertemuan antar-agama (interfaith) . Terbayang kegalauan mereka dalam melihat makna kehidupan ini. Mereka tidak tahu asal, dan juga tidak sadar ke mana mereka berjalan. Pencarian spiritualitas mereka hanya sebatas "pemenuhan kebutuhan spiritualitas sesaat". Inilah yang menjadikan Dalai Lama menjadi sangat populer di AS, tentu juga karena ada kepentingan politik Amerika terhadap China.

"Let me ask you a question", saya memulai diskuis itu lagi. Dia mengangguk. "Do you pray or supplicate?", tanya saya. "Yes, in fact my mother pray every day at home", jelasnya. "Now, here is the point", kata saya. "If you believe in the nature, worship the nature, and you are the most important part that nature, to whom do you address your prayers or supplications?"

Dia mulai tersenyum sambil menengok ke teman-teman lain yang ikut tersenyum ketika itu. "I don't know. But as I heard, we pray towards the nature itself. According to Buddhism, this nature has power", jelasnya. "But if you are an important part of this nature, and in fact you yourself the center of that nature, then basically you pray to your own self!", jelas saya. "And if so, what is the point of asking to your own self? Iif you have that power, then what is the need to ask?", tanya saya.

Para peserta nampak tertawa mendengarkan pertanyaan-pertanya an saya tersebut. Sementara sang gadis itu nampak bingung dan hanya tersenyum mendengarkan semua itu. "Sister, in our religion God is the center of all issues", lanjutku. Saya kemudian berusaha menjelaskan bahwa agama itu bukan sekedar pemenuhan kebutuhan spiritualitas sesaat, melainkan konsep kehidupan. Bahwa spiritualitas memiliki tempat penting dalam agama, namun tanpa Tuhan, konsep spiritualitas seperti itu bersifat semu.

Saya kemudian menjelaskan panjang lebar kehidupan Hollywood yang penuh dengan kegemerlapan duniawi. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada akhir kehidupan para artis itu. Kalau tidak terjebak pada kehidupan "hedonistis" tanpa ujung, atau mereka akan terjebak kepada pencarian spiritualitas yang illutif.

Pada akhir penjelasan itu, tiba-tiba gadis itu berkata: "It does make sense!". Saya menimpali: "True religion does make sense. And Islam does make sense!", jelasku.

Kelas hari itupun bubar. Tapi tanpa terlupakan saya pinjamkan gadis itu sebuah buku perbandingan Islam dan Buddha tulisan Harun Yahya dan sebuah Al-Quran terjemahan.

Dua hari kemudian, hari Senin, ketika saya tiba di kantor di pagi hari, tiba-tiba gadis itu sudah berada di ruangan resepsionis.. "Hi, how are you?", sapa saya. Tanpa memperlihatkan senyum sedikitpun, gadis tersebut menjawab: "Hi, I am fine!". Rupanya resepsionis menimpali bahwa dia sudah menunggu dari pagi. Maka segera saya ajak dia masuk ke ruang pertemuan.

"What I can do for you this morning?", tanyaku. "My mom took all my books", katanya. "Why?" tanya saya. "She doesn't want me to read those books, but I am really interested to know", jawabnya. "It's fine, that may cause you mom to study and know this religion too. I will give you some other books", kata saya.

Tanpa panjang lebar, saya kemudian menjelaskan Islam kepadanya. Saya memulai dari hakikat kehidupan, kedudukan manusia, dan bagaimana kebutuhan manusia kepada Yang Maha Dzat, Allah SWT. Selama saya menjelaskan itu, beberapa kali saya harus mengulangi karena beberapa terminology yang sama sekali asing baginya. Tapi akhirnya, nampak wajahnya puas.

"Any thing else in your mind that you want to clarify or further to ask?", tanyaku. Dia hanya menggelengkan kepala. "So, what do you think about the religion?", tanyaku lagi. Dengan sangat pelan, dia menjawab: "I feel that Islam is quite rational and it does make sense to me", katanya. "I like it!", lanjutnya.

Mendengar itu, saya segera memancing. "So, you are certain that the religion is the true one". "I think so!", jawabnya. "If you are still thinking that it's true, it means you are not certain yet!", kataku. Seraya tersenyum dia menjawab: "No, I am sure about it!", tegasnya.

"Does it mean that you believe in Islam? Do you believe in God?", tanya saya. "Yes, I am sure God does exist, and sure that we need Him in our life", katanya. "Ok, if I say to you, are you willing to embrace Islam, are you ready?", tanyaku. Dengan sedikit menunduk, nampak seperti ragu, namun dengan mantap dia mengatakan: "Yes!".

Saya kemudian menjelaskan enam rukun Iman dan lima rukun Islam. Juga sedikit saya jelaskan kaitan Islam dengan kehidupan nyata manusia. "Any question before taking your shahadah?", tanyaku. Dia hanya menganggukkan kepala.

Saya kemudian menelpon resepsionis untuk memanggil dua saksi. Maka disaksikan oleh dua saksi di pagi hari itu, gadis belia ini mengucapkan: "Asy-hadu an laa ilaaha illa Allah- wa asy-hadu anna Muhammadan Rasul Allah", diikti pekikan takbir kedua saksi itu.

Alhamdulillah, gadis yang kemudian memilih nama barunya "Imani" ini sudah mulai berpuasa Ramadhan lalu. Sayang, dia baru tahu kalau Ramadhan sudah masuk setelah 10 hari Ramadhan berlalu. Maka di bulan Syawal lalu, dia berusaha mengganti puasanya yang tertinggal ditambah puasa 6 hari Syawal.

Sekitar 2 minggu lalu, Imani silaturrahmi ke rumah kami pada acara "open house" kami. Tapi setibanya siang itu di rumah kami, dia tidak makan. Rupanya dia sedang berpuasa sunnah Syawal. Maka kami ajak dia untuk tinggal sampai berbuka puasa. Setelah berbuka puasa, Imani pamitan pulang. Tapi karena sudah gelap dan akhir pekan yang biasanya subway tidak terlalu lancar, kami ajak Imani menginap di rumah kami.

Di saat silaturrahim itu, betapa gembira Imani ketika bertemu dengan keluarga Srilanka yang putranya menikah dengan wanita Indonesia. Imani merasa mendapatkan keluarga barunya. Dan pagi hari, selepas shalat subuh Imani meninggalkan rumah sambil berpesan kepada anak kami: "Tell your mom, dad, thank you so much for your hospitality and the delicious dinner!".

Hari Sabtu lalu, dengan suara pelan Imani berbisik: "I hope I can find a husband who can teach me reading Arabic (Qur'an)". "Insha Allah Sister! May Allah make it easy for you and we will do help you in any way possible!", kataku. Baru ketika itu juga saya tahu kalau Imani sudah berumur 23 tahun dan sudah tahun ketiga di salah satu college yang berafiliasi dengan Columbia University di New York.

Semoga Imani akan selalu dilindungi dalam naungan iman hingga akhir perjalanan hidupnya menuju Rabbnya!

New York , 29 Oktober 2007

* Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York. Syamsi adalah penulis rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Jocelyne Cesari : Menulis Islam di Amerika Serikat

Dunia Islam Oleh : Redaksi 08 Nov 2007 - 4:30 pm
Di penghujung tahun, warga Muslim di Amerika Serikat (AS) menerima kado yang menggembirakan hati. Apalagi kalau bukan terbitnya ensiklopedi Muslim pertama di negeri itu, Encyclopedia of Islam in the United States, volume I dan II.

''Ensiklopedia ini merupakan upaya dan usaha pertama untuk menghasilkan rangkuman dan informasi ilmu pengetahuan dari semua disiplin ilmu dari masyarakat Muslim Amerika (Serikat). Islam di AS dibangun di atas dua hal, yakni agama Islam itu sendiri dan bangsa Amerika,'' kata Jocelyne Cesari, editor ensiklopedi tersebut. Ini adalah sumbangan yang amat besar bagi kebudayaan Amerika, agama di Amerika, dan seni.''

Perlu waktu dua tahun untuk menggelar riset dan pengerjaan sebelum ensiklopedi ini diluncurkan ke publik. ( watch islam in USA )

Yang menarik, semua itu dikerjakan oleh profesor Muslim dan non-Muslim di Harvard University. Selama itu, alumni Harvard yang tersebar di berbagai penjuru AS memberikan kontribusinya.

Setelah proses yang panjang dan melelahkan itu, ensiklopedi ini diterbitkan menjadi dua volume. Volume pertama memuat 300 tokoh besar Muslim, mulai dari Abdel-Rahman, Shaykh Omar hingga Ahmed Zewail, cendekiawan Mesir yang meraih penghargaan Nobel. Sementara volume kedua memuat sedikitnya 90 dokumen yang penting bagi Muslim AS, didalamnya termasuk pidato, puisi, lagu, fatwa, dan sejumlah opini hukum yang dikeluarkan oleh pemuka Muslim AS.

Ensiklopedi ini juga membahas hal-hal yang oleh sebagian umat Islam dipandang sebagai sesuatu yang masih tabu, seperti seksualitas, homoseksual, dan status perempuan. Dalam seksualitas, dituliskan bahwa berdasarkan Alquran, umat Islam meyakini bahwa homoseksual adalah sebuah dosa.

Cesari tidak menutup mata dengan meningkatnya sentimen anti-Muslim di AS terkait dengan peristiwa 9 September 2001. Namun, secara umum, tegasnya, menjadi Muslim AS adalah sesuatu yang luar biasa dan kesempatan yang luar biasa untuk bebas. Pasalnya, sebagian mereka berasal dari negara-negara di mana demokrasi dan kebebasan berpendapat bukan sesuatu yang jamak. Sementara di AS, di mana topik-topik yang biasanya ditabukan di sejumlah negara Muslim, bisa diterima.

''Semua bisa dikatakan dan didiskusikan di luar kontrol kekuasaan negara atau pun sebuah kelompok radikal,'' kata Cesaro. ''Begitu juga jika Anda hari ini menulis sebuah buku yang menyebut Alquran lebih sebagai dokumen sejarah dibanding wahyu Allah SWT yang mengilhami dunia, maka disejumlah negara, nasib Anda akan berakhir di penjara,'' lanjutnya.

Cesari, yang juga ketua Departemen Program Studi Islam di Harvard, mengatakan sejauh ini ia belum menerima masukan atas isi ensiklopedi tersebut dari pemimpin Islam. Sementara, acungan jempol diberikan oleh Ingram Library Services, distributor buku dan material perpustakaan terkemuka di AS.

Menurut mereka, keseluruhan ensiklopedi ini memberikan gambaran yang objektif kepada semua pembacanya. Oleh karena itu, ensiklopedi yang dijual dengan harga 199,90 dolar AS ini wajib menjadi koleksi semua perpustakaan di AS.

Cesari paham benar bahwa waktu lah yang akan menentukan nasib ensiklopedi yang hampir sebagian besar proses penyusunannya berada dalam pengawasannya, apakah pembaca bisa menerimanya. Diakuinya, para penyusun ensiklopedi telah berusaha keras seobyektif mungkin, terlebih pada isu-isu sensitif.

Mengenai terorisme misalnya, dijelaskan sebagai sebuah isu yang kompleks bagi masyarakat Muslim AS. Sejak krisis penyanderaan Kedutaan Besar AS di Iran pada 1979, aksi kekerasan politik oleh Muslim menjadi sumber keprihatinan bagi Muslim dan non-Muslim. Beberapa di antaranya dilakukan oleh mereka yang mengatasnamakan Islam, di mana mayoritas Muslim AS menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima baik oleh agama maupun moral.

Ensiklopedi sendiri bukan sesuatu yang asing bagi cendekiawan Muslim. Selama abad pertengahan, cendekiawan Muslim mempunyai peranan kunci dalam mengembangkan ensiklopedi, sebuah usaha mengumpulkan beragam informasi dalam satu tempat yang mudah diakses. Dalama barisan ini termasuk Brethren of Purity dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Irak. Ini adalah sekelompok intelektual yang menyusun sebuah ensiklopedia Yunani dan bahasa Arab pada tahun 900-an.

(berbagai sumber/lan/RioL)

Tahukah anda ??
pasca 9/11 -Perkembangan Islam di Amerika sangat Pesat??



image image image image image image image image

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Israel, Pusat Perdagangan Perempuan dan Prostitusi

Oleh : Redaksi 08 Nov 2007 - 3:00 pm
imageIsrael ternyata menjadi pusat perdagangan kaum perempuan dari berbagai negara, untuk dijadikan pelacur. Kaum perempuan ini bahkan ada yang dipaksa menjadi pelacur, karena tertipu iklan yang menawarkan studi di Israel.

Sebut saja namanya Maria asal Ukraina. Ia datang ke Israel pada tahun 1999 memenuhi panggilan kesempatan untuk studi di Israel, dari sebuah iklan yang ia baca. Namun, ketika ia sampai di Israel, ia dibawa ke sebuah apartemen di kawasan Ashkelon. Seorang perempuan di apartemen itu mengatakan bahwa sekarang ia berada dalam dunia pelacuran.

"Saya langsung histeris, tapi seorang laki-laki memukul saya, kemudian beberapa laki-laki lainnya memperkosa saya, " kata Maria yang saat ini berusia 40 tahun, mengisahka pengalamannya pada BBC Online.

"Saya kemudian dibawa ke tempat di mana mereka menjual saya-cuma menjual saya!" tuturnya emosinal.

Hal serupa dialami Marina. Sekarang, setelah berhasil meloloskan diri dari kelompok penjahat yang menjual dirinya, Marina tinggal di sebuah rumah di utara Israel. Ia bersembunyi dari kejaran kelompok penjahat itu dan dari aparat keamanan Israel, karena statusnya sebagai imigran ilegal.

Israel adalah surga bagi perdagangan kaum perempuan untuk bisnis sex. Ada ribuan perempuan seperti Maria dan Marina, yang tertipu datang ke Israel dan dipaksa menjadi pelacur. Kebanyakan dari mereka berasal dari negara-negara bekas Uni Sovyet, seperti Ukraina, Moldova, Uzbekistan dan Rusia.

Para pelaku yang berhasil menjebak korbannya, biasanya mengambil paspor mereka sebelum menjual korban-korbannya dengan harga antara 8. 000-10. 000 dollar. Banyak kaum perempuan yang menjadi korban, diselundupkan, diperkosa dan dianiaya.

Tahun 2006 lalu, PBB menyebut Isrel sebagai salah satu negara tujuan di dunia bagi kejahatan perdagangan perempuan. Dalam laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS, Israel selalu masuk dalam daftar hitam negara-negara yang membolehkan perdagangan perempuan. Prostitusi menjadi bisnis legal di Israel, sementara para pejabat-pejabat pemerintahnya tutup mata atas fakta tersebut.

"Selama 10 tahun pertama perdagangan perempuan, rejim Israel sama sekali tidak berbuat sesuatu. Kasus pertama terungkap pada tahun 1992, " kata Nomi Lebenkron, dari LSM Migran Workers' Hotline yang bergerak dalam bidang bantuan bagi kaum perempuan yang menjadi korban trafficking.

Diperkirakan ada 3. 000 perempuan setiap tahunnya yang dijual ke Israel untuk menjadi pelacur. Para penyelundup dengan aman menyelundupkan perempuan-perempuan itu lewat perbatasan, tanpa ada hambatan dari aparat keamanan. (ln/iol/eramuslim)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Selasa, 06 November 2007

Tuhan Akan Menghukum Bush dan Amerika jika damai dgn Palestina


Oleh : Redaksi 06 Nov, 07 - 6:38 pm

Tokoh Yahudi Barat Anjurkan Tidak Imigrasi ke Israel
imageSejumlah rabi Israel mengingatkan Presiden AS George W. Bush agar tidak melanjutkan rencana menggelar konferensi Timur Tengah yang digagasnya, untuk mencari solusi damai konflik Israel-Palestina.

Para rabi Yahudi itu menyampaikan peringatan tersebut dalam surat resmi yang disampaikan pada Bush. Dalam surat itu, delapan rabi Yahudi yang menandatangani surat tersebut mengatakan, jika Bush tetap melaksakan konferensi itu, maka Tuhan akan marah dan akan menghukumnya. Para Rabi tersebut mencontohkan badai Katrina dan kebakaran hutan di California sebagai salah satu contoh hukuman Tuhan pada Amerika.

"Tuhan akan menghukum siapa saja yang ingin memaksa Israel agar menyerahkan tanahnya, " demikian bagian isi surat para Rabi Yahudi itu.

Rabi Meir Druckman pada radio Israel mengatakan, "Kami menulis surat itu pada Presiden Bush, sebagai orang yang meyakini Alkitab, sebagai peringatan buat Bush akan bahaya yang sangat buruk karena ia sudah mengedepankan negaranya, dengan menjadi tuan rumah dari konferensi itu. "

Druckman mengatakan bahwa Bush selayaknya belajar dari peristiwa-peristiwa yang disebutnya sebagai hukuman Tuhan terhadap Amerika. "Tidak diragukan bahwa banjir di New Orleans, badai Katrina, merupakan hukuman Tuhan atas pembongkaran pemukiman-pemukiman, " kata Druckman, mengacu pada penarikan mundur warga Yahudi dari Jalur Ghaza beberapa waktu lalu.

"Bencana kebakaran yang baru-baru ini terjadi di California, selayaknya dilihat sebagai peringatan terakhir, " sambungnya.

Ancaman semacam ini bukan yang pertama kali disampaikan para rabi. Pada tahun 2005, Rabi Ovadia Yosef, pemimpin spiritual gerakan ultra ortodok Shas juga mengklaim bahwa badai Katrina merupakan hukuman Tuhan pada Bush, terkait penarikan mundur warga Yahudi dari Ghaza.

Klaim ini juga dilontarkan penyiar dan tokoh Evangelis terkemuka di AS, Pat Robertson. Bulan Oktober kemarin ia mengatakan bahwa AS akan menghadapi resiko kutukan Tuhan jika mengembalikan Al-Quds dari tangan Israel ke rakyat Palestina.

Sementara itu, Menlu AS Condoleezza Rice di sela-sela kunjungan dua harinya ke Israel untuk bertemu para pemimpin Israel dan otoritas Palestina menyatakan harapannya bahwa konferensi Annapolis akan menghasilkan kesepakatan damai menjelang akhir pemerintahan Bush.

Dalam konferensi pers bersama antara Rice dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Menlu AS mengatakan bahwa ada kemajuan dalam persiapan konferensi Annapolis, terutama persiapan untuk menetapkan status final dari negosiasi-negosiasi yang akan dilakukan dan proses perdamaian.

Meski demikian, fakta di lapangan menunjukkan masih terjadi beda pendapat antara Israel dan Palestina seputar akan seperti apa pernyataan bersama yang akan dibuat dari konferensi tersebut. Sejauh ini, belum ada dokumen tertulis apapun yang disepakati. Palestina menginginkan konferensi itu membahas persoalan penting seperti masalah perbatasan, pengungsi, status al-Quds dan rencana waktu implementasinya. Namun PM Israel menolak kerangka pembicaraan yang diinginkan Palestina. (ln/iol/eramuslim)

Tokoh Yahudi Barat Anjurkan Tidak Imigrasi ke Israel
image Tokoh-tokoh Yahudi di Barat, mengajak Israel untuk merevisi rencana mendatangkan imigran Yahudi ke Israel. Alasannya ada dua, pertama tak ada jaminan keamanan di Israel bagi orang-orang Yahudi. Kedua, karena ada komunitas Yahudi yang cukup besar di sejumlah negara seperti AS dan Prancis, mempunyai peran penting untuk mempengaruhi kebijakan negara bersangkutan.

Anjuran seperti ini dilakukan beberapa hari setelah PM Israel Ehud Olmert berjanji untuk memberi jaminan ekonomi yang cukup dan kehidupan lebih baik, untuk mendorong orang-orang Yahudi hijrah ke Israel, di atas tanah jajahannya di Palestina. Yone Goldstain, salah satu tokoh pimpinan Yahudi di Kanada sekaligus penulis di harian Canadian News mengatakan, ajakan Olmert dan petinggi Israel untuk hijrah ke Israel sebagai seruan yang aneh.

Dalam artikel yang disebarluaskan di harian Haaretz disebutkan Goldstain justru mengkritik rencana Israel itu. Ia lalu mengungkapkan bahwa lebih dari 85% orang Yahudi yang masuk ke kota Montreal, lokasi berpenghuni mayoritas Yahudi di Kanada, justru dari Israel.

Menurut Goldstain, "Ada banyak cerita mitos di mana Israel berupaya meyakinkan orang Yahudi dunia yang menggambarkan Israel sebagai benteng terakhir dalam menghadapi semua gerakan yang memusuhi Yahudi. " Ia memandang bahwa dahulu Israel telah mengeluarkan upaya besar untuk mengimigrasikan orang Yahudi Uni Soviet, tapi orang-orang yang telah imigrasi itu kini meninggalkan Israel lagi dan berdiam di Kanada, setelah melewati kehidupan yang sulit di Israel.

Televisi Channel 1 Israel menyiarkan pernyataan sejumlah kepala organisasi Yahudi di Prancis, yang meminta agar Israel proporsional dalam program menghijrahkan komunitas Yahudi di Prancis. Karena keberadaan Yahudi di Prancis juga memiliki peran di negara tersebut.

Sementara di AS, diperkirakan ada enam juta Yahudi yang juga memperingatkan agar Lembaga Perencanaan Imigrasi Yahudi, yang dibentuk di Jerussalem tiga bulan lalu, tidak menghijrahkan orang Yahudi Amerika Utara ke Israel. Mereka juga beralasan bahwa keberadaan Yahudi di Amerika Utara memberi efek positif untuk Israel karena mereka mampu memainkan peran dalam kebijakan Washington. (na-str/iol/eramuslim)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Menguak Aliran Islam Sejati


Oleh : Redaksi 02 Nov, 07 - 5:33 pm

imageLebak: Warga Desa Pasindangan, Kecamatan Cileles, Lebak, Banten, belum lama berselang sempat dihebohkan dengan kemunculan sebuah ajaran baru. Namun, ritual dalam ajaran ini agak aneh dan menyimpang. Salah satunya adalah saat menyembah Tuhan dengan bersujud menghadap ke empat arah penjuru angin.

Meski ajaran ini telah tumbuh sekitar delapan bulan silam, warga setempat mengaku tidak banyak tertarik untuk menjadi pengikut. Mereka hanya mencoba mengintip setiap kali ritual itu dilakukan "Saya tidak tahu maksudnya apa. Mereka berlaku aneh," kata Sukarja.

Karena tak banyak yang terlibat, warga hanya menerka-nerka ajaran ini berdasarkan informasi dari mulut ke mulut. Terlebih, kata Sujarwo, mereka melakukan ritual secara sembunyi-sembunyi dan sangat mencurigakan.

Menurut mereka, tokoh yang membawa dan menyebarkan ajaran ini adalah Hery dan Ahyari.

Untuk menghindari kesimpangsiuran kabar dan mengurai lebih jauh tentang ajaran itu, sejumlah anggota Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat Lebak, Banten, menyambangi kediaman Ahyari. Tujuannya mengorek informasi langsung dari tokoh yang dituding warga sebagai penyebar ajaran tersebut.

Namun, Ahyari tak ada di rumah. Tim pengawas hanya bertemu dengan Ammah, istri Ahyari. Ammah mengaku hanya sempat dua kali mengikuti ajaran suaminya. "Menurut Ahyari, ritual itu hanya sebuah doa. Tapi, kata Hery, itu adalah cara sembahyang," ujar Ammah.

Lantaran caranya tidak masuk di akal, Ammah segera keluar dari ajaran tersebut. Meski untuk itu, dia terpaksa harus bertengkar dengan suaminya. "Hery juga marah-marah karena saya tidak mau diajak ke jalan yang benar," kata Ammah.

Tim kemudian melanjutkan penelusuran ke kediaman Heri yang juga dituduh warga memiliki peran sebagai penyebar ajaran. Tapi, lagi-lagi mereka tidak menemukan orang yang dicari. Petugas hanya diterima Titin, istri Heri.

Kepada Titin, mereka juga meminta ditunjukan cara salatnya. Lebih mengejutkan lagi, Titin juga mempraktikan cara mandi dengan menggunakan air kelapa. Menurut dia, ini adalah cara suaminya dan Ahyari membaiat para pengikutnya.

Hingga kini keberadaan Ahyari dan Heri belum terlacak. Petugas Kejaksaan Negeri Rangkasbitung yang secara khusus ditugasi Zul Ardi, Kajari Rangkasbitung, mengawasi keberadaan mereka juga tak membawa hasil. Menurut Inspektur Dua Dadang Suherman, anggota intel Kepolisian Resor Lebak Banten, keduanya memang jarang di rumah dan selalu berpindah-pindah. "Sehingga kami kesulitan memanggil atau menjemput yang bersangkutan," kata Dadang.

Berdasarkan data sementara yang berhasil dikumpulkan tim, ajaran ini menyebut dirinya sebagai ajaran Islam sejati. Namun, keberadaan aliran ini sempat dipertanyakan Majelis Ulama Indonesia Banten. Lembaga ini mempertanyakan soal salat yang menghadap empat arah mata angin dan itu dilakukannya hanya tiga kali dalam sehari, yakni Dzuhur, Maghrib, dan Subuh.

Lantaran dianggap menyimpang, menurut Baijuri, Wakil Ketua MUI Lebak, Banten, secara resmi MUI Banten sejak pertengahan Mei 2007 mengeluarkan fatwa sesat untuk paham aliran itu. Apalagi kehadiran aliran Islam sejati di daerah ini menjadi kontras dengan keyakinan sebagian besar penduduk yang beragama Islam.

Sementara itu, meski dituding sesat dan menyimpang Ammah tidak merasa tersudut. Kini dia lebih peduli dengan tujuh anak dan dua cucunya. "Saya juga tidak tahu yang namanya Islam sejati. Ketemunya juga di koran," kata Ammah.(IAN/Tim Derap Hukum/liputan6)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Alkohol Penyebab Kematian Sebagian Besar Warga Australia




Selasa, 06 November 2007
Alkohol, diduga sebagai salah satu penyebab kematian sebagian besar warga Australia.  Fakta ini berdasarkan catatan selama puluhan tahun
Hidayatullah.com--Polisi Australia yang melakukan penyelidikan kasus pembunuhan di negeri itu mengatakan Senin bahwa minuman beralkohol adalah salah satu penyebab utama kematian yang berkaitan dengan kekerasan.
Dari hasil penyelidikan ditemukan berata eratnya hubungan antara minuman beralkohol dengan kematian akibat kekerasan yang berhasil dicatat dalam penyelidikan selama sepuluh tahun berdasarkan laporan otopsi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Minuman Alkohol dan Obat-obatan.
Hal -hal yang terjadi pada saat anda berada dalam pengaruh minuman beralkohol dan atau obat-obatan biasanya tidak terjadi pada saat anda dalam keadaan sadar seratus persen, kata Profesor Darke.
Biasanya orang tidak akan melakuan satu tindakan atau salah sangka atau salah interpretasi dan kemudian memulai perkelahian yang berakhir dengan kematian.
Tragedi dari 485 kasus pembunuhan yang disebabkan oleh tindakan kekerasan ditemukan alkohol menjadi penyebab kematian sebagian besar dari mereka.
Hampir sebanyak 66 persen dari korban pembunuhan ditemukan dibawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Separuh dari korban kejadian kekerasan dalam rumah tangga berada dibawah pengaruh alkohol.
Tak jarang kondisi dari penyebab kematian cukup mengejutkan dan alkohol adalah penyebab dari aksi kekerasan yang menimbulkan perkelahian, kata Darke.
Umum terjadi sepasang suami istri baru pergi minum-minum diluar dan setibanya di rumah mereka berselisih paham kata Darke.
Karena keduanya atau salah satu diantara berada dibawah pengaruh alkohol akibatnya membawa salah satu diantaranya ke akses benda tajam yang ada didalam dapur dan akhirnya nyawa seseorang berakhir di ujung pisau.
Hasil penelitian tersebut menjadi sesuatu yang mengejutkan, karena alkohol adalah penyebab utama kecelakaan di jalan raya.
Sebanyak 25 persen pejalan kaki yang menyeberang ditabrak dan meninggal dunia di jalan raya oleh pengemudi yang memiliki kandungan alkohol yang cukup tinggi di dalam darahnya.
Menurut Darke, manusia sebaiknya menyadari bahwa minum minuman yang beralkohol adalah sangat berbahaya apalagi kalau sampai mabuk yang seringkali membawa kepada tingkah laku yang berbahaya bagi diri orang lain dan juga bagi dirinya sendiri.
Pesan yang dapat kita petik dari hasil penyelidikan tersebut ialah, bahwa seseorang mengambil risiko yang tinggi pada saat mereka minuman yang mengandung alkohol atau mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengurangi tingkat kesadaran mereka, sehingga mereka dapat berbuat sesuatu yang berbahaya bagi orang di sekitar mereka termasuk bagi diri mereka sendiri. [dpa/ant/www.hidayatullah.com]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Senin, 05 November 2007

Europe Has Declared War on Islam and the Qur'an

Following the Council of Europe's recent decision regarding the prohibition on the teaching of the fact of Creation in schools, a second issue to take its place on the agenda was the European Court of Human Rights (ECHR) ruling on 9 October that religious classes in Turkish schools were a violation of the right to education. Under this ruling, various changes need to be made to the way religion is taught in Turkish schools and, according to the ECHR, religious classes should even be prevented in some way.
In fact, the changes referred to here have no other aim than to entirely do away with religious education, to turn young people away from belief in Allah (God) and to instill a materialist mindset in them. The decision to ban the teaching of Creationism in schools under the Council of Europe decision taken in early October has the same objective. The fact that the report in question maintains that only the theory of evolution should be permitted on the curriculum clearly reveals the concern that students who learn about the fact of Creation will not grow up to be materialists. This is why Creationism has been portrayed as a threat for Europe and the above decision was taken. The same state of affairs applies to the religious classes currently provided in Turkey. Uneasy at students learning about Islam and turning away from the idea of materialism, Europe has this time encouraged the ending of religious instruction in schools under a variety of pretexts. Europe's endeavors are obvious; it has declared war on belief in Allah and Islam.
There is no doubt that the reason for all this is the revelation to the entire world that Darwinism, and its supporter materialism, are both deceptions. Darwinist and materialist circles have panicked in the face of Harun Yahya's Atlas of Creation, which demonstrates that life forms today are exactly the same as their ancestors that lived in the past. They have realized that they will no longer be able to propagate that deception in the way they have for the last 150 years. The world has now come to see that Darwin's theory of evolution is a terrible lie. Materialist philosophy, which encourages irreligion, is now in its death throes and in the 21st century mankind will be freed from such deceptions, Allah willing, and return to the true purpose behind its creation. Terrified and astonished by this realization, Darwinist-materialist circles are now attempting to take precautionary measures against this extraordinary rise. But what is done is done, and all the world now knows about the Darwinist deception. School students are now waging their own campaigns against Darwinism and refusing to learn about this fraud.
What Darwinist-materialist circles want is to form an irreligious society, with no traces of belief in Allah. The fact is, however, that this irreligious society will further encourage moral degeneration, increase the war, slaughter and rebellion that accompany irreligion, and inflict disaster on all mankind. What needs to be done is to encourage people, especially the young, to adopt religious moral values rather than turning them away from religion and encouraging materialist philosophy.
The reason for the panic being experienced by European Darwinist circles is crystal clear: They have realized that Creation is the sole fact, of which the whole world is now aware. They imagine that they will be able to put an end to this progress by banning religious classes and removing Creationism from the curriculum. They are convinced they will emerge victorious from this war they have declared against belief in Allah. (Surely Allah is beyond that.) They want to believe that Darwinism will be embraced and accepted, even though they are well aware that this will never happen. A false religion or a lie manufactured in opposition to belief in Allah has no way of survival. Almighty Allah reveals as much in His verses:
Rather We hurl the truth against falsehood and it cuts right through it and it vanishes clean away! Woe without end for you for what you portray! (Surat al-Anbiya', 18)
He sends down water from the sky and river-beds fill up and flow according to their size, and the floodwater carries with it an increasing layer of scum; a similar kind of scum comes from what you heat up in the fire, when you desire to make jewelry or other things. That is how Allah depicts the true and the false. As for the scum, it is quickly swept away. But as for that which is of use to people, it remains behind in the ground. That is a metaphor which Allah has made. (Surat ar-Ra'd, 17)
With the definitive collapse of Darwinism, the influence of Darwinists is much weaker than it once was. The rise of Islamic moral values is a promise made by Allah and will, by His leave, become a reality. The portents of this can be seen all across the world. His true religion has, by Allah's will, overcome. Darwinists are no longer able to mislead people. Europe's hostility towards Islam will change nothing. By Allah's leave, as with every heretical idea that has ever opposed Islamic moral values, this latest counter-attack, too, will merely result in a further strengthening of the Islamic faith.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Minggu, 04 November 2007

Muslim Denmark Tak Terpancing Provokasi

Dunia Islam Oleh : Redaksi 02 Nov 2007 - 3:20 pm
imageSuhu politik Denmark kembali menghangat. Penyulutnya adalah partai ultra kanan yang memainkan kartu fobia Islam dalam kampanyenya.

Semua bermula saat Partai ultra-kanan Denmark, Partai Rakyat Denmark (Denmark People's Party/DPP), berniat menggunakan gambar Nabi Muhammad SAW dalam kampanye pemilu legistlatif. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis (25/10), DPP mengatakan tindakan ini sebagai wujud pembelaan bagi kebebasan berekspresi.

Juru bicara DPP, Kim Eskildsen, mengatakan keputusan itu bukan sebuah keputusan kontroversial. Eskildsen mengatakan PPD akan mengedepankan nilai-nilai Denmark, seperti toleransi dan kebebasan berekspresi, dalam kampanyenya menyambut pemilu legislatif yang akan digelar 13 November mendatang.

Untuk kepentingan ini, DPP telah membuat serangkaian gambar berdasarkan sejumlah tema. Partai ini kemudian memutuskan memilih gambar Nabi Muhammad SAW sebagai ilustrasi yang dinilai pas untuk mengkampanyekan kebebasan berekspresi. Dalam gambar tersebut, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang lelaki dengan mengenakan sorban.

DPP meyakini pemilihan gambar tersebut merupakan salah satu cara untuk menjelaskan krisis yang mengguncang Denmark menyusul dimuatnya serial kartun Nabi Muhammad oleh Harian Jyllen Postend dua tahun silam, yang menuai protes internasional. PPD melihat kejadian itu merupakan ancaman bagi nilai-nilai kebebasan berekspresi.

Tiga hari kemudian, tokoh-tokoh Muslim negara itu bersuara. Intinya, mereka juga akan menggunakan hak suaranya untuk tidak memilih partai itu dalam pemilu. Kami juga menyerukan agar umat Muslim Denmark tidak terpengaruh provokasi kekanak-kanakan DPP, jelas Abdul Wahid Pederson, imam keturunan Denmark, seperti dikutip Islamonline.

Saat dia berbicara, poster yang dimaksud DPP sudah mulai digeber. Iklan partai itu berupa lukisan tangan pria bersorban, menggambarkan Rasulullah Muhammad SAW. Keterangan di bawahnya berupa kalimat Denmark menjunjung tinggi kebebasan berbicara, bukan penyensoran dan Kami menjunjung tinggi nilai-nilai Denmark.

Ada 12 gambar yang semuanya mencontek gambar poster Nabi Muhammad SAW yang pernah dipublikasi Harian Jyallands Posten tahun 2005 lalu. Rencananya, poster-poster itu akan disebar ke seantero Denmark. Menurut Pederson, reaksi berlebihan tidak akan menguntungkan umat Islam Denmark. Mereka membutuhkan strategi cerdas untuk menjawab hal itu. Mari kita gunakan provokasi itu menyusun agenda langkah kita ke depan, ujarnya.

Qasim Sayed Ahmed, juru bicara Islamic Waqfs Denmark, menyatakan, langkah DPP adalah langkah murahan menjaring suara. Kartu fobia Islam kembali dimainkan untuk tawar-menawar politik, ujarnya. Dan, political gain lah yang akan dimainkan umat Islam Denmark. "Kami menjawabnya dengan memobilisasi umat untuk memilih dalam pemilu, dan tentu suara kami tidak akan ke sana, ujarnya. "Kita sudah tahu mana pilihan yang terbaik bagi kami dan masa depan Denmark Menurut rencana, pemilu legislatif Denmark akan digelar pekan depan. Pemilu ini untuk memilih 179 anggota parlemen (Folketinget) untuk masa kerja selama empat tahun. DPP adalah partai ketiga terbesar di Denmark.

Muslimah Politisi
imageKendati tak terang-terangan menyebut ke partai mana mobilisasi umat Muslim diarahkan, namun agaknya partai sayap kiri Unity List yang bakal dipilih. Partai ini jauh-jauh hari menyodorkan pilihan berani, mengusung Muslimah berjilbab sebagai salah satu kandidat anggota parlemen.

Dia adalah Asmaa Abdol-Hamid, presenter televisi berusia 25 tahun. Asmaa sendiri berhasil menarik simpati tak hanya umat Muslim tapi juga publik Denmark. Dia presenter yang tangkas dan kritis.

Ketika ide pembuatan poster baru terlontar, ia menyindirnya dengan memelesetkan slogan DPP menjadi Denmark menjunjung tinggi kebebasan berbicara, bukan kekonyolan. Asmaa sendiri mengaku dirinya tak begitu terpengaruh dengan ide kampanye DPP.

Saya optimis, ujarnya. Apalagi platform partainya mengusung tema keadilan sosial dan penolakan isu rasisme. Islam adalah agama terbesar kedua di Denmark setelah Kristen Protestan. Angka resmi menyebut jumlah penganut Islam di negara itu sekitar 200 ribu orang. tri/islamonline/RiOL

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Penyiar Radio Terkenal AS Hujat Muslim dan Islam

Micahel "Alan Weiner " Savage : Penyiar Radio Terkenal AS Hujat Muslim dan Islam
Oleh : Redaksi 04 Nov 2007 - 5:00 pm

imagePenyiar AS terkenal yang pernah on air di lebih dari 300 stasiun radio AS dan diikuti oleh jutaan rakyat AS setiap pekannya, melontarkan serangan kasar terhadap Islam. Ia menghina kaum Muslimin secara terus terang dengan ungkapan yang belum pernah dilakukan dalam sejarah inofmasi dan pers Amerika. Ia menyerukan agar kaum Muslimin membuang agamanya di belakang dan menyerukan agar kaum Muslimin diusir dari Amerika. Publik Mulism AS pun berang dan menuntut agar iklan-iklan bisnis yang ada dalam siarannya, dihentikan.

Dia adalah Michael Savage. Penyiar sekaligus reporter terkenal dalam acara "The Savage Nation". Michael Savage mengatakan, "Saya takkan membiarkan isteri saya mengenakan jilbab. Saya takkan membiarkan anak perempuan saya memakai cadar. Saya takkan shalat menghadap Makkah. Silahkan kalian mati saja bila ungkapan ini tidak mengejutkan kalian… Setelah ini saya takkan mau mendengar lagi tentang Islam. Saya tidak mau mendengarkan orang bicara tentang Islam. Pergilah kalian dengan agama kalian dan letakkan agama kalian di belakang. Saya sudah bosan dengan kalian. "

Meskipun kaum Muslimin Amerika kerap mendapat cacian, penghinaan dan provokasi yang buruk, tapi ungkapan-ungkapan Savage merupakan cacian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dianggap yang paling keras. Terlebih ungkapan itu ia sampaikan dalam siaran yang didengarkan oleh telinga anak-anak, dan jutaan orang Amerika yang mendengarkan siaran Savage setiap pekan.

imageCacian Savage terhadap Islam dilakukan secara live pada tanggal 29 Oktober 2007 melalui radio itu dilanjutkan dengan perkataannya, "Apakah Islam itu agama? Ulama apa yang hidup dan kalian memberi izin kepada mereka untuk masuk ke sini dan ke sana dengan membawa Al-Quran di tangan mereka. Itu buku kebencian. Jangan kalian katakan kepada saya, bahwa saya perlu mengulang kembali informasi yang saya terima. Mereka harus diusir. Saya tidak perlu mengevaluasi pengetahuan saya. "

Savage juga mengkritik keras pemerintah AS yang mengizinkan kaum Muslimin masuk ke wilayah AS. Lalu ia mengatakan, "Al-Quran bukanlah jaminan untuk kebebasan. Tapi Al-Quran adalah dokumen penghambaan dan perbudakan. Al-Quran mengajarkan kalian bahwa kalian itu adalah budak. "

Umat Islam yang mendengarkan radio dan kalangan non muslim, telah bergerak melaporkan perbuatan tidak menyenangkan itu kepada Organisasi HAM agar segera menyampaikan tuntutan. Kaum Muslmimin antara lain meminta seluruh perusahaan yang turut memasang iklan pada acara Savage, agar menyetop kontraknya karena ungkapan kasar dan sangat tidak sopan terhadap Islam dan keberadaan umat Islam di AS. (na-str/iol/eramuslim)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Kamis, 01 November 2007

eBook-019 : Menguak Misteri Muhammad

Oleh : Redaksi 02 Nov, 07 - 3:34 am

Kepalsuan ajaran Gereja terbongkar bersama ayat-ayat palsu yang dinisbahkan kepada Daud, Yohanes, Yesus, dan sebagainya. Misteri nabi Muhammad dalam Bible (alkitab) akhirnya berhasil dibongkar melalui penelitian yang dilakukan oleh seorang mantan pastur, Prof.David Benjamin Keldani, berjudul Menguak Misteri Muhammad.

Prof. David Benjamin Keldani adalah seorang mantan pastur Katholik Roma sekte Uniate-Chaldean. Ujarnya: "Kepindahan saya ke Islam tak lain karena hidayah Allah. Tanpa bimbingan-Nya, semua pengetahuan, penelitian untuk menemukan kebenaran ini mungkin hanya akan membawa kepada kesesatan. Begitu saya mengakui keesaan mutlak Tuhan, maka nabi Muhammad SAW pun menjadi pola sikap dan perilaku saya

David Benjamin Keldani
David Benjamin Keldani lahir pada tahun 1867 di Urmia, Persia. Setelah masuk Islam, David Benjamin Keldani mengganti namanya menjadi Abdul Ahad Dawud. Ia adalah seorang mantan pendeta katolik Roma dari sekte Uniate-Khaldean. Ia mengenyam pendidikan sejak kecil dikota itu. Dari 1886-1889 (3 tahun) ia menjadi staf pengajar Arbischop of Canterbury's Mission untuk Assyrian (Nestorian) Christians di Urmia.

Penobatan sebagai pendeta dan perjalanannya
Pada tahun 1892, ia diutus oleh Kardinal Vaughan ke Roma. Disana ia mempelajari filsafat dan teologi pada Propaganda Fide College, dan pada tahun 1895 dinobatkan sebagai pendeta. Pada tahun 1892 ia menulis serangkaian artikel di The Tablet tentang "Assyria, Romawi, dan Canterbury"; dan juga pada Irish Record tentang "keotentikan Pentateuch". Pentateuch adalah lima kitab perjanjian lama yang terdiri atas Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Ia mempunyai beberapa terjemahan Ave Maria dalam bahasa berbeda-beda yang diterbitkan di Illustrated Catholic Missions.

Ketika berada di Istanbul, dalam perjalanannya ke Persia pada tahun 1895, ia menulis serangkaian artikel panjang tentang "Gereja-Gereja Timur" dalam bahasa Inggris dan Perancis di surat kabar harian yang terbit disana dengan nama The Levant Herald. Pada tahun 1895, ia bergabung dengan French Lazarist Mission di Urmia, dan terbit untuk pertama kali dalam sejarah misi itu sebuah majalah berkala dalam bahasa Syria yang bernama Qala-la-Syara (Suara Kebenaran).

Pada tahun 1867, ia diutus oleh dua uskup besar Uniate-Khaldean dari Urmia dan Salmas untuk mewakili Katolik Timur pada Kongres Ekaristi yang diselenggarakan di Paray-le-monial, Perancis, dibawah pimpinan Kardinal Perraud. Tentu saja, ini adalah undangan yang resmi. Makalah yang dibacakan di kongres oleh Benjamin disiarkan dalan Tawarikh Kongres Ekaristik dan disebut disebut "Le Pellerin". Dalam makalah ini, Khaldean Arch-Priest (begitu gelar resminya) menyesalkan sistem pendidikan Katholik dikalangan Nestorian, dan meramalkan kemunculan yang sudah dekat dari pendeta Rusia di Urmia.

Pada tahun 1888, Benjamin kembali lagi ke Persia. Di kampung halamannya, Digala, sekitar 1 mil dari kota, ia membuka sekolah gratis.

Tahun berikutnya ia dikirim oleh otoritas Gereja untuk memimpin Keuskupan Salmas, dimana konflik yang tajam dan berbau skandal antara Uskup Besar Uniate, Khudabash, dan para Bapa Lazarist yang sudah berlangsung lama telah mengancam terjadinya perpecahan.

Khotbah terakhir
Pada tahun 1900, Bapak Benjamin menyampaikan khotbah terakhirnya dan patut dikenang dihadapan banyak sekali jemaat, termasuk orang Armenia yang non-Katholik dan lain-lainnya, didalam Katedral Khorovabad St. George, Salmas. Pokok bahasan sang pengkhotbah adalah "Abad Baru dan Manusia Baru". Ia mengingatkan kepada fakta bahwa misionaris Nestorian, sebelum munculnya Islam, telah mengabarkan ajaran-ajaran Yesus (injil) diseluruh Asia; Bahwa mereka memiliki banyak lembaga di India (khususnya pantai Malabar), di Tartar, Tiongkok, dan Mongolia; dan bahwa mereka menerjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Turki, Uighur, dan bahasa-bahasa lainnya; Bahwa misi-misi Katholik, Amerika, dan Anglikan, meskipun mereka telah melakukan sedikit kebaikan untuk bangsa Assyro-Khaldean melalui pendidikan dasar, telah memecah bangsa itu di Persia, Kurdistan, dan Mesopotamia menjadi banyak sekali sekte yang bermusuhan; dan bahwa upaya-upaya mereka ditakdirkan untuk menyebabkan keruntuhan yang terakhir. Konsekuensinya, ia menganjurkan kepada orang-orang pribumi untuk melakukan pengorbanan agar dapat berdiri diatas kaki sendiri sebagai manusia sejati, dan tidak tergantung pada misi-misi asing, dan sebagainya.

Ucapan-ucapannya menyinggung para misionaris. Khotbah ini segera mendatangkan Delegasi Apostolik, Mgr. Lesne dari Urmia ke Salmas. Ia tetap menjadi teman yang terakhir bagi Benjamin. Mereka berdua kembali ke Urmia. Sebuah misi Rusia baru sudah diadakan di Urmia sejak tahun 1899. Kaum Nestorian dengan antusias memeluk agama Tsar untuk seluruh Rusia.

Lima misi yang besar dan angkuh (Amerika, Anglikan, Perancis, Jerman, dan Rusia) disertai universitas-universitas mereka, pers yang didukung oleh kalangan agamawan yang kaya, para konsul dan duta besar, berusaha keras mengajak sekitar 100.000 orang Assyro-Khaldean untuk pindah dari Bid'ah Nestorian ke salah satu dari lima bid'ah itu. Tetapi misi Rusia segera melampui misi-misi lainnya, dan misi inilah pada tahun 1915 mendorong bangsa Assyria dari Persia dan juga suku-suku pegunungan Kurdistan, yang kemudian pindah ke Salmas dan Urmia, untuk angkat senjata melawan pemerintah mereka masing-masing. Hasilnya adalah separuh pengikutnya lenyap dan sisanya terusir dari kampung halaman mereka.

Berpindah agama
Pertanyaan besar yang sudah lama berkecamuk dalam benak pendeta ini sekarang mendekati klimaksnya: "Apakah agama Kristen, dengan banyak sekali bentuk dan warnanya, dan dengan naskah-naskah sucinya yang tidak otentik, palsu, dan menyimpang, adalah agama Tuhan yang sejati?"

Pada musim panas tahun 1900, ia pensiun dan tinggal di villa mungilnya ditengah-tengah kebun anggur dekat air mancur Challi Boulaghi yang terkenal di Digala, dan disana selama sebulan ia habiskan waktunya untuk sembahyang dan meditasi, membaca berulang-ulang naskah-naskah suci dalam teks-teks aslinya. Krisis pun berakhir dengan pengunduran resmi yang dikirimkan ke Uskup Agung Uniate, Urmia, dimana ia secara terbuka menjelaskan kepada Mar (Mgr.) Touma Audu mengenai alasan-alasan dia melepaskan fungsi kependetaannya. Segala upaya yang dilakukan oleh otoritas kependetaan untuk membatalkan keputusannya sia-sia belaka. Tidak ada perselisihan atau permusuhan pribadi antara Benjamin dan para atasannya.

Selama beberapa bulan Mr. Dawud – begitulah panggilannya sekarang – dipekerjakan di Tibriz sebagai inspektur di Kantor Pos dan Bea Cukai Persia dibawah para ahli Belgia. Kemudian ia ditugaskan sebagai guru dan penerjemah Putera Mahkota Muhammad Ali Mirza.

Pada tahun 1903, sekali lagi ia mengunjungi Inggris dan disana ia bergabung dengan komunitas Unitarian. Pada tahun 1904 ia dikirim oleh British and Foreign Unitarian Association untuk menangani masalah pendidikan dan penerangan ditengah masyarakat desanya. Dalam perjalanan menuju Persia ia mengunjungi Istanbul; dan setelah mengadakan beberapa wawancara dengan syeikh Islam yang bernama Jamaluddin Effendi dan beberapa ulama lainnya, ia memeluk agama Islam. (dari wikipedia)

 KATA PENGANTAR 

Ucapan Ilahi terhadap Arabia (Yesaya 21:13)

Periode kesarjanaan klasik yang mandul saat ini, disertai kurangnya pengetahuan kita tentang bahasa-bahasa kuno, telah melumpuhkan cita rasa modern dalam mengapresiasi setiap upaya seperti yang hendak saya lakukan. Halaman-halaman berikut ini telah menghasilkan serangkaian artikel yang sangat cerdas dari pena Rev. Profesor David Benjamin Keldani (Abdul Ahad Dawud), tetapi saya ragu apakah terdapat banyak orang, dikalangan hierarki gereja kristen sekalipun, yang dapat mengikuti penjelasan terperinci dari seorang Profesor yang berpengetahuan tinggi ini. Malah saya benar-benar ragu ketika ia berusaha membawa para pembacanya kedalam sebuah labirin ilmu pengetahuan dari ratusan tahun silam.

Bagaimana dengan bahasa Arami, ketika sangat sedikit dikalangan pendeta sekalipun yang mampu memahami versi Perjanjian Baru dalam bahasa latin (Vulgate) dan versi bahasa Yunani? Khususnya lagi ketika riset-riset kami didasarkan hanya pada etimologi bahasa Yunani dan Latin!

Bagaimanapun nilai disertasi-disertasi seperti itu di mata musuh kami, pada saat sekarang, sama sekali tidak mampu mengapresiasinya dari sudut ilmu pengetahuan; karena ambiguitas makna yang melekat pada ungkapan-ungkapan nubuat yang saya singgung membuat ungkapan-ungkapan itu cukup elastis untuk mencakup setiap kasus.

Yang dikatakan "paling kurang" dalam nubuat Johanes Pembaptis tidak mungkin adalah anak Maria, meskipun ia dipandang hina oleh masyarakat bangsanya sendiri. Asal tukang kayu suci itu dari kalangan sederhana. Ia dicemooh, diperolok, dan didiskreditkan, ia diremehkan dan dibuat keliatan "paling kurang" dalam penilaian kalangan Scribe (ahli menulis) dan Pharisee (anggota sekte Yahudi yang menafsirkan hukum Musa secara keras).

Ekses dari semangat yang ditunjukkan oleh para pengikutnya pada abad kedua dan ketiga masehi, yang selalu cenderung loncat pada apa saja dalam bentuk nubuat dalam Alkitab, sudah pasti akan menyebabkan mereka meyakini ahwa Tuhan mereka adalah orang yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis.

Namun, ada kesulitan lain yang menghadang, bagaimana seseorang dapat mempercayai kesaksian dari sebuah kitab yang tak dapat disangkal penuh dengan dongeng? Keaslian Alkitab telah dipertanyakan oleh seluruh dunia. Tanpa menindaklanjuti pertanyaan tentang keasliannya, paling tidak kita bisa mengatakan bahwa kita tidak bisa bergantung pada pernyataan-pernyataan Alkitab mengenai Yesus dan mukjizat-mukjizatnya.

Sebagian orang malah lebih jauh lagi menegaskan bahwa eksistensi dia sebagai makhluk bersejarah dipertanyakan, dan menurut kitab Injil akan berbahaya kalau sampai pada sesuatu kesimpulan yang keliatannya aman mengenai masalah ini.

Seorang Kristen Fundamentalis tidak bisa berkomentar apa pun terhadap pernyataan saya mengenai hal ini. Jika "kalimat-kalimat sesat" dan kata-kata yang objektif dalam Perjanjian Lama dapat dikhususkan oleh para penulis sinoptik sebagai berlaku bagi Yesus, maka segala komentar dari penulis yang berpengetahuan tinggi mengenai artikel-artikel ilmiah dan sangat menarik ini pasti menimbulkan respek dan apresiasi dalam segala hal sekalipun dari lembaga kependetaan.

Saya menulis dengan nada yang sama, tetapi saya telah berusaha mendasarkan argumen-argumen saya pada bagian-bagian Alkitab yang hampir tidak membolehkan adanya perselisihan linguistik apa pun. Saya tidak akan pergi ke bahasa Latin, Yunani, atau Arami, karena hal itu tidak ada gunanya. Saya hanya memberikan kutipan berikut dari Alkitab revisi Lembaga Alkitab Indonesia tahun 1974.

Kami membaca firman berikut dalam kitab Ulangan 18:18

"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."

Jika firman diatas tidak tertuju kepada Muhammad, maka firman itu tetap masih berlum terpenuhi. Yesus sendiri tidak pernah mengklaim sebagai nabi yang dimaksud. Bahkan murid-muridnya pun berpendapat sama. Mereka mengharapkan kedatangan Yesus yang kedua untuk memenuhi nubuat [2].

Sejauh ini tidak ada perselisihan bahwa kedatangan Yesus yang pertama bukanlah kelahiran "nabi seperti engkau", dan kelahirannya yang kedua hampir tidak dapat memenuhi nubuat itu.

Yesus, sebagaimana diyakini oleh gerejanya, akan muncul sebagai "Hakim" dan bukan sebagai "Pemberi Hukuman". Tetapi, orang yang dijanjikan haruslah membawa "api (hukum) yang menyala" ditangannya.

Namun, dalam memastikan personalitas dari nabi yang dijanjikan, nubuat yang lain dari Musa sangatlah menolong yang berkata tentang sinar Tuhan dari Paran, pegunungan Mekah. Firman dalam naskah kitab King James Version Ulangan 33:2, berbunyi sebagai berikut:

"Berkatalah ia: "Tuhan datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dengan sepuluh ribu orang kudus; di sebelah kanannya tampak kepada mereka api yang menyala."

Dalam firman ini, Tuhan diibaratkan dengan matahari. Dan Yesus sama sekali tidak pernah ke Paran. Yang ada hubungannya dengan Paran adalah Hajar dan anaknya yang bernama Ismail, berkeluyuran di padang gurun Bersyeba, yang kemudian menetap dipadang gurun Paran.

"Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir".(Kejadian 21:21)

Ismail menikahi seorang wanita Mesir, dan dari kelahiran pertamanya, Kedar, memberikan keturunan kepada bangsa Arab yang dari sejak itu sampai sekarang menjadi penghuni padang gurun Paran. Dan jika tidak dapat disangkal lagi, bahwa silsilah keturunan Muhammad merujuk kepada Ismail melalui Kedar dan ia tampil sebagai seorang nabi di padang gurun Paran dan menaklukkan Mekah dengan 10.000 pasukan dan menegakkan api (hukum) yang menyala kepada kaumnya, maka bukankah nubuat tesebut terpenuhi sesuai bunyinya?

Bunyi nubuat dari Habakuk 3:3 sangat perlu diperhatikan. "Keagungannya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadanya."

Mengenai padang gurun Paran juga telah diwahyukan :

"Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan dan memberitakan pujian yang kepadanya di pulau-pulau. Tuhan keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangatnya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuhnya Ia membuktikan kepahlawanannya. (Yesaya 42:11-13)

Sehubungan dengan itu, ada dua nubuat lain yang perlu diperhatikan yang merujuk kepada Kedar: Pertama dalam Yesaya 60:1-7 yang bunyinya :

"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku."

Nubuat lainnya, lagi-lagi dalam Yesaya 21:13-17 [3]

"Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel , telah mengatakannya."

Bacalah nubuat-nubuat dari kitab Yesaya dan kitab Ulangan yang berbicara tentang sinar Tuhan dari Paran: Jika Ismail menghuni padang gurun Paran, tempat ia melahirkan Kedar, yakni nenek moyang bangsa Arab; dan jika anak-anak Kedar harus memberikan sambutan pada altar ilahi untuk mengagungkan "rumah keagunganNya" dimana kegelapan akan menyelimuti bumi selama beberapa abad, dan kemudian negeri itu akan menerima terang dari Tuhan; dan jika semua keagungan Kedar akan runtuh dan jumlah para pemanah, orang-orang perkasa dari anak-anak Kedar akan lenyap dalam setahun setelah orang itu melarikan diri dari pedang yang di hunus dan busur yang dilentur-Yang kudus dari Pegunungan paran (Habakuk 3:3) tak lain adalah Muhammad.

Muhammad keturunan suci dari Ismail melalui Kedar, yang berdiam di padang gurun paran. Melalui dia, maka Tuhan bersinar di Paran, dan Mekkah adalah satu-satunya tempat dimana rumah Allah (bait Allah) dimuliakan dan domba-domba Kedar memberikan sambutan diatas altarnya.

Muhammad dizalimi oleh kaumnya dan terpaksa meninggalkan Mekkah. Dia kehausan dan melarikan diri dari pedang yang dihunus dan busur yang dilentur, dan setahun kemudian setelah Muhammad meninggalkan Mekkah, dalam perang Badar, dia berhasil mengalahkan penduduk Mekkah dan sejumlah bani Kedar yang gagah perkasa tewas dan semua kemuliaan Kedar tumbang dalam perang Badar.

Jika para nabi suci tidak diakui sebagai pemenuhan semua nubuat ini, maka nubuat-nubuat tersebut akan tetap tidak terpenuhi. "Rumah keagunganKu" yang disebut dalam kitab Yesaya adalah rumah Tuhan di Mekkah. Bukan Gereja Kristus sebagaimana perkiraan para ahli tafsir Kristen. Kawanan domba-domba Kedar, sebagaimana disebut dalam ayat 7, belum pernah datang ke Gereja Kristus, dan adalah fakta bahwa kampung-kampung Kedar dan penduduknya adalah satu-satunya kaum didunia ini yang tetap tidak dapat dimasuki pengaruh Gereja Kristus. Lagi-lagi, penyebutan 10.000 orang kudus dalam ulangan 33, sangatlah penting: Dia bersinar dari Paran. Dan ia datang bersama 10.000 orang kudus.

Bacalah seluruh sejarah padang gurun Paran dan Anda akan menemukan tidak ada peristiwa lain selain peristiwa penaklukan Mekkan yang dilakukan oleh nabi Muhammad bersama dengan 10.000 pengikutnya dari Madinah dan memasuki kembali "rumah keagunganNya". Dia memberikan api (hukum) yang menyala kepada dunia dan melenyapkan hukum-hukum lainnya.

Sang Penghibur (The Comforter) atau roh kebenaran yang disebut oleh Yesus tidak lain adalah nabi Muhammad. Tidak bisa diartikan sebagai Holy Ghost (Roh Kudus), seperti versi Teolog Kristen.

"Ada gunanya bagimu kalau aku pergi" Kata Yesus,"Karena kalau aku tidak pergi maka Sang Penghibur tidak akan datang kepadamu, tapi jika aku pergi, maka aku akan mengirim dia kepadamu".

Perkataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur pasti datang setelah Yesus pergi, dan tidak berada bersama Yesus ketika ia mengucapkan kata-kata ini. Akankah kita menduka bahwa Yesus sama sekali tanpa Holy Ghost jika kedatangannya tergantung pada kepergian Yesus. Di samping itu, cara Yesus menggambarkan dia menunjukkan bahwa dia adalah seorang manusia, bukan roh!. "Dia tidak akan berbicara mengenai dirinya sendiri, melainkan apa yang akan didengarnya yang akan ia bicarakan." Akankah kita menduga bahwa Holy Ghost dan Tuhan adalah dua entitas yang berbeda dab bahwa Holy Ghost berbicara tentang dirinya sendiri dan juga apa yang ia dengar dari Tuhan ?!

Ucapan-ucapan Yesus jelas sekali menunjuk kepada seorang pesuruh Tuhan. Ia menyebutnya Roh Kebenaran, dan begitulah Al-Qur'an berbicara tentang Muhammad.


URL : http://swaramuslim.net/ebook/html/019/


MENGUAK  MISTERI MUHAMMAD
Prof. David Benjamin Keldani
seorang mualaf mantan pastur Katholik Roma sekte Uniate-Chaldean

 
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Biografi Benjamin Keldani
Bukti Bukti Muhammad Dalam Perjanjian Lama!!
01. "Dan Ahmad Semua Bangsa Akan Datang" (Haggai 2:7)
02. Pertanyaan Tentang Hak Kelahiran Dan Perjanjian
03. Misteri "Mispa"
04. Muhammad Adalah Sang Syiloh
05. Muhammad Dan Kaisar Konstantin Yang Agung
06. Muhammad Adalah Sang "Anak Manusia"
07. Raja Daud Menyapanya, "Tuanku..."
08. Tuan Dan Rasul Yang Dijanjikan
Bukti Bukti Muhammad Dalam Perjanjian Baru!!
01. "Islam" Dan "Ahmad" Yang Diberitahukan Oleh Malaikat. 
02. Eudokia Artinya Ahmad
03. Yohanes Pembaptis Mengabarkan Seorang Nabi Yang kuat
04. Nabi Yang Diramalkan Oleh Sang Pembaptis Pastilah Muhammad
05. Pembaptisan Yohanes dan Yesus Hanyalah Jenis Sibghatullah
06. Sibghatullah, Atau Pembaptisan Dengan Roh Kudus Dan Api?
07. Paraclete Bukanlah Roh Kudus
08. Periqlytos Artinya Ahmad
09. "Anak Manusia", Siapakah Dia?
10. "Anak Manusia" Itu Adalah Muhammad
11. "Anak Manusia" Menurut Kitab-Kitab Yahudi
 MENGUAK MISTERI MUHAMMAD  Kepalsuan ajaran Gereja terbongkar bersama ayat-ayat palsu yang dinisbahkan kepada Daud, Yohanes, Yesus, dan sebagainya. Misteri nabi Muhammad dalam Bible (alkitab) akhirnya berhasil dibongkar melalui penelitian yang dilakukan oleh seorang mantan pastur, Prof.David Benjamin Keldani, berjudul Menguak Misteri Muhammad
 ABOUT THE AUTHOR  Prof. David Benjamin Keldani adalah seorang mantan pastur Katholik Roma sekte Uniate-Chaldean. Ujarnya: "Kepindahan saya ke Islam tak lain karena hidayah Allah. Tanpa bimbingan-Nya, semua pengetahuan, penelitian untuk menemukan kebenaran ini mungkin hanya akan membawa kepada kesesatan. Begitu saya mengakui keesaan mutlak Tuhan, maka nabi Muhammad SAW pun menjadi pola sikap dan perilaku saya
 ABOUT THE BOOK 

Menguak Misteri Muhammad
diterbitkan di Indonesia
oleh Sahara Publishers
Cetakan kesebelas Mei 2006.
Link :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/David_Benjamin_Keldani
  2. Disadur dari http://menguakmisterimuhammad.blogspot.com/


 

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com