Sabtu, 30 Oktober 2010

Sudah Saatnya untuk Bangkit Menentang Islam dan Syariah

Sudah Saatnya untuk Bangkit Menentang Islam dan Syariah
oleh: Juliet Rix

Maryam Namazie, ketua Konsul Murtadin Inggris, berkata bahwa hak azasi adalah bagi setiap orang, dan bukannya bagi agama atau kepercayaan.


Maryam Namazie

Bayangkan nih, kata Maryam Namazie: “Seorang anak perempuan kecil dikerudungi dari kepala sampai jari kakinya setiap hari. Kecuali bagian muka dan tapak tangan, seluruh tubuh ditutupi karena demi mencegah pria memandangnya dengan nafsu berahi. Di sekolah, gadis cilik ini belajar bahwa derajatnya lebih rendah daripada seorang anak laki. Dia tidak boleh berdansa, berenang, menjemur kulitnya di bawah sinar matahari, atau menikmati angin memilir rambutnya. Hal ini sudah jelas tidak dapat diterima, tapi pada kenyataannya hal ini malah dibiarkan saja terjadi jika dilakukan atas nama agama.”

Namazie adalah pendiri Konsul Murtadin Inggris (Council of Ex-Muslims in Britain (CEMB)) yang mulai aktif sejak pertengahan tahun lalu. Di hari Senin – dalam rangka merayakan seabad Hari Wanita Internasional – dia bicara di sebuah konferensi tentang Islam Politik dan Hak2 Wanita, dan dia menyelenggarakan kampanye menentang Syariah.

Namazie lahir di Iran sebagai Muslim. Sekarang dia berusia 41 tahun, sikapnya ramah, dan tutur perkataannya lembut. Tapi dia tidak ragu2 memilih kata. Dibutuhkan keberanian besar untuk mendirikan organisasi orang2 yang menolak Islam. Menurut hukum Islam, murtad layak dihukum dengan kematian. Namazie menerima ancaman2 terus-menerus, biasanya melalui telepon selularnya: “Satu orang berkata, `Kau akan dipotong-potong’ … Aku lalu pergi ke polisi. Tadinya polisi sangat bersemangat membantu, karena mengira hal ini berhubungan dengan pemboman di Glasgow. Tapi setelah mereka tahu ternyata ini tidak ada hubungannya, mereka pun tidak pernah lagi menghubungiku. ” Apakah dia tidak takut akan keselamatannya? “Ya, tentu saja, seringkali. Aku khawatir apakah aku bisa terus hidup, terutama karena sekarang aku ini seorang ibu. Jika ada orang yang memandangku dengan aneh, aku mulai curiga.” Kenapa Namazie tidak pakai nama palsu saja? “Mereka para Muslim akhirnya bisa tahu siapa dirimu. Lagipula tujuan Konsul Murtadin Inggris adalah untuk berdiri tegak dan dipandang penting.” Namazie tidak suka disebut sebagai eks-Muslim dan lebih memilih tidak dihubungkan dengan julukan yang bersangkutan dengan agama apapun. Dia berkata bahwa hal ini serupa dengan orang2 homoseks yang ke luar dan berani menyatakan dirinya homo 30 tahun yang lalu: jika kau ingin mendobrak taboo, maka kau harus berani mengumumkannya secara terbuka. Saat ini Konsul Murtadin Inggris beranggotakan lebih dari 100 orang dengan dukungan murtadin2 lain yang masih belum berani bergabung. “Beberapa punya kisah2 yang mengerikan, tapi tidak berani mencantumkannya di website kami karena takut.”

Kakek Namazie adalah seorang mullah dan ayahnya dibesarkan dalam adat Muslim yang ketat. Kedua orangtuanya (sekarang hidup di Amerika) masih Muslim. Ketika Namazie memberitahu ayahnya tentang niatnya mendirikan Organisasi Murtadin, dia ingat apa yang dikatakan ayahnya, “Oh, tidak, kakek bakal bangkit dari kubur nih.” “Aku katakan padanya bahwa apa yang kulakukan adalah demi kebaikan para Muslim juga, karena jika kau hidup dalam masyarakat sekuler, kau diperbolehkan jadi Muslim, Sikh, Kristen, atau atheis, dan tetap diperlakukan sama.” Sikap Namazie yang menentang agama adalah juga karena pengalamannya sendiri. Ketika dia berusia 12 tahun, revolusi Iran disabot oleh para Ayatollah dan negaranya sekarang jadi Republik Islam Iran.

“Aku tidak pernah pakai jilbab dan aku berpendidikan di sekolah sekuler. Tiba2 seorang pria aneh muncul di halaman sekolah. Dia berjenggot dan dikirim ke sekolahku untuk memisahkan murid2 wanita dan pria – tapi kami lalu berlarian mengitarinya. ” Namazie masih ingat wajah orang Hezbollah yang menghentikannya di jalanan gara2 dia tidak berjilbab. “Aku saat itu baru berusia 12 atau 13 tahun. Pengalaman itu sangat menakutkan.” Hal yang lebih jelek dialami wanita2 lainnya: “Wanita2 itu dipukuli dan mukanya disiram asam, dan dihukum bunuh setiap hari di tayangan TV,” katanya. Lalu sekolahnya ditutup dengan alasan “Islamisasi” .

Namazi dan ibunya lalu pergi ke India. Mereka hidup di sebuah B&B di Delhi dan Namazie bersekolah di Sekolah Inggris, sedangkan ayah dan adik perempuannya yang berusia 3 tahun tetap tinggal di Teheran, Iran. Tadinya ini hanya untuk sementara saja, tapi tak lama kemudian ayahnya – seorang wartawan – berkeputusan meninggalkan Iran juga. Mereka sekeluarga tinggal setahun di Bournemouth sebelum akhirnya tinggal di AS. Setelah Namazie berusia 17 tahun, mereka mendapat status penduduk tetap di negara tersebut.

Di perguruan tinggi, Namazie bergabung dengan Program Perkembangan PBB dan bekerja bagi para pengungsi Ethiopia di Sudan. “Enam bulan setelah aku datang, Sudan jadi negara Islam. Aku merasa hal ini kok mengikutiku terus-terusan! ” Bersama-sama temannya, Namazie memulai organisasi hak2 azasi manusia yang tidak resmi, dan mereka mengumpulkan informasi tentang apa yang dilakukan Pemerintah. Pihak keamanan Sudah lalu memanggilnya untuk ditanyai. “Aku memang tidak bersikap tunduk dan anggota PBB yang datang bersamaku berkata, `Tak heran jika orangtuamu membawamu ke luar dari Iran.’ Polisi Sudah mengancamku, katanya, `Kau tidak tahu apa yang bakal terjadi padamu. Bisa saja kau ditabrak motor atau mengalami kecelakaan lainnya.’” Pihak PBB diam2 mengirim Namazie keluar Sudan pulang ke rumah dengan pesawat terbang.

Itulah kejadiannya yang mengubah dirinya dari Muslim KTP menjadi atheis. Dua abad kemudian, dia membaktikan hidupnya melawan Islam. Dia sekarang sedang berjuang untuk mengadakan Konferensi Murtadin Internasional pertama, yang akan diselenggarakan di London pada tanggal 10 Oktober, 2008. Dia juga sedang mulai melancarkan kampanye “anti Syariah.”

Aku bertanya, kau tentunya sangat terkejut ketika Kepala Bishop dari Canterbury berkata bahwa beberapa penerapan hukum Syariah di Inggris tidak bisa dihindarkan. Tidak, katanya; dia bahkan tidak merasa heran. “Sudah jelas tujuannya, meskipun dia tidak menduga reaksi keras yang dihadapinya. Yang dilakukan sebenarnya adalah penyerangan terhadap sekularisme. Dia melihat keuntungan jika didirikan sekolah Muslim dan Syariah diterapkan. Jika ini diperbolehkan, maka masyarakat Inggris tidak akan menentang kuat pendirian sekolah2 Kristen dan penerapan aturan agama Kristen dalam masyarakat.”

Tapi Namazie bersikeras bahwa Syariah tidak boleh diterapkan dalam bentuk apapun di Inggris. “Hukum Syariah secara mendasar adalah hukum diskriminasi dan sangat membenci wanita,” katanya dan dia juga menentang jikalau orang boleh memilih antara hukum Syariah dan hukum Negara Sipil. Para wanita akan digilas habis dalam pengadilan Syariah, katanya. “Hukum ini akan menerjang orang2 yang seharusnya sangat membutuhkan perlindungan dari hukum sipil Inggris.”

Namazie yakin bahwa orang2 awam tentang Islam tidak begitu paham makna hak2 azasi manusia. “Hak2 adalah bagi perorangan, dan bukannya bagi agama atau kepercayaan. `Setiap manusia adalah sederajat’ dan ini bukan berarti setiap agama itu sama.” Orang2 Islam menganggap diri mereka sebagai korban, katanya, dan para negarawan Inggris percaya saja akan tipuan ini.” Namazie berkata bahwa Konsul Muratdin Inggris memang bukan wakil bagi masyarakat Muslim Inggris, tapi meskipun demikian dia berani menerima tantangan debat dari pihak Muslim kapan saja. “Murtadin memang dalam posisi yang tepat untuk menantang politik Islam,” katanya. “Kita tidak boleh membiarkan anak2 perempuan kecil atau siapa saja kehilangan hak azasi mereka. Kita tidak bisa menoleransi hak2 yang tidak layak ditoleransi dengan alasan apapun – termasuk agama.”

Council of Ex-Muslims in Britain www.ex-muslim. org.uk exmuslimcouncil@ googlemail. com; 07719-166731; www.maryamnamazie. com

Rabu, 27 Oktober 2010

Alasan ALI SINA meninggalkan Islam

Oleh. Ali Sina

Banyak orang bertanya kpd saya kenapa saya meninggalkan agama Islam. Bagi Muslim ini memang sangat tak masuk akal. Mereka memilih utk percaya bahwa orang murtad karena disogok agen rahasia Nasrani/Yahudi. Mereka enggan menerima kenyataan bahwa setiap orang punya hak utk menentukan pilihannya sendiri dan bahkan ada orang yg merasa bahwa Islam tidak cocok baginya.

Berikut ini adalah alasan saya.
Hanya beberapa tahun yang lalu saja saya masih percaya bahwa kepercayaan saya kpd Islam bukan berdasarkan percaya buta tetapi karena hasil penyelidikan dan penelaahan selama bertahun-tahun. Memang saya membaca banyak buku2 Islami yang ditulis oleh orang2 yang pikirannya sesuai dengan saya dan mengemukakan filosofi yang sesuai dengan pandangan saya, sehingga ini semakin meyakinkan saya bahwa saya sudah menemukan kebenaran.

Semua hasil penelaahan saya sesuai dengan iman saya. Sama seperti kebanyakan Muslim, sayau tadinya percaya bahwa kalau mau benar2 mengetahui sesuatu, maka belajarlah dari sumbernya. Tentu sumber Islam itu adalah Qur'an dan buku2 yang ditulis oleh ilmuwan Islam. Karena itu, saya merasa tidak perlu lagi untuk mencari dari sumber lain untuk menemukan kebenaran, apalagi memang saya begitu yakin menemukannya. Seperti yang sering dikatakan para Muslim “Talabe ilm ba’d az wossule ma’lum mazmum”. Usaha mencari ilmu pengetahuan lain setelah menemukannya (Islam) adalah bodoh.

Tentu saja ini salah. Bagaimana jika kita ingin tahu kebenaran tentang suatu aliran kepercayaan yang berbahaya? Apakah cukup dengan hanya bergantung melalui informasi dari pemimpin kepercayaan itu dan semua penganut2nya yang sendirinya tertipu pemimpin itu? Diperlukan penelaahan secara saintifik (berdasarkan ilmu pengetahuan) untuk menelaah kepercayaan itu karena penelaah sains tidak mengutarakan hasil penyelidikannya berdasarkan iman yang membuta. Mereka membuat penelaahan yang seksama dari bukti yang ada. Ini sungguh beda dengan cara pendekatan agamawi yang didasarkan pada iman dan rasa percaya semata2.
Untuk itulah saya kembali membaca isi Qur’an dan saya temukan perintah2 yang tidak sesuai dengan nilai2 kemanusiaan. Saya merasa sangat tertekan dan risih membaca ajaran seperti ini.
Q.3: 5 "Tapi bagi mereka yang menolak Iman setelah mereka menerimanya, dan lalu menentang Iman, - pertobatan mereka tidak akan pernah diterima; karena mereka adalah orang2 yang telah sesat." Q.16: 106 "Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.."

Orang mungkin berpikir bahwa azab yang besar itu nantinya terjadi di akherat. Tapi Muhammad memastikan orang2 itu mendapat hukum di bumi pula. Lihat ayat2 berikut:

Sahih Bukhari Volume 6, Buku 61, Nomer 577:
"Aku mendengar Nabi berkata, "Di hari2 akhir (duni) akan muncul orang2 muda dengan pikiran2 dan ide2 yang bodoh. Mereka akan berkata baik, tapi mereka akan meninggalkan Islam seperti anak panah yang ke luar jalur, iman mereka tidak lebih dalam dari tenggorokannya. Maka, jika kalian menemukan mereka, bunuh mereka, karena akan ada upah bagi para pembunuh itu di Hari Kebangkitan."
Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 260:
"Ali membakar beberapa orang dan berita ini terdengar oleh Ibn Abbas, yang berkata, "Jika aku berada di posisinya, aku tidak akan membakar mereka, seperti yang dikatakan sang Nabi," Jangan hukum (siapapun) dengan Hukuman Allah (yi: api). Tidak ragu lagi, aku sudah akan membunuh mereka, karena Nabi berkata, "Jika seseorang (Muslim) meninggalkan agamanya, bunuh dia."

Sahih Bukhari Volume 4, Buku 63, Nomer 261:
"Delapan orang dari suku "Ukil datang kepada sang Nabi dan mereka merasa udara Medina tidak cocok bagi mereka. Karena itu mereka berkata, "O Rasul Allah! Tolong berikan kami susu." Rasul Allah berkata, "Aku anjurkan kalian untuk bergabung dengan kelompok unta2." Maka mereka pergi dan minum air kencing dan susu unta2 (sebagai obat) sampai mereka sehat dan gemuk. Lalu mereka membunuh gembala unta dan melarikan unta2 itu, dan mereka meninggalkan agamanya setelah tadinya mereka adalah Muslim. Pada saat sang Nabi diberitahu hal ini oleh orang yang minta tolong padanya, ia menyuruh beberapa orang untuk memburu para pencuri unta itu, dan sebelum matahari bertambah tinggi, pencuri2 itu dibawa kepada Nabi, dan Nabi memotong tangan2 dan kaki2 mereka. Ia meminta paku2, yang dipanaskan dan ditusukkan ke dalam mata2 para pencuri, dan mereka diterlantarkan di Harra (daerah berbatu di Medinah). Mereka minta air, dan tidak ada seorang pun yang memberi mereka air sampai mereka mati."
Dan sebagian terjemahan dari Sunan Abu Daud, Buku 38, Nomer 4339 disampaikan oleh Aisha, Ummul Mu'minin:
"Rasulullah (saw) berkata: Darah seorang lelaki Muslim, yang mengaku tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, secara hukum tidak boleh ditumpahkan kecuali oleh karena satu dari ketiga hal ini: orang yang berzinah setelah menikah, dan hukumannya adalah dirajam; orang yang melawan Allah dan RasulNya, dan hukumannya adalah ia harus dibunuh atau disalib atau diasingkan dari tanah ini; atau orang yang membunuh dan hukumannya adalah ia harus dibunuh. "

Berikut ini sangat mengerikan. Aku berani berkata bahwa orang mana pun yang membaca ini dan tidak merasa muak berarti tidak dapat disebut manusia.
Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4348
”Disampaikan oleh Abdullah Ibn Abbas:
Seorang pria buta punya seorang budak wanita yang sedang mengandung (bayi pria buta itu sendiri) dan budak ini suka mengolok-olok dan menghina sang Nabi. Ia melarang budak ini tapi budaknya tidak mau berhenti. Ia memarahinya, tapi budak itu tetap tidak meninggalkan tabiatnya. Suatu malam, budak itu mulai mencemooh sang Nabi dan menghinanya. Lalu pria itu mengambil sebuah pisau, menempelkannya di perut budak itu, lalu menusuknya, dan membunuhnya. Janinnya ke luar diantara kakinya berlumuran darah. Pagi harinya, sang Nabi diberitahu tentang hal ini. Dia mengumpulkan orang2nya dan berkata: Aku meminta dengan sangat demi Allah orang yang melakukan hal ini untuk berdiri mengaku. Pria buta itu lalu melompat dan dengan gemetar berdiri.
Dia duduk di sebelah sang Nabi dan berkata: Rasul Allah! Akulah majikan budak itu; ia seringkali menghina dan mengolok-olokmu. Aku melarangnya, tapi dia tidak berhenti, aku memarahinya, tapi dia tidak meninggalkan tabiatnya. Ia punya dua anak laki seperti mutiara dari budak perempuan ini, dan ia adalah kesayanganku. Kemaren malam, dia mulai lagi menghina dan mengolok-olok engkau. Lalu kuambil sebuah pisau, menempelkannya di perutnya, dan menusukkannya sampai aku membunuhnya.

Sang Nabi berkata: "Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya."

Saya merasa kisah ini mewujudkan ketidakadilan. Shocked Muhammad memaafkan seorang lelaki yang membunuh perempuan hamil beserta anaknya sendiri hanya karena dia berkata bahwa perempuan ini menghina sang Nabi!?

Baca juga yang dibawah ini ! Pria2 Arab ternyata punya kebiasaan meniduri budak2 wanita mereka. Quran mengabadikan tradisi ini.
Q. 33:52 "Tidaklah diperbolehkan bagi kalian (untuk menikahi lebih banyak) perempuan2 setelah ini, ataupun mengganti mereka dengan perempuan2 lain, meskipun kecantikan mereka menarik hatimu, kecuali yang dimiliki oleh tangan kananmu (sebagai budak perempuan)."

Muhammad sendiri meniduri Mariyah tanpa mengawininya, dan Mariyah adalah budak istri Muhammad yang bernama Hafsa.

Memaafkan seseorang yang membunuh orang lain hanya karena dia mengatakan perempuan itu menghina Muhammad adalah perbuatan yang tidak dapat diterima. Bagaimana jika orang itu bohong untuk menghindari hukuman? Apa yang disampaikan kisah ini tentang rasa keadilan Muhamad? Bayangkan berapa banyak wanita tak bersalah yang dibunuh para suaminya dalam kurun waktu 1.400 tahun ini ! Dan luar biasa juga bahwa para suami yg seenaknya menuduh istri mereka telah menghina rasulullah dan oleh karena itu dgn enteng pula main tancap pisau ke perut istri oleh Tuhan dan Hadis bisa mengelak dari hukuman ??
Ini satu lagi.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4349
"Disampaikan oleh Ali ibn AbuTalib:
Seorang wanita Yahudi sering menghina dan mengolok-olok sang Nabi. Seorang pria lalu mencekiknya sampai dia mati. Rasulullah mengumumkan tidak perlu hukuman untuk membalas darahnya. "

Tidak mudah untuk membaca cerita2 macam ini tanpa hati tergerak. Tidak ada alasan utk mengira bahwa cerita2 ini dipalsukan. Untuk apa para pengikut Nabi, yang berusaha keras menggambarkan nabi mereka sebagai orang yang penuh belas kasihan, memalsukan begitu banyak cerita yang membuat nabi tampak seperti penguasa bengis ? Saya tidak dapat lagi menerima tindakan brutal terhadap orang2 yang memilih untuk tidak menerima Islam. Iman adalah pilihan pribadi. Aku tidak dapat lagi menerima bahwa seseorang yang mengritik sebuah agama harus dihukum mati.

Lihat bagaimana Muhammad bersikap pada orang2 yang tidak percaya:

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4359
"Disampaikan oleh Abdullah ibn Abbas:
Ayat yang berbunyi "Hukuman bagi orang2 yang berperang melawan Allah dan RasulNya, dan berjuang keras mengacaukan tanah ini adalah dibunuh, atau disalib, atau potong tangan2 dan kaki2 dari arah yang berlawanan atau diasingkan dari tanah ini yang maha pengampun." Ini diberikan untuk orang2 yang menyembah banyak tuhan. Jika ada dari mereka yang bertobat sebelum mereka ditangkap, ini tidak menghindarkan mereka dari hukuman tadi, yang memang layak mereka dapatkan. "

Bagaimana mungkin utusan Tuhan membunuh dan menyalib orang2 karena mereka menolak dia? Bisakah orang seperti ini jadi utusan Tuhan? Tidakkah ada orang lain dengan moral dan etika yang lebih baik untuk memikul tanggungjawab besar sebagai utusan Tuhan?

Saya tidak dapat menerima kenyataan bahwa Muhamad membantai 900 orang Yahudi dalam satu hari setelah ia menangkap mereka dalam suatu penyerbuan yang direncanakannya. Saya membaca kisah ini dan bulu kuduk sayapun berdiri.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4390
"Disampaikan oleh Atiyyah al-Qurazi:
Aku adalah seorang dari para tawanan Banu Qurayzah. Mereka (para penawan) memeriksa kami, dan mereka yang sudah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, dan yang belum tidak dibunuh. Aku adalah salah satu dari mereka yang belum punya bulu kemaluan."

Saya juga terkejut sekali membaca kisah dibawah ini.

Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4396
"Disampaikan oleh Jabir ibn Abdullah:
Seorang pencuri dihadapkan pada sang Nabi. Nabi berkata: bunuh dia. Orang2 berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Lalu kata Nabi: Potong tangannya. Maka tangan kanannya dipotong. Ia dibawa keduakalinya pada sang Nabi dan Nabi berkata: Bunuh dia. Orang2 berkata: Dia telah mencuri, wahai Rasul Allah! Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki kirinya dipotong.
Orang itu dibawa ke hadapan Nabi untuk ketigakalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang2 berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong tangannya. (Maka tangan kirinya dipotong)
Orang itu dibawa lagi untuk keempatkalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Orang2 berkata: Dia telah mencuri, Rasul Allah!
Maka Nabi berkata: Potong kakinya. Maka kaki (kanannya) dipotong.
Orang itu dibawa lagi untuk kelima kalinya dan Nabi berkata: Bunuh dia.
Lalu kami membawa dia pergi dan membunuhnya. Kami lalu menyeret dia dan melemparkan dia ke dalam sumur dan menimbuni batu2 di atas tubuhnya. "

Tampaknya Muhammad menentukan hukuman berdasarkan apa yang ia dengar. Dengan memotong tangan seorang pencuri, ia tidak lagi dapat mencari makan kecuali dengan mengemis, dan ini pun sulit karena dia sudah dicap sebagai pencuri dan dibenci orang (PLUS, tangannya cuma satu ! Rada sulit khan ngemis dgn satu tangan !). Karena itu ia terpaksa mencuri lagi untuk bisa terus hidup. Inikah yang dinamakan Nabi yg Maha Mulia ? Rahmatal lil alamin ?

Setelah hidup di dunia Barat selama beberapa tahun dan diterima dengan baik oleh orang2 dari berbagai agama atau yang tak beragama sekalipun, yang mencintai saya dan menerima saya sebagai kawan mereka, saya tidak dapat lagi menerima mandat2 Qur’an sebagai firman Tuhan.Q.58: 22 "Kau tidak akan menemukan orang2 yang percaya pada Allah dan di hari akhir, berkawan dengan mereka yang melawan Allah dan utusanNya" Q.3: 118-120 "O kamu yang percaya! Janganlah memilih bitaanah (penasehat, konsultan, pelindung, penolong, kawan, dll) di luar agama (penyembah berhala, orang Yahudi, orang Kristen, dan orang munafik) karena mereka akan terus berusaha sekuatnya untuk merusak pikiranmu. Mereka ingin menjahatimu. Kebencian sudah muncul dalam mulut mereka, tapi bahkan yang tersembunyi dalam dada mereka lebih buruk lagi. Memang Kami telah menerangkannya padamu, jika kalian mengerti. Lihat! Kalianlah yang mencintai mereka tapi mereka tidak mencintaimu, dan kalian percaya akan semua kitab2 (kalian percaya Taurat dan Injil, tapi mereka tidak percaya Quran). Dan jika mereka berjumpa denganmu, mereka berkata, "Kami percaya." Tapi kalau mereka sendirian, mereka menggigit ujung jari2 mereka dengan penuh kemarahan padamu. Katakanlah: "Matilah dalam kemarahanmu. Tentu Allah tahu apa yang ada dalam hatimu (semua rahasia). Jika kebaikan terjadi padamu, mereka bersedih, tapi kalau kejahatan terjadi padamu, mereka bergembira .."

Dan ini :
Q.5: 51 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain..."

Saya mengalami sendiri bahwa perkataan2 di atas itu salah. Lihatlah buktinya di krisis Bosnia dan Kosovo; di mana negara2 Kristen mengadakan perang terhadap sesama negara Kristen untuk membebaskan orang2 Muslim. Banyak dokter2 Yahudi yang sukarela menolong pengungsi2 Kosovo, meskipun pada kenyataannya selama Perang Dunia II, orang2 Muslim Albania memihak Hitler dan menolong dia membantai orang2 Yahudi.

Semakin jelas bagi saya bahwa orang2 Muslim diterima oleh orang2 di seluruh penjuru dunia, tapi meskipun demikian, nabi kita ingin kita membenci mereka, mengucilkan diri kita dari mereka, memaksa mereka menerima cara kita hidup atau membunuh mereka, menundukkan mereka dan memaksa mereka membayar Jizyah. Sungguh tolol! Sangat menyedihkan! Sungguh tak berperikemanusiaan!

Tidak heran mengapa Muslim begitu membenci Barat dan Yahudi. Muhamad-lah yang menabur benih kebencian itu dan menimbulkan rasa curiga pada orang2 non-Islam. Bagaimana mungkin orang2 Muslim bisa bergaul dengan negara2 lain sambil menggenggam pesan2 kebencian di Quran sebagai firman Tuhan ?

Banyak orang Muslim yang pindah ke negara2 non-Muslim dan diterima dengan tangan terbuka. Banyak dari mereka yang berpolitik dan menjadi bagian dari kalangan pemerintah kelas atas. Kami tidak mengalami diskriminasi dari negara2 non-Islam. Tapi lihat bagaimana nabi suci kita menganjurkan kita memperlakukan non-Muslim jika kita menjadi kalangan mayoritas.
Q.9: 29 "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."

Aku juga merasa ayat2 berikut tidak sesuai dengan hati nuraniku. Aku mencintai semua manusia dan berharap setiap orang untuk bisa bahagia di bumi ini dan diampuni di akherat. Tapi nabiku melarangku untuk meminta pengampunan bagi orang2 yang tidak percaya juga bahkan jika mereka itu orang tua kita atau orang2 yang kita cintai.
Q.9: 113 "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam."

Quran dan Ahadith penuh dengan ayat2 yang tidak bisa diterima seperti ini sehingga ini merupakan bukti nyata bahwa Muhammad bukanlah seorang nabi, tapi seorang pemimpin suatu aliran kepercayaan saja. Kepercayaan sesat memang memaksa orang untuk mengadukan anggota keluarganya sendiri. Muhammad hanyalah seorang penipu yang bohongnya sangat luarbiasa, sangat memaksa, sehingga orang2 yang bodoh di zamannya percaya padanya. Lalu generasi berikutnya mewariskan kebohongan ini ke generasi berikutnya. Ahli2 filosofi dan para penulis lahir di suasana kebohongan ini dan mengembangakannya lebih lanjut, memuliakannya, dan membuatnya tampak dapat dipercaya. Tapi jika kau menyelidikinya ke dalam intisarinya, jika kau membaca Qur’an dan mempelajari Ahadith, kau akan lihat bahwa itu semua adalah bohong belaka.
Saya tahu kata2 saya ini menyakiti hatimu. Tapi saya anjurkan engkau agar mengendalikan kemarahanmu dulu, baca tulisan2 saya dan pikirkanlah matang2.

Engkau lihat bahwa penolakan saya akan Islam bukan didasari oleh tindakan2 buruk orang Muslim, tapi oleh tindakan2 buruk pengarangnya sendiri. Semua kekejaman dan tindakan2 kekerasan yang mengerikan yang dilakukan oleh para Muslim di seluruh dunia diilhami oleh Qur’an dan Sunnah. Karena itu saya menuding Qur’an sbg dasar tindakan jahat yang dilakukan orang2 Muslim. Saya tahu bahwa semua usaha untuk memanusiakan masyarakat Islam hanyalah buang2 waktu belaka karena musuhnya adalah Islam itu sendiri dan inilah sasaran seranganku.
Saya lakukan ini meskipun dengan ini saya menjadi magnet yang menyedot kebencian semua Muslim fanatik. Tidak ada untungnya bagi saya. Satu2nya alasan kenapa saya begitu menentang Islam adalah untuk membebaskan dunia dari cengkeraman aliran setan ini dan mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan, kasih, dan hormat sesama manusia.
RAJAM ??

http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=6735&postdays=0&postorder=asc&start=0

Hukum BIADAB ini semua sesuai dgn hukum Islam. Ketahuilah bahwa jutaan wanita didunia hamil diluar nikah. Untung wanita2 itu tidak tinggal di negara Islam, kalau iya mereka diRAJAM semua.

Nih contoh : Muslim bersikeras bahwa Puteri Diana dibunuh karena ia hamil oleh lelaki Muslim. Muslim girang dgn berita gosip ini tapi Muslim lupa bahwa kalau Puteri Diana hidup di negara Syariah, ia akan dikenakan HUKUM RAJAM !!!!

ITU TUH hukum Islam yg elu pingin bela2in dgn mati2an.

Lain kali elu ngomong pakai otak yah, jangan pakai itu tuh yg ada diantara selangkangan elu ! Kalau nggak gua minta elu diBAN aja dari sini karena elu nggak mutu. Sana main di islam.com aja yah ...

Sori gua kasar karena gua BENCI dgn Muslim yg tidak keberatan sedikitpun dgn wanita yg dirajam oleh sesama Muslim. TAPI kalau ada lelaki Muslim yg mati ditembak kafir, HISTERIIIIIIssss deh elu pada2 ! Ini nih PENGARUH ISLAM pada otak elu : sama sekali tidak bisa membedakan baik dan buruk.
Evil or Very Mad
Apalagi praktek Berbagi Kasih, Berakhlak Baik ala Muslim ini :

Bener2 gua terharu sama pengikut si Mamad yang doyan jahit bajunya sendiri sambil doyan mengutuk dan memenggal kepala Yahudi ... dsb dsb alluooohu akbuar .... prayer

Senin, 25 Oktober 2010

WHY I AM NOT A MUSLIM

Hadis juga sama saja, dalam hadis yg menjadi dasar hukum2 islam kita pelajari peran wanita adalah – diam dirumah, siap dipanggil kaum pria, patuh padanya (ini kewajiban agama) dan membuat lelaki merasa tenang selalu. Ini contoh hadis2 tsb:
- Jika diberikan padaku utk memerintahkan seseorang bersujud dihadapan selain Tuhan, pastilah kuperintahkan para wanita utk bersujud dihadapan suami2 mereka. Seorang wanita tidak dapat memenuhi kewajiban2nya terhadap Tuhan tanpa lebih dulu menyempurnakan kewajiban2 mereka pada sang suami.

- Wanita yang meninggal dan padanya sang suami merasa puas akan masuk surga.

- Seorang istri tidak akan pernah menolak dirinya utk sang suami meskipun jika itu diminta diatas punggung unta.

- Api neraka ditunjukkan padaku dalam mimpi dan kulihat penghuninya kebanyakan wanita yang tidak tahu berterimakasih. “Apakah terhadap Tuhan mereka tidak tahu berterima kasihnya?” Mereka tidak menunjukkan rasa terima kasih terhadap suami mereka untuk apa yang telah mereka terima. Bahkan meski jika kau banjiri wanita dengan barang2 sepanjang hidupmu dia tetap akan menemukan sesuatu utk mencelamu suatu hari dan berkata, “Kau tidak pernah melakukan apapun untukku.”

- Pertanda buruk ada pada: rumah, wanita dan kuda.

- Tak akan pernah suatu bangsa akan berhasil jika mereka mempercayakan urusannya pada wanita.

Peradaban dan budaya islam sangatlah anti wanita, seperti yang diungkapkan perkataan kalifah, menetri, filsuf dan teolog sepanjang abad berikut ini:

Umar, Kalifah kedua (581-644), berkata: “Cegah wanita belajar menulis! Bilang tidak utk cara2 mereka yang tak bisa diduga.”

Dikesempatan lain dia berkata, “Ambil posisi yang menentang para wanita. Ada kebaikan besar dalam posisi demikian.” Dan lagi, “Paksakan para wanita utk telanjang karena pakaian bisa jadi satu alasan mereka keluar rumah, menghadiri pernikahan dan muncul dimuka umum utk upacara2 dan pesta2. Ketika seorang wanita sering keluar rumah dia berisiko ketemu lelaki lain dan melihatnya lebih menarik dari suaminya sendiri; karena dia mudah tertarik dan bosan dengan apapun yang tidak mereka miliki.”

Perkataan anti feminis dari Ali (600-661), sepupu sang nabi dan kalifah keempat, sangatlah terkenal:[13]

“Wanita keseluruhannya adalah setan dan jeleknya lagi mereka itu setan yg diperlukan!”

“Kau jangan pernah meminta nasihat pada wanita karena nasihatnya tak berharga. Sembunyikan mereka agar tidak bisa melihat lelaki lain!… Jangan menghabiskan waktu lama ditemani mereka karena mereka akan mendatangkan kejatuhanmu!”

Kaum lelaki, jangan pernah sekalipun patuhi wanitamu. Jangan pernah membiarkan mereka menasihatimu dalam segala hal tentang hidup keseharianmu. Jika kau biarkan mereka menasihatimu mereka akan menghamburkan semua milikmu dan melanggar semua perintah dan hasratmu. Ketika sendirian mereka lupa agama dan memikirkan dirinya saja; dan segera jika berurusan dengan hasrat birahi mereka mereka tidak tahu malu. Mudah sekali mendapatkan kenikmatan dari mereka tapi mereka memberimu sakit kepala yang hebat pula. Bahkan wanita paling salehpun demikian. Mereka punya tiga kualitas yang pantas bagi kafir saja: mereka mengeluh jika ditindas padahal merekalah yang menindas; mereka bersumpah padahal ketika itu juga berbohong; mereka bertingkah seakan menolak cumbuan kaum lelaki padahal mereka sangat menginginkannya. Mari kita memohon pertolongan Allah agar lepas dari sihir mereka.”

Dan terakhir pada seorang lelaki yang sedang mengajarkan wanita menulis: “jangan tambahkan kejahatan pada ketidak bahagiaan.”

Pantas sekali utk mengakhiri pendahuluan ini dengan kutipan dua pernyataan terkenal dan yg banyak dipakai dari filsuf al-Ghazali (1058-1111), yang oleh Professor Montgomery Watt jelaskan sebagai Muslim terbesar setelah Muhammad. Dalam karyanya “The Revival of the Religious Sciences,” Ghazali menjelaskan peran wanita sbb:[14]

Dia harus tinggal dirumah dan memintal, dia tidak boleh sering2 keluar rumah, dia jangan diberi banyak informasi, jangan biarkan juga dia bercakap-cakap dengan tetangganya dan kunjungi tetangga hanya jika perlu saja; dia harus mengurus suaminya dan menghormati suami baik ketika suami dirumah maupun ketika tidak ada dirumah dan berusaha memuaskan dia dalam segala hal; dia jangan curang padanya jangan juga memeras uang darinya; dia jangan keluar rumah tanpa ijinnya dan jika diberi ijin harus pergi dengan sembunyi2.

Dia harus memakai baju2 tua dan mengambil jalan atau gang2 yang sepi, hindari pasar2 dan pastikan bahwa orang asing tidak mendengar suaranya atau mengenalinya; dia tidak boleh berbicara pada teman dari suaminya bahkan jika hal itu diperlukanpun… Kekhawatiran utama dia haruslah kebaikan dia, rumahnya, juga sholat serta puasanya.

Jika seorang teman suami memanggil ketika suami tidak ada dia jangan buka pintu atau menjawab utk menjaga martabat dia dan suaminya. Dia harus menerima apa yang diberikan sang suami sebagai keperluan seks yang cukup kapan saja… dia harus bersih dan siap memuaskan keperluan seks suami kapan saja.

Teolog besar itu lalu memperingatkan semua kaum lelaki agar hati-hati terhadap wanita karena “penuh tipu muslihat dan kejahatan mereka sangat bahaya; mereka tidak bermoral dan berjiwa jahat.”

“Sudah menjadi fakta bahwa semua cobaan, kesialan dan kesengsaraan yang menimpa kaum lelaki datang dari wanita,” rintih al-Ghazali.

Dalam bukunya “Book of Counsels for Kings”, al-Ghazali menyimpulkan bahwa seorang wanita harus menderita dan memikul penderitaan karena kelakuan buruk Hawa di taman Eden:

Sedang untuk karakteristik khusus yang Tuhan timpakan pada wanita, adalah sbb: “Ketika Hawa memakan buah terlarang dari pohon dalam surga, Tuhan menghukum wanita dengan delapan belas hal:

(1) Menstruasi;
(2) Melahirkan;
(3) Terpisah dari ibu dan ayah dan menikahi orang asing;
(4) Hamil;
(5) Tidak punya kontrol atas dirinya;
(6) warisan lebih kecil;
(7) Bisa diceraikan tidak bisa menceraikan;
(Cool Lelaki boleh punya empat istri tapi wanita hanya boleh punya satu suami;
(9) Fakta bahwa dia harus tinggal dirumah;
(10) fakta bahwa dia harus menutup kepalanya meski didalam rumah;
(11) fakta bahwa kesaksian dua wanita sama dengan satu lelaki;
(12) fakta bahwa tidak tidak boleh keluar rumah tanpa ditemani kerabat;
(13) fakta bahwa kaum pria sholat jum’at dan menghadiri pemakaman, wanita tidak boleh;
(14) Tidak boleh memimpin atau jadi hakim
(15) Fakta bahwa kebaikan punya 1000 elemen, hanya satu saja yang ditujukan utk wanita, 999 ditujukan utk lelaki
(16) fakta bahwa jika berdosa dia hanya akan diberikan setengah saja keringanan dibanding komunitas lain pada hari kiamat
(17) Fakta bahwa jika suami mereka meninggal dia harus menunggu selama 4 bulan 10 hari utk menikah lagi.
(1Cool Fakta bahwa jika suami mereka menceraikan mereka harus menunggu masa idah 3 bulan atau 3 kali perioda menstruasi sebelum menikah kembali.[15]

Itu adalah beberapa pernyataan dari jaman keemasan Islam yang disangka orang begitu pro Feminisme. Katanya pengabaian dari ajaran sesungguhnya dari Islamlah yang telah berakibat pada penurunan dan keterbelakangan masyarakat muslim. Sebenarnya tidak pernah ada yang namanya islamic Utopia (negara impian Islam).

Membicarakan jaman keemasan hanyalah sebuah alasan utk memastikan dan mengabadikan pengaruh para ulama, mullah beserta dalil2 kebencian mereka yang menyangkal kemanusiaan bagi sebagian besar penghuni planet ini, dan utk lebih jauh lagi membodohi semua usaha2 membebaskan para wanita muslim.

Saya sekarang akan menelaah secara mendetail semua cara2 yang islam terapkan utk menaklukan wanita muslim.

Makhluk Lebih Rendah
Muhammad dilaporkan menyuruh kaum lelaki agar memperlakukan dengan baik makhluk yang lebih lemah, yaitu “wanita dan para budak.” Secara umum islam menganggap wanita lebih rendah dalam hal kecerdasan, moral dan fisik. Yang pertama adalah lelaki, lalu Hermaprodit (yang dalam islam punya status yang nyata), dan terakhir wanita. Para pemikir Muslim konservatif bahkan membangkitkan kembali teori anthropologis salah kaprah yg menunjukkan bahwa ‘katanya’ tengkorak kepala wanita jauh lebih kecil dari kepala lelaki. “Wanita punya akal dan iman yang lebih kecil” kata satu hadis terkenal. Seorang wanita berada dalam keadaan kotor selama menstruasi, tapi kekotoran ini tidak dibatasi hanya ketika perioda menstruasinya saja. Dilaporkan bahwa Muhammad tidak pernah menyentuh wanita yang bukan miliknya. Ketika wanita yang berjanji setia padanya mengajak jabat tangan, dia menjawab, “Aku tidak pernah menyentuh tangan wanita.” Hadis2 lain tentang ini:[16]

- Lebih baik terkena percikan air dari babi daripada bersentuhan dengan siku wanita yang bukan muhrimnya.

- Lebih baik menusukkan jarum kekepala kalian daripada menyentuh wanita yang bukan muhrimnya.

- Mereka yang menyentuh tangan wanita bukan muhrimnya akan ditempelkan bara panas pada tangannya di hari kiamat.

- Tiga hal membatalkan sholat jika liwat dihadapan mereka: anjing hitam, wanita dan keledai.

Muslim liberal mungkin mengatakan hadis2 ini tidak sahih tapi apa yang akan mereka katakan jika Quran juga menyatakan sbb:

[4.43] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.

[5.6] Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Para ulama mengandalkan Quran utk membuktikan maksud mereka bahwa wanita lebih rendah dari lelaki, dan dengan dalil itu mereka telah berhasil menghentikan segala diskusi, karena bagi mereka tak seorangpun akan protes terhadap perkataan Tuhan. Dg demikian mereka menemukan sangsi ilahi bagi pandangan2 pseudosains omong kosong mereka. Inilah ayat2 yang relevan tsb:

[3.36] Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.”

[43.18] Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran

[53.21] Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?

[4.122] Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?

Wanita secara alamiah lebih rendah dan disamakan dengan sebuah botol yang retak tidak bisa diperbaiki lagi. Muhammad selalu berkata: “Tangani botol2 (wanita) dengan hati-hati.”

Tidak setara dalam hal seksualitas
Bullough, Burton, Bousquet dan Bouhdiba berkeras bahwa islam positif dalam hal seks lalu mereka garis bawahi pandangan2 ‘kelelakian’ mereka. Karena dalam islam seksualitas seorang wanita atau kebutuhan seksualnya tidaklah dianggap. Bagi ulama perkawinan adalah satu dari dua cara sah seorang lelaki bisa punya hubungan intim dengan wanita (yang lain adalah meniduri budak wanita). Seperti seorang ahli hukum islam nyatakan, pernikahan bagi seorang muslim adalah “kontrak yang mengesahkan dia utk mendapatkan organ reproduksi wanita, dengan tujuan utk menikmatinya.”[17] Yang sebaliknya tentu saja tidak berlaku, organ reproduksi si lelaki tidak eksklusif milik satu wanita. Quran mengijinkan lelaki memiliki wanita lebih dari satu (Surah 4.3).

[23.1-6] Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Quran tahu lelaki tidak mampu bersikap adil – [4.129] “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian,” – tapi tetap saja mengijinkan poligami. Seperti G.H. Bousquet tegaskan dalam karya klasiknya L’Ethique Sexuelle de l’Islam, konsep muslim tentang pernikahan tidak sama dengan konsep pernikahan kristen. Di islam sama sekali tidak ada gagasan persatuan, pasangan atau jodoh antara suami istri. Kata arab utk perkawinan adalah ‘nikah’ yang juga berarti ‘bersetubuh’ dan dalam bahasa slang Perancis “niquer” artinya “to f***”. Kesimpulan Bousquet mengenai pernikahan muslim dirangkum sbb: Pernikahan muslim intinya adalah sebuah tindakan dimana seorang wanita, biasanya tanpa persetujuannya, harus menyediakan dirinya secara seksual bagi sang suami, jika perlu istri kedua, ketiga dan keempat, dan budak2/selir2 tak terbatas. Mereka harus siap utk dicerai jika sang suami sudah tidak suka dan jangan pernah mengharapkan hubungan seperti partner.[18]

Ulama berkeras bahwa keadilan yang dituntut pada sang suami bagi banyak istri adalah dalam hal nafkah atau hadiah bagi masing2 istri, bukan dalam hal cinta, kasih sayang atau hubungan seks. Sang nabi pastinya punya keistimewaan spesial dari Tuhan yang ditegaskan oleh Quran: Dia boleh punya lebih dari empat istri tanpa harus diwajibkan utk membagi sama malam2nya bagi tiap istri:

[33.50] Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan budak-budak yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu.

[33.51] Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu.

Aisha, sang istri bocahnya pernah menyindir, “Tuhan sangat cekatan menolongmu jika menyangkut masalah birahi.” Sang nabi menikmati pelukan kesembilan istrinya dan, menurut al-Ghazali, Muhammad mampu melakukan nafkah batin bagi sembilan istrinya dalam satu pagi saja. Yang jelas adalah bahwa wanita dipandang sebagai objek belaka: utk diambil dan disingkirkan semau lelaki. Jika satu istri saja tidak cukup, nasihat al-Ghazali, ambil lagi yg lain (maksimal empat!). Jika belum juga menemukan kedamaian, ganti mereka semua. Sederhana sekali!

Sang istri tidak dapat meminta sang suami utk memuaskannya secara seksual – dia hanya boleh menuntut diberi makan, pakaian dan rumah. Secara seksual, sang suami adalah tuan yang harus diberi kenikmatan oleh sang istri. Yang sebaliknya tidak bisa. Penolakan suami utk bersetubuh dengan sang istri dianggap sebagai kebebasan hak seksualnya.

Ulama semua sepakat bahwa jika sang suami tidak mampu melakukan persetubuhan dengan istri karena kehilangan penisnya, sang istri boleh meminta cerai segera. Tapi jika ketidakmampuannya karena sebab lain – impoten, misalnya – cerai tidak segera dikabulkan. Sang suami diberi waktu satu tahun utk memperbaikinya.

Tentu saja, sangat penting dan legal jika sang istri masih perawan ketika menuntut perceraian. Sekali pernikahan sudah dilakukan hal seksual wanita langsung lenyap. Menurut para Shafi’I, wanita bisa menuntut cerai hanya jika sang suami kehilangan penisnya – kasus lain tidak diijinkan. Menurut Penganut Malek dan Hanef, sekali pernikahan sudah dilakukan sang wanita tidak punya hak apapun; sang suami istilahnya hanya wajib melakukan persetubuhan sekali saja. Islam melindungi hak2 kaum lelaki dan lelaki saja. Kisah terkenal mengenai debat tentang sodomi menggambarkan lebih jauh sikap muslim akan seks. Ada beberapa orang dari para sahabat Muhammad yang ‘menikmati wanita dari depan dan belakang.” Beberapa wanita meminta pendapat Muhammad. Muhammad lalu dengan nyamannya menerima wahyu surga yang dicatat dalam ayat 2.223: “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” Kemenduaan arti dari frase ini menjadi sumber pertengkaran sampai sekarang. Tak ada yang pernah berpikir utk berkonsultasi dengan sang wanita itu sendiri; mereka tidak diikutkan dalam debat. Teolog muslim menyimpulkan bahwa seorang lelaki boleh menyetubuhi istrinya kapan saja dan cara bagaimanapun, dari depan dari belakang, sepanjang dia ejakulasinya didalam vagina siwanita. Dengan kata lain, lelaki boleh memilih waktu dan gaya ‘bercocok-tanam diladangnya’ selama dia menabur benihnya disatu tempat dimana dia akan menuai nanti.

Sodomi dianggap sebagai dosa besar meski masih ada perselisihan tentang apakah itu dihukum mati atau tidak. Muhammad malah lebih membingungkan lagi perkataannya, karena mendua arti: “Wanita tidak boleh menolak sang suami bahkan jika itu minta dilakukan diatas sadel kuda sekalipun” (atau menurut versi lain, “diatas oven membara sekalipun”). Dikesempatan lain sang nabi mengutuk wanita yang selalu mengatakan “nanti” atau berpura-pura sedang mens utk lepas dari kewajibannya. Dalam hadis diriwayatkan: Dua doa yang tidak akan pernah mencapai surga adalah dari budak yang melarikan diri dan wanita ragu yang membuat frustasi suaminya dimalam hari.

Istri yang menolak suaminya dianggap durhaka dan sang suami punya hak utk menghukumnya secara fisik, sesuatu yang lagi-lagi ditegaskan oleh Quran (lihat surah 4.34 yg dikutip sebelumnya).

Dia juga bisa kehilangan hak nafkah hidup dan perlindungannya. Contoh dibawah hukum Mesir (artikel 67, Code du Statut Personnel): “Seorang wanita kehilangan hak utk nafkah hidupnya jika dia menolak memberikan dirinya pd sang suami tanpa alasan sah.”

Kita telah melihat bagaimana sang suami melalui pernikahan mendapatkan “organ reproduksi” sang istri tapi tidak utk kebalikannya. Malah, sang wanita tidak punya hak utk “organ dirinya sendiri.” Seperti Muhammad Qotb, penulis muslim terkenal tuliskan,[19]

Pemelihara tidak punya hak utk mengundang orang agar mencuri barang yang bukan miliknya, barang yang dijaganya. Seperti itu pula wanita hanya menjadi pemelihara yang tidak punya hak utk menggunakan ‘anunya’ juga dia tidak boleh mengundang siapapun utk melanggarnya. Karena ini bukan sekedar kasus ‘kehormatan’ belaka tapi juga menyangkut kehormatan orang tua dan keluarga dan masyarakat serta seluruh umat manusia.

Disini kita akan menelaah tentang sunat. Tak pernah ada perbedaan yang besar antara teori dan praktek mengenai masalah sunat ini, dan kali ini praktek muslim tuntutannya jauh lebih besar dari hukum islam itu sendiri. Karena bagi mayoritas muslim utk menjadi islam harus disunat. Di jawa “disunat’ kadang artinya adalah ‘menerima seseorang kedalam pelukan islam.” Ini sama seperti baptisan di kristen. Dalam kisah Shakeaspeare Othello, si orang Turki Aleppo disebut “anjing sunat.” Tapi dalam hukum islam sunat ini tidak wajib. Malah tidak ada sama sekali disebutkan dlm Quran. Meski demikian hal ini didasarkan pada Sunnah Nabi. Tapi muslim awal sepertinya tidak begitu menganggap serius hal ini: Umar sang Kalifah pernah berkata bahwa Muhammad dikirim kedunia utk mengislamkan bukan utk menyunat.

Di masyarakat muslim modern, sunat adalah sebuah kebiasaan universal yang diikuti oleh muslim liberal dan bahkan keluarga2 barat sekalipun. Sunat anak adalah sebuah acara besar bagi keluarga dan diselenggarakan dengan meriah, kemeriahannya hanya kalah oleh perkawinan. Apakah sunat itu perlu atau hanya sebuah tradisi barbar yang tertinggal dari jaman pra islam? Disini Bouhdiba mengkarakterisasi sbb:[20]

Sedangkan bagi sang anak satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya berteriak kesakitan dan menangis karena kekejian yang dilakukan pada tubuhnya. Lebam pada ototnya, para wanita dan lelaki yang menyiksanya, pisau tajam yang berkilat, racauan wanita2 tua, penis yang dikorbankan… para lelaki dan wanita itu semua mengucapkan selamat pada sang pasien “selamat!” – itulah arti sunat bagi sang bocah.. Ditambah lagi dengan luka yang menyakitkan, yang lama sembuh (kadang berminggu-minggu dg rasa sakit yg menyiksa), kadang terjadi komplikasi serius: infeksi, pendarahan, penis yang terpotong, arteri yang terpotong… Tak ada hal apapun yang membenarkan praktek sunat khususnya jika dilihat dari kerusakan psikologis dan fisik yg diakibatkannya. Bukan tanpa alasan ada yang bilang ini adalah operasi barbar dan traumatis.

Ini membawa kita pada sunat wanita. Menurut Dictionary of Islam abad 19 dan Burton, kebiasaan ini menyebar luas di Arab, dimana “pemotong clitoris” menjadi profesi yang resmi dipraktekkan oleh para wanita tua, dan mungkin banyak lagi dinegara2 islam lainnya. Bousquet pikir ini jarang terjadi di Afrika Utara. Tulisan Bouhdiba tahun 1978 berpendapat bahwa hal ini jarang terjadi di Maroko, Tunisia, Aljazair, Turki dan Iran tapi dipraktekkan dinegara2 lainnya. Menurut Laporan Kelompok Hak2 Minoritas “Female Genital Mutilation: Proposals for Change,” yang diterbitkan tahun 1992, praktek ini masih terjadi dan menyebar luas di Afrika Barat, Sahara dan Afrika Timur, juga di Yaman dan Oman, oleh para muslim, kristen, yahudi dan animis. “Puluhan juta wanita jadi korban setiap tahun.” Tidak seperti sunat lelaki yang berlaku terang-terangan dimuka umum, sunat perempuan dilakukan dengan diam-diam, dan tidak punya kepentingan simbolis apapun – keperawanan dimalam pertama perkawinan mereka jauh lebih berarti daripada pemotongan clitorisnya.

Juga sunat wanita tidak disebut-sebut dalam Quran dan para doktor teologi terpelajar, ketika mereka diminta pendapatnya tentang hal ini, mereka menghabiskan waktu sedikit saja utk itu, mereka hanya berkata itu adalah tindakan yang saleh. Tepatnya apa saja yang dilibatkan dalam operasi ini? Menurut Burton si Maha tahu,[21] dipotong “pada bagian clitoris yang menonjol melebihi bibir vagina dan pemotongan ini adalah sunat wanita.” “Pemotongan,” lanjut Burton,

Biasa dilakukan diantara orang2 negro Nil Hulu, Somalia dan suku2 lainnya. Sang pemotong, nenek2, mengeluarkan alatnya, pisau atau silet yang diikat pada gagang kayu, dan dengan tiga kali sapuan memotong sebagian kecil bibir vagina dan kepala dari clitoris. Bagian itu lalu dijahit dengan benang dari kulit domba; di Darfur sebuah selongsong atau tube kecil dimasukkan kelubang air kencing. Sebelum menikah, sang mempelai pria berlatih selama sebulan dg makan daging, madu dan susu; dan jika dia bisa ‘menembus’ si mempelai wanita dengan senjatanya dia dianggap ‘jago pedang’ yang diakui oleh para wanita sesukunya. Jika gagal, dia mencoba dulu memasukkan jarinya dan melebarkannya hingga terbuka lebar. Penderitaan beberapa hari pertama bagi sang wanita mestilah sangat mengerikan.

Di jaman modern sekarang sedikit sekali yang berubah; tulisan pada the Economist menjelaskan situasi tahun 1992: “prosedurnya bermacam-macam mulai dari yang sakitnya sedikit sampai yang luar biasa, dan bisa melibatkan pemotongan clitoris dan organ2 lain memakai pisau, pecahan kaca dan silet – tapi jarang memakai anestesi (pembiusan). Biasanya berujung pada masalah2 akut yang berhubungan dengan menstruasi, persetubuhan dan kelahiran anak, gangguan psikologi bahkan kematian.” Dalam tindakan ‘sunat wanita’ yang mengerikan ini tertanam semua ketakutan muslim pria akan seksualitas wanita. Sunat wanita adalah “tambahan bagi sunat pria, utk menyamakan rasa sensitif organ kelamin dengan mengurangi organ sensitif kedua seks tersebut: wanita yang tidak disunat bisa mendapat orgasme jauh lebih cepat dan sering daripada lelaki yg disunat dan persetubuhan yang sering akan merusak kesehatan siwanita,” Burton meyakinkan kita. Dengan pengurangan kesensitifan bagian seksual wanita, lelaki harus melipat gandakan usahanya utk memuaskan dia; dan jika clitoris wanita telah sepenuhnya dibuang, pemuasan ini mustahil bisa dilakukan. Fakta terakhir ini menjadi sumber banyaknya sakit syaraf psychosexual diantara lelaki Arab. “Anatomi adalah takdir,” kata Freud, dalam hal ini anatomi yang dipotong-potong adalah takdir yang dipotong-potong pula. Saya akan kembali pada subjek sunat wanita ini pada bagian tentang “Assimilasi dan Multi Budaya” dimana akan didiskusikan usaha2 utk memusnahkan kebiasaan barbar ini.

“Ketika orang beriman menyetubuhi istrinya, para malaikat mengelilingi mereka dari bumi hingga surga, kenikmatan dan hasratnya bagai kecantikan gunung2. Setiap kali kau bersetubuh, kalian telah memanjatkan doa.” Kata Muhammad kepada para pengikutnya. Quran menguatkan hal ini pada Surah 5.89: “janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu;” Sura 24.32. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,” Dikesempatan lain Muhammad berkata, “Aku menikah banyak kali dan mereka yang tidak mengikuti tauladanku tidaklah bersamaku. Mereka yang sudah mampu mendirikan rumah harus menikah.” Muhammad juga melarang pengikutnya utk membujang. Dan tentu saja, Muhammad sendiri punya kehidupan seks yang sangat aktif, bagi sejarawan kristen kelakuan Muhammad adalah hobby yang diresmikan belaka.

Dg demikian nyata bahwa Islam benar memuja kenikmatan daging – khususnya utk kaum lelaki – kenikmatan yang juga akan ada disurga. Tapi ada apa sih tepatnya disurga islam yg begitu nikmatnya hingga Karl Popper berpendapat ngga tahan? Surga penuh dengan orgasme seksual – kaum lelaki. Para bidadari cantik yang khusus diciptakan oleh Tuhan utk diberikan sebagai pahala bagi orang2 muslim lelaki penghuni surga:

[78.31-34] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja dg dada montok, dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).

[55.54-58] Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.

[55.54-77] Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

[37.43-49] di dalam surga-surga yang penuh nikmat, di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.

[56.36-38] dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,

[52.19-20] (Dikatakan kepada mereka): “Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan”, mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

[37.48] Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.

[44.51-55] Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata- air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran) ,

[38.49-53] Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga `Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.

[2.25] Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Tidak percuma apa yang dikatakan Muhammad, “Tidak akan ada bujangan disurga.” Dalam dongeng fantasi seks ini, wanita sekali lagi diciptakan hanya utk melayani kaum pria – tidak ada fantasi akan gigolo bermata jeli yang bertelekan dipan-dipan melayani para wanita. Surganya Quran yg penuh dengan kenikmatan2 dipertegas lagi oleh Ahli Tafsir Muslim, Suyuti[22]:

“Setiap kali kami bersetubuh dengan seorang bidadari, ia akan perawan lagi. Lagipula penis mereka yg terpilih masuk surga tidak akan pernah mengendur. Ereksinya abadi. Sensasi yang kalian rasakan setiap bersetubuh akan sangat nikmat dan luar biasa, kalau saja kalian nikmati itu didunia sekarang, kalian akan pingsan. Masing2 mendapat tujuh puluh bidadari, selain juga mendapat wanita2 yang kalian nikahi dibumi, dan semuanya akan punya vagina yang sangat legit.”

Dg demikian kita perlu merubah pernyataan bahwa “Islam positif dalam hal seks.” Kita sudah merubahnya dalam satu hal – yaitu positif dalam hal seks lewat sudut pandang lelaki belaka: Seluruh sistem hukum etika yang dibesar-besarkan oleh para ulama didapatkan utk kepentingan kaum pria belaka. Kita perlu mengubah nya dalam dua cara lagi. Islam mungkin seks positif tapi bukan tanpa batasan yang mana pelanggaran terhadap batasan tsb bisa mendapat hukuman mati. Kita akan melihat aspek ini belakangan. Terakhir, dalam sikapnya akan kesucian dan kenajisan kita temukan sebuah fobia yang sangat negatif; dan utk inilah sekarang kita telaah.

“Jika kamu kotor maka bersihkan dirimu,” kata Quran 5.6. Perasaan kotor yang ringan dihasilkan dari, contoh, menyentuh penis sendiri perlu melakukan wudhu. Yang berat termasuk membersihkan seluruh tubuh, dan seperti sang nabi katakan, “Mereka yang membiarkan satu rambut saja tidak tercuci akan sama-sama dihukum di neraka.” Kenajisan berat ini bisa berasal dari kontak yang berhubungan dengan unsur seksual; terkena sperma (pria atau wanita – muslim percaya wanita juga mengeluarkan sperma atau cairan ketika orgasme); bersetubuh; sodomi; anu dg binatang; mens; demam setelah melahirkan; emisi malam hari. Tidak ada masalah moral terlibatkan, fakta sederhana seperti bersetubuh dianggap najis – baik yang halal ataupun haram tidak masalah. Contoh, ulama mengeluarkan pertanyaan: Apakah puasa seseorang yang bersetubuh ditengah hari dengan anak lelaki atau wanita asing itu sah? Jawaban: Jika tidak terjadi orgasme ketika puasa maka puasanya masih sah. Tentang dosa sama sekali tidak disinggung. Juga tentang kesehatan. Najis ringan artinya membuat orang itu tidak bisa sholat, tidak boleh keliling kabah atau menyentuh Quran. Orang yang dianggap kotor selain dilarang hal2 diatas juga tidak boleh membaca Quran atau masuk ke Mesjid. Semua fungsi2 tubuh yang alami sepertinya menjadi sumber kenajisan. Hukum islam penuh dengan rincian2 omong kosong yang hanya bisa dijelaksan sebagai obsesional dan mungkin termasuk sakit syaraf. Seperti Bouhdiba nyatakan[23] Masyarakat muslim telah menghasilkan pria dan wanita yang dibuat sakit akan kebersihan; seluruh masyarakatnya merasa demikian. Menghubungkan seks dengan kenajisan hanya bisa dijelaskan sebagai hal negatif, meski tentu saja kita sadar bahwa hukum2 najis ini menjadi bagian penting dalam masuknya individu kedalam sebuah masyarakatnya.

Kita sudah tahu bagaimana seorang wanita yang sedang mens dianggap kotor dan dilarang puasa, sholat, mengelilingi kabah, membaca atau bahkan menyentuh Quran, masuk mesjid atau seks dengan suaminya. Ini bukan semata karena kondisi rawan sang wanita seperti para pembela muslim modern jelaskan agar kita percaya – tapi lebih karena si wanita dianggap najis makanya dilarang ini semua.

Quran lagi dan lagi memerintahkan para wanita agar saleh dan paling utama patuh – pada tuhan dan suami: surah 4.34. Wanita saleh itu patuh. Wanita diharapkan utk tunduk, pada tuhan, pada agama, agama yang diucapkan, dikembangkan dan ditafsirkan oleh kaum pria. Wanita secara total dikeluarkan dari pertimbangan religius apapun: Surah 16.43 “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”

Para pembela muslim modern telah membesar-besarkan klaim tentang peran istri2 nabi dalam penyebaran agama. Dalam kenyataannya peran ini dibatasi atau tidak ada sama sekali. Quran hanya meminta istri nabi utk tinggal dirumah. Tamu2 Muhammad dilarang bicara langsung pada sang istri.

Surah 33.32-33 “Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik, dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.”

[33.53] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya) , tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.

Kapan dan bagaimana bisa istri2 ini mengajar dalam kondisi demikian? Pastinya tidak ada disebutkan dalam Quran yang membatasi mereka hanya utk mematuhi Tuhan dan Rasulnya utk bertindak sopan dan mengancam mereka jika tidak patuh.

[33.30-31] Hai istri-istri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah. Dan barang siapa di antara kamu sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.

Bisa dibilang bahwa wanita tidak berperan dalam perkembangan dogma muslim.

Ketidaksetaraan antara wanita dan pria[24] dalam masalah memberi kesaksian atau bukti; atau menjadi seorang saksi yang dinyatakan dalam Quran surah 2.282 (dikutip diatas).

Gimana bisa para pembela muslim membenarkan ayat diatas? Para penulis baik pria maupun yang wanita menunjuk pada dugaan perbedaan psikologis yang ada antara wanita dan pria. Quran (alias Tuhan) dalam kebijakannya sudah tahu bahwa wanita lebih sensitif, emosional, sentimental, mudah terharu, mudah dipengaruhi karena ritme biologis mereka dan kurang bisa menilai. Tapi selain itu mereka juga punya ingatan yang kurang. Dengan kata lain para wanita itu secara psikologis lebih rendah. Argumen yang demikianlah yang dipakai oleh para akademisi muslim – pria dan, herannya, akademisi muslim wanita seperti Mrs. Ahmad Jamal, Ms. Zahya Kaddoura, Ms. Ghada al-Kharsa dan Ms. Madiha Khamis. Seperti yang ditunjukkan oleh Ghassan Ascha, absurditas dari argumen mereka sudah jelas.

Kesaksian dari dua orang yang dianggap cacat tidak sama dengan kesaksian dari satu orang yang kepandaiannya berfungsi dengan sempurna – Itulah matematikanya islam! Dengan logika ini, jika kesaksian dari dua orang wanita sama harganya dengan kesaksian satu lelaki, maka kesaksian dari empat wanita harusnya seharga dengan dua lelaki, yang mana dengan demikian bisa kita pakai utk menggantikan kesaksian kaum pria. Tapi tidak! Dalam islam aturannya adalah jangan menerima kesaksian dari wanita saja dalam hal2 yang secara teoritis dipakai juga oleh kaum lelaki. Dikatakan bahwa Nabi tidak menerima kesaksian para wanita dalam hal2 seperti pernikahan, perceraian dan hudud.


Hudud adalah hukuman yang diterapkan oleh Muhammad dalam Quran dan Hadits utk:

(1) Zinah pertama (melibatkan dua orang yang sudah menikah) – dirajam sampai mati;
(2) Zinah kedua (yg melibatkan orang yang belum menikah) – Cambuk 100 kali;
(3) tuduhan palsu akan zinah thd orang yang sudah menikah – delapan puluh kali cambukan
(4) Murtad – Mati!
(5) Minum arak – delapan puluh kali cambukan
(6) Pencurian – potong tangan
(7) Perampokan dijalan – potong tangan dan kaki; perampokan dg pembunuhan – mati, pakai pedang atau disalib.

———— –
[13] Ibid., hal.38f
[14] Ibid., hal.41
[15] Dikutip dalam Tannahill, hal.233-234
[16] Ascha, Ghassan. Du Status inferieur de la Femme en Islam. Paris, 1989, hal.49f
[17] Bousquet, G.H. L’Ethique sexuelle de l’Islam. Paris, 1966. hal.118
[18] Ibid., hal.156
[19] Ascha, Ghassan. Du Status inferieur de la Femme en Islam. Paris, 1989, hal.58
[20] Bouhdiba, Abdelwahab. La Sexualite en Islam. Paris, 1975. Hal.217-218
[21] Burton, Richard. The Book of the Thousand Nights and a Night. 17 vols. London, n.d. Hal.279, vol. v
[22] Dikutip dalam karya Bouhdiba, hal.95-96
[23] Bouhdiba, Abdelwahab. La Sexualite en Islam. Paris, 1975. Hal.59-74
[24] Ascha, Ghassan. Du Status inferieur de la Femme en Islam. Paris, 1989, hal.63f

____________ _____
Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.
- Ali Sina

Jumat, 22 Oktober 2010

3 Artis Indonesia Murtad

RIANTI menikah di gereja di New York.

SEJAK beberapa bulan lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan tindakan beberapa selebriti negara itu berpindah agama. Seorang daripada mereka ialah Pinkan Mambo.

Penyanyi lagu popular, Kekasih Yang Tak Dianggap ini untuk kali keduanya dilapor telah menukar agama dan disahkan ibunya sendiri, Deetje yang nyata kecewa.
Walaupun belum pernah melihat Pinkan pergi ke gereja, Deetje berkata, anaknya sudah mula belajar agama lain sejak April lalu.

Menurutnya, Pinkan yang nama penuhnya Pinkan Ratnasari Mambo banyak berubah sejak belakangan ini.

Bagaimanapun, keputusan Pinkan menukar agama tidak menyebabkan Deetje merasa kehilangan anak.
“Anak merupakan titipan Allah dan kita tidak boleh mencintai anak 100 peratus kecuali pada Yang Maha Pencipta,” kata Deetje.

Artis cantik yang juga pernah menjadi VJ MTV Rianti Rhiannon Cartwright juga dikatakan telah meninggalkan Islam dan berkahwin dengan kekasihnya, Cas.

Perkahwinan mereka berlangsung di Gereja Old St Patrick, New York, Amerika Syarikat.

Rianti yang lebih dikenali dengan watak Aisha dalam filem agama, Ayat-Ayat Cinta, dikatakan sudah murtad sebelum berkahwin lagi, berdasarkan risalah yang dikeluarkan sebuah gereja di Jakarta Selatan.

Namun, ketika diminta mengesahkan perkembangan itu, pengurusnya, Adi,
enggan berbuat demikian sebaliknya berkata, dia tidak tahu menahu mengenainya.

“Saya hanya berkomunikasi dengan dia mengenai kerja. Yang lain saya tidak tahu,” katanya.

Dia mencadangkan supaya pengesahan itu didapatkan daripada paderi di gereja yang mendedahkan perkahwinan Rianti dengan penyanyi yang nama lengkapnya Alfoncius Dapot Parulian Nainggolan.

Bagaimanapun, pihak gereja juga enggan mengesahkannya.

Selebriti terbaru Indonesia yang didakwa meninggalkan Islam ialah Happy Salmah.
Happy dikatakan memeluk agama Hindu kerana mahu berkahwin dengan kekasihnya, Tjokorda Bagus yang keturunan raja.

Model dan juga pelakon film yang dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat itu menjalani upacara pindah agama Hindu, dalam upacara yang dinamakan Sudhi Wadani di Villa Ibah, Ubud, pada 29 September lalu.

Sudhi Wadani adalah upacara dalam Hindu sebagai pengesahan ucapan atau janji seseorang yang secara tulus ikhlas dan hati suci menyatakan menganut agama Hindu.

Upacara yang mengambil masa sehari itu adalah antara syarat yang harus dijalani bila seseorang ingin berkahwin mengikut adat Hindu.

Mereka melangsungkan perkahwinan beberapa hari kemudian di Puri Saren Kauh, Ubud dengan mengikut adat istiadat Hindu dan diikuti dengan majlis di Sukabumi Sabtu lalu.

Mengenai dia menukar agamanya, Happy menegaskan, dia tidak akan berbicara secara terbuka.

“Saya tidak akan bercakap mengenainya,” kata Happy.

Segala hal yang berhubungan dengan keyakinannya, dia berharap menjadi rahasia hubungan perkawinan yang baru mereka jalin.

Isu masyarakat Islam Indonesia, baik lelaki mahupun wanita berkahwin dengan pasangan mereka yang beragama lain adalah perkara biasa sejak era Sukarno dan Suharto kerana sebahagian orang yang mendakwa ulama di negara itu berkata ia dibolehkan.

Namun, apa yang dilakukan oleh Pinkan, Rianti dan Happy ialah mereka memeluk agama lain untuk mengikut agama suami masing-masing.

Selamat atas Murtadnya para Artis Indonesia, selamat dari Islam menuju Pencerahan!

Selasa, 19 Oktober 2010

Enlightened One Murtad

… untuk memecah belah manusia, untuk mengontrol Muslim dan membuat Muslim selalu ketakutan akan hukuman abadi neraka karena manusia cenderung berani untuk merdeka.

Aku berusia 22 tahun dan sekarang sudah bukan Muslim lagi. Aku mulai merasa ragu di beberapa tahun terakhir. Kupikir, “Jika Allah SWT itu memang ada, mengapa Dia membiarkan pria, wanita, dan anak2 kelaparan di negara2 miskin?” atau “Mengapa Allah SWT tidak menunjukkan dirinya sendiri dan menghilangkan semua keraguan bahwa dia itu memang ada?”

Aku terlahir sebagai Muslim, seluruh keluargaku Muslim dan salah seorang pamanku benar2 relijius. Dia adalah orang yang sangat cerdas, dan aku heran mengapa orang secerdas dia bisa percaya akan agama palsu? Aku belum memberitahu siapapun bahwa aku meninggalkan Islam. Aku melakukannya diam2, meskipun aku tidak tahu apakah aku nantinya harus mengaku jujur atau tidak.

Pokoknya aku sekarang bukan pengikut Islam lagi dan tidak berminat sama sekali untuk kembali di masa depan. Islam itu agama sesat, mengajarkan hal2 yang tidak kusetujui. Mengapa aku harus bunuh kafir segala? Bukankah kafir itu sesama manusia? Bukankah Allah juga menciptakan kafir? Jika Allah itu memang maha mampu, kenapa tidak dia sendiri saja yang bunuh mereka? Mengapa harus aku yang melakukannya dan membuat nuraniku menjerit merasa bersalah? “Oh, aku bunuh orang Yahudi, Kristen, dan Hindu hari ini! Tapi aku tidak merasa berdosa karena aku dapat jaminan langsung masuk surga dan bisa ngeseks dengan lebih dari 70 bidadari perawan!” Kedengarannya janggal, bukan?

Islam adalah satu2nya agama yang kuketahui yang mengajarkan pembunuhan sebagai cara masuk surga. Mungkin ada agama lain yang mengajarkan yang sama, tapi aku tidak tumbuh besar beriman dengannya karena aku lahir sebagai Islam. Jika Allah itu maha pengampun, mengapa dia memerintahkan aku membunuh orang lain hanya karena orang itu tidak percaya Islam? Di atas segala kepercayaan, kita ini semua sesama manusia. Kita semua punya hati, paru2, otak, dll. Orang2 harus sadar bahwa sebelum urusan agama dan warna kulit, yang pertama dan utama adalah kita semua sesama manusia.

Begitu banyak masalah di dunia saat ini, dan aku telah mengalami banyak hal yang membimbingku pada pertanyaan tentang keberadaan Allah dan kebenaran Islam. Akhirnya aku murtad. Menurutku, orang butuh percaya pada sesuatu untuk membantunya menghadapi hal yang tidak bisa mereka jawab. Misalnya, mengapa kita mati? Bagaimana dunia terbentuk? Mungkin karena manusia butuh agama, maka mereka mengaku sebagai bagian dari rencana Tuhan dan bukannya menghadapi kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang dingin dan gelap penuh orang2 jahat. Bisa saja begitu, kan?

Aku tidak tahu bagaimana tepatnya. Bagaimana pun juga, aku merasa jauh lebih lega setelah aku meninggalkan Islam. Aku merasa bebas merdeka. Aku telah mempelajari agama Budha dan Hindu dan sangat tertarik akan keduanya. Kedua agama ini sangat berbeda dengan Islam dan jauh lebih masuk akal bagiku daripada Islam. Contohnya, Budha menyatakan hidup ini penuh derita, dan hal ini memang benar dialami milyaran manusia. Begitu juga dengan agama Hindu. Aku tidak pernah mendengar ada orang Hindu yang meledakkan diri untuk bunuh orang tak seiman, atau mengerudungi wanita agar pria tidak terangsang melihatnya. Aku belum tahu persis agama apa yang akan kuikuti, tapi aku tahu bahwa agama Budha mengijinkan aku mengikuti dua struktur kepercayaan. Aku merasa jadi orang Budha dan Hindu secara bersamaan… keduanya sangat mirip, dan aku setuju dengan ajaran2nya.

Keputusanku telah kupikirkan masak2. Aku selalu kagum atas agama Budha dan Hindu, tapi aku tidak mau menyebutnya sebagai agama. Hal ini karena aku benci kata “agama.” Kata itu mengingatkanku akan orang2 fundamentalis, dan kita semua tahu bahwa agama2 melahirkan orang2 fundamentalis. Aku muak melihat teror 9/11, 7/7, dan bom Bali. Ingatkah kalian ketika pesawat ulang-alik NASA meledak dan penumpangnya adalah orang2 Kristen, Yahudi, dan Hindu? Para Muslim mengatakan bahwa Allah SWT membunuh mereka karena agama2 mereka. Sungguh memuakkan pendapat mereka!

Satu hal yang tak kusukai dari agama Hindu adalah sistem kasta. Sistem itu tidak adil dan kuno. Seharusnya sistem seperti itu tidak boleh diterapkan sama sekali. Aku benci melihat bagaimana para orangtua begitu menekankan anak2nya untuk pilih jodoh yang seagama dan sekasta! Cari jodoh yang cocok saja sudah begitu sukar, sekarang ditambah lagi unsur agama dan kasta pula! Aku tidak peduli dari kasta mana orang berasal. Kenapa kita semua tidak bisa hidup rukun bersama dalam kasta umat manusia? Aku tidak peduli dengan kasta Brahmana atau Sudra, aku peduli pada sesama manusia.

Sudah cukup banyak aku menulis jadi kusudahi dulu. Intinya adalah aku sudah murtad dan mungkin akan mengikuti agama Budha dan Hindu.

Salam damai dan karma yang baik.

Jumat, 15 Oktober 2010

Telekinesis dari Pakistan Murtad

Aku Baru Saja Murtad

Aku lahir di Pakistan, yang seperti kalian umumnya ketahui adalah negara Muslim yang keras. Untungnya, kedua orangtuaku bukanlah Muslim2 gila, tapi mereka adalah orang2 yang sangat baik, sederhana, dan moderat. Kami lalu pergi ke Australia untuk menyelamatkan diri dari negara celaka Pakistand dan mendapat kesempatan hidup yang lebih baik. Aku diajar Islam secara moderat dan dulu aku sangat relijius.

Akan tetapi, dalam enam bulan terakhir, aku mulai berdebat tentang Tuhan dengan saudara sepupu dan temanku yang adalah mahasiswa atheis dan sangat cerdas. Dalam berdebat, mereka terus-menerus membuktikan bahwa pendapatku salah, tapi aku masih tetap beriman pada Islam. Karena tidak mau punya pandangan yang sempit lagi, aku pun mempelajari agama Kristen dan paham atheisme dan pandangan2 lainnya. Akhirnya aku mengetahui bahwa Islam adalah agama palsu, yang dipertahankan melalui rasa takut dan ancaman pedang, dan itulah cara2 Islam menguasai umatnya.

Sejak tiga bulan yang lalu, aku jadi agnostik (mempertanyakan keberadaan Tuhan). Sampai hari ini aku tetap mempelajari SEMUA pandangan, dari para atheis, agnostik, Kristen, dan Muslim. Hal ini malah membuatku semakin tidak beriman lagi karena mengetahui akan kebenaran yang sebenarnya melalui penelitian2ku. Aku berjumpa dengan FFI sebagai usaha pencarianku dan aku pun mengambil keputusan untuk jadi anggota FFI.
Minggu lalu, orangtuaku mengetahui bahwa aku telah menjadi agnostik. Seperti yang kuterangkan sebelumnya, mereka adalah orang yang baik hati. Mereka tidak mempermasalahkan keputusanku. Meskipun aku sudah murtad secara moral, tapi aku hanya meninggalkan hal2 yang buruk tentang Islam, dan mempertahankan hal2 yang baik saja.

============ ========= ========= ==
Ali Sina memberi komentar:
http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic. php?p=1102998# 1102998 telekenixis wrote:
Meskipun aku sudah murtad secara moral, tapi aku hanya meninggalkan hal2 yang buruk tentang Islam, dan mempertahankan hal2 yang baik saja.

Tiada hal yang baik dalam Islam. Kau mempertahankan moralitas dan nilai2 akhlak milikmu sendiri. Hal2 yang baik itu adalah bagian dari dirimu sendiri. Kau tidak mendapatkannya dari Islam, tapi dari gen-mu sendiri dan dari orangtuamu yang baik hati. Islam itu seluruhnya jahat dan penuh kebencian. Kau telah meninggalkan semua itu di belakangmu. Salut bagimu.

Selasa, 12 Oktober 2010

Kesaksian : Pdt. Syaiful Hamzah Thahir

KESAKSIAN HIDUP SEORANG HAMBA TUHAN
Kesaksian : Pdt. Syaiful Hamzah Thahir – Jakarta

Saya dilahirkan dalam lingkungan muslim, ayah saya berasal dari suku bugis Sulawesi Selatan dan ibu saya berasal dari Tapanuli selatan, nama orang Tua saya yaitu H. Andi Thahir & H. Ramlah sari Harahap. kedua orang tua saya juga dibentuk dalam ajaran Islam, sehingga dalam kehidupan keluarga kami sangat keras dalam doktrin Islam, sehingga Sewaktu saya memasuki sekolah menengah pertama, saya masuk pada sekolah bernuansa Islam atau yang disebut Tsanawiyah yang berada di Jakarta ( Tsanawiyah ‘Ar-Rasyidiyyah ), lalu pada tahun 1992 saya melanjutkan sekolah saya disalahsatu universitas yang ada di Sumatra – Utara yaitu Universitas Islam Sumatra Utara, lalu pada tahun 1996 saya kembali ke Jakarta.

Pada tahun 1997 saya bekerja di Maluku Utara disalah satu Perusahaan Sinar Mas Group ( GLOBAL AGRONUSA INDONESIA ) yang berada di daerah Galela, dan didaerah ini awal pertobatan saya mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru slamat yaitu tepatnya pada bulan juli 1999.

Awal pertobatan saya yang membuat saya berpaling dari ajaran Islam adalah perihal kewajiban untuk membunuh setiap orang yang berada diluar ajaran Islam, inilah yang membuat saya mulai berfikir apakah agama yang saya anut sejak kecil ini benar – benar agama yang benar atau ajaran penjahat yang hanya berkedok agama, selain itu ada salah satu ayat di dalam Al’Qur’an yaitu dalam Surat 43 Al-zukruf ayat 51 mengatakan “wa innahu lailmu lisaati fala tamtaruna biha wattabiuna hatza sirotolmustaqim” artinya “Sesungguhnya Isa itu memberi pengetahuan tentang hari kiamat, maka ikutlah Dia jalan yang lurus”, dengan saya membaca ayat ini akhirnya sayapun menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru slamat hidup saya karena menurut saya hanya Tuhan lah yang mengatahui hari kiamat,dan masih banyak lagi ayat Alqur’an yang mendukung iman saya untuk mempercayai -Nya antara lain perihal kebangkitan Isa yang dikatakan di dalam surat 19 Maryam yang mengatakan demikian ” wassalamu alaiya, wa yauma wulidtu, wa yauma amutu, wa yauma ubasuhayan ” artinya: ” Salam sejahtra dilimpahkan kepada-Ku (Isa), pada hari Aku (Isa)dilahirkan, dan pada hari Aku (Isa)dibangkitkan ” ayat ini dengan jelas membuktikan bahwa Isa berkuasa untuk mematikan dan membangkitkan, walaupun banyak dari pemuka – pemuka agama Islam yang memanipulasi tentang kebangkitan – Nya mengatakan bahwa Isa tidak mati tapi diangkat kesurga, tapi jika kita melihat dari surat tersebut diatas dengan jelas mengatakan dalam terjemahan bahasa Arab yang ditulis sebagai Wa yauma amutu yang artinya mati dan Wa yauma Ubasuhayan yang dibangkitkan kembali,biarlah Tuhan Yesus mengampuni para manipulatif tersebut yang coba melencengkan ayat ini dan masih banyak ayat lain di dalam Al-Qur’an dan hadist yang mendukung ketuhanan Isa. lalu pada tahun yang sama pada tanggal 26 Desember 1999 terjadilah kerusuhan antar agama antara Islam dengan Kristen, tetapi karena mukzizat Tuhan Yesus Kristus saya pun dapat melarikan diri kekota Manado Sulawesi – Utara, lalu pada akhirnya saya dibaptis disana yaitu di daerah Minahasa Silian II oleh Pdt. Rumokoy yang juga merupakan gembala sidang GPdI ‘SILIAN II’, dan selebihnya selama saya berada di Manado saya bekerja disalah satu perusahan Expedisi sampai pada tahun 2001.

Pada pertengahan tahun 2001 saya kembali kejakarta untuk pulang kerumah saya, tetapi karena keberadaan saya yang sudah menjadi orang Kristen, keluarga saya pun mulai mempersoalkan hal ini yang pada akhirnya saya menghindar lalu menetap dirumah seorang pendeta GPdI ‘FILADELFIA’ yang berada di Jakarta – Pusat yaitu rumah Pdt, Yony Pangkey, dirumah pendeta inilah saya mulai mengenal pelayanan dan selama satu tahun saya dibentuk kerohanian saya oleh pendeta tersebut.

lalu pada tahun 2003 awal saya kembali kerumah saya dan menetap disana walaupun diantara kami sekeluarga sudah saling tidak lagi bagus dalam hubungan kekeluargaan tapi saya tetap bertahan dalam lingkungan ini karena tujuan saya agar mereka juga mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat mereka. Selama saya menetap dalam lingkungan keluarga saya, saya masih tetap sebagai pengerja di GPdI ‘FILADELFIA’ yang digembalakan oleh Pdt. Yony Pangkey sampai pada tahun 2004.

Pada pertengahan tahun 2003 saya masuk sekolah Alkitab untuk mengambil kesarjanaan Teologi (S.Th) di ITKR (Institut Teologi & Kepemimpinan Rem JL. Pelepah kuning. Kelapa Gading. Jakarta – Utara) sampai saat ini, jika Tuhan menghendaki pada Tahun 2007 ini saya akan diwisuda sebagai Sarjana Teologi, karena saat ini saya sedang menyusun skripsi, saya sangat yakin jika Tuhan Yesus telah menolong saya sewaktu di Maluku Utara dari pasca kerusuhan Sara, saya juga yakin bahwa Tuhan Yesus akan menolong saya untuk penyusunan skripsi ini baik dana ataupun yang lainnya, karena selama saya kuliah di ITKR 4 tahun yang lalu saya tidak dapat dukungan dari sponsor tapi Tuhan tetap membiayai saya sehingga saat ini saya hampir selesai dalam kuliah.

Pada tahun 2004 saya menikah dengan wanita suku batak nama istri saya yaitu Tiolida Sihotang yang juga merupakan pelayan Tuhan di GBI ‘Mawar Saron’ penggembalaan Pdt. DR. Jacob Nahuway, dan kami diberkati di GPdI ‘FILADELFIA’ . selama saya menikah, saya dan istri merintis pelayanan untuk membangun sebuah gereja dan jemaat yang sudah ada di dalam penggembalaan saya sampai pada saat ini berjumlah 20 orang. Gereja yang saya gembalakan masih dalam naungan GPdI “FILADELFIA JAKARTA – PUSAT’, walaupun dalam sarana ibadah yang kami adakan tiap minggu masih banyak kekurangan dan masih didalam suasana rumah serta hanya mempergunakan gitar saja, tapi saya percaya Tuhan Yesus Kristus pasti menolong gereja – Nya, sehingga Tuhan dapat merenovasi rumah saya tersebut menjadi bentuk gereja yang lazim pada umumnya.

Demikianlah kesaksian hidup dari saya, semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat untuk para pembaca. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Jakarta, 29 Maret 2007
Salam dari saya
(Pdt. Syaiful Hamzah Thahir )

dari : http://www.sahabatsurgawi.net/ajarku% 20bersaksi/kesaksian_ mar2907.html

Sabtu, 09 Oktober 2010

SAUDARIKU: HOMA DARABY

Dari: WHY WE LEFT ISLAM
Karya : Susan Crimp dan Joel Richardson

“Akhirnya dia memutuskan untuk memprotes penganiayaan wanita dengan membakar dirinya di alun-alun Teheran utara tanggal 21 February, 1994. Teriakan terakhirnya adalah: “Matilah Tirani! Hidup Kebebasan! Hidup Iran!”

Tanggal 11 September 2001, dunia menyaksikan mentalitas abad 7 fundamentalis islam yang memperalat teknologi abad 21. Hasilnya adalah bencana. Sifat kejam dari islam tiba ditanah amerika tanpa dapat mereka lupakan dan tak bisa dihilangkan. Banyak orang amerika, juga orang barat lain, tidak begitu memikirkan islam sebelumnya. 11 September mengubah semua itu, membawa islam abad 7 ke dunia barat abad 21. Mendadak, Iran dan Irak tidak terasa jauh lagi, dan orang2 barat, khususnya kami orang amerika, mendadak pula ingin belajar banyak tentang musuh tanpa wajah yang menyatakan perang terhadap kita dengan cara yang paling barbar. Kita mendapatkan sebuah kekuatan mematikan yang sebelumnya kita pikir ada setengah bumi jauhnya dan 14 abad ke masa lalu. Para pembom teroris yang cuma kita dengar di TV telah pindah dari Timur Tengah yang jauh ke halaman rumah kita. Pada 11 September, apa yang dilambangkan islam menjadi salah satu pertanyaan paling penting dihadapan dunia barat, dan pengalaman pertama kita dengan nya meninggalkan rasa pahit dalam mulut orang2 amerika.

Parvin Darabi tidak cuma bicara tentang barbar-nya islam radikal yang orang2 Amerika alami saat2 ini – dia malah hidup didalamnya jauh sebelum Menara Kembar WTC rubuh. Pada surat yang perih dan menyakitkan ini, dia menulis tentang saudarinya, Homa, yang berjuang keras melawan tangan kuat pemerintah islam iran. Hidup sebagai wanita membawa beban berat di Iran. Homa rela membayarnya. Sekarang Parvin yang meneruskannya, dan dia mendorong kita semua utk mencuekkan retorika damai islam dan alih-alih memfokuskan pada realitas kejam dari islam. Apa yang dialami Homa Darabi di Iran, satu hari nanti bisa sampai ke dunia barat jika terorisme Islamofasis tidak dikalahkan. Kisah Homa adalah sebuah contoh spesifik bagaimana pemerintah islam bekerja – dan bagaimana hal itu tidak akan pernah bisa berfungsi didunia barat.

Saudariku

Saudariku, Dr. Homa Darabi, lahir di Tehran, Iran bulan January 1940, lahir prematur dua bulan, dari ibu Eshrat Dastyar, pengantin bocah yang dinikahi ketika umur 13 oleh Esmaeli Darabi. Homa adalah saudari tuaku, pelindungku, dan panutanku. Hidup Homa penuh akan harapan dan janji2 bahwa sistem islam fundamental dan tiran akan dihancurkan.

Tentu saja, saudariku tidak pernah membayangkan apa yang akan dia hadapi ketika dia menyelesaikan SMP dan SMA di Teheran. Dia langsung masuk Jurusan Kedokteran Universitas Tehran setelah lulus tes masuknya tahun 1959. Sebuah pencapaian yang luar biasa dan yang membuat keluarga sangat bangga. Homa adalah orang pertama, 150 orang dari puluhan ribu pelajar yang ikut tes dan menjadi satu dari 300 orang yang diterima di kedokteran.

Perempuan muda yang semangat dan gembira selalu, saudariku menjadi sangat aktif dalam politik dan berharap suatu hari bisa membawa HAM dan persamaan status utk wanita di Iran. Mimpinya sangat terlihat ketika dia masih di SMA dan tahun2 pertamanya di Kedokteran. Tapi perjalanannya tidaklah mudah. Th. 1960, karena usaha2nya dia ditangkap dan ditahan, karena ikut protes pelajar melawan rejim Shah Iran. Rejim ini sangat ganas khususnya pada para pelajar dan anak2 muda yang mulai menuntut kebebasan berekspresi, berkumpul dan mengemukakan pendapat.

Tahun 1963, saudariku menikah dg teman kelasnya, Manoochehr Keyhani, sekarang ini seorang hematologis terkenal. Mereka melahirkan dua anak perempuan yang pintar2.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dr. Darabi berpraktek di Bahmanier selama dua tahun, sebuah kampung di Iran Utara, sementara suaminya menyelesaikan wajib militer sebagai dokter Militer. Tahun 1968, dia dan suaminya lulus ujian Education Council Foreign Medical Graduates (ECFMG) dan berangkat ke Amerika utk meneruskan pendidikan mereka. Dia mengambil jurusan Pediatri dan belakangan spesialisasi dalam psikiatri, lalu psikiatri anak dan mendapat ijin utk praktek di New Jersey, New York dan California. Dia menjadi warganegara Amerika dipertengahan 1970.

Karena tekanan dari suami dan keluarganya dan juga hasratnya untuk berbakti pada kampung halamannya, dia kembali ke Iran tahun 1976, dan langsung diterima sebagai pengajar di Universitas Teheran Jurusan Kedokteran.

Dia menjadi orang Iran pertama yang lulus dari Kelembagaan Psikiatri Anak di Amerika dan menjadi kekuatan dibelakang pendirian Klinik Psikiatri Shahid Sahami di Teheran.
Meski dia adalah pendukung kuat revolusi, saudariku menentang pendirian Republik Islam. Terlebih lagi, ketika pemimpin partainya memakai ‘kebijakan’ dari aturan Islam yang baru diterapkan (poligami) dan mengambil istri kedua, Homa merasa hancur dan melepas diri secara total dari semua politik.

Saudariku lalu mengabdikan diri pada profesi sebagai dokter.
Th. 1990, karena ketidak sudiannya memakai Hijab, dia dipecat dari posisinya sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran.
Belakangan, saudariku diganggu ketika praktek karena hal yang sama, hingga akhirnya, ketika dia merasa hidup sudah semakin sulit, dia menutup praktek dokternya dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, untuk pertama kali dalam hidupnya.

Selama kehidupan profesionalnya, saudariku ini merasa tertekan oleh para orang tua dari anak perempuan yang menjadi pasiennya, mereka meminta dia untuk mengesahkan bahwa anak mereka itu ‘gila’, anak perempuan mereka yang muda, pintar2 dan cantik, agar mereka bisa selamat dari siksaan para islam fanatik (150 cambukan jika memakai make-up atau lipstik). Membuat pengesahan ini sungguh2 menghancurkan hati saudariku.

Ketika seorang gadis 16 tahun ditembak mati di Iran selatan hanya karena memakai lipstik, saudariku tidak bisa tahan lagi akan apa yang dia rasakan itu, terlebih lagi karena itu dilakukan oleh pemerintahan yang dulu pernah mempekerjakannya.

Revolusi. Negaraku! Kurasa Iran telah dibajak oleh faksi2 religius, dan melihat bagaimana wanita diperlakukan di Iran, sungguh tidak termaafkan… Dia ingin dunia tahu apa yang terjadi. Dia akhirnya memutuskan untuk memprotes penganiayaan wanita dengan membakar diri di alun-alun Teheran pada tanggal 21 February 1994. Teriakan terakhirnya adalah:

Matilah Tirani!
Hidup Kebebasan!
Hidup Iran!

Saudariku muncul kedunia secara prematur, dan mati secara prematur pula.

Saat ini, jutaan orang, khususnya wanita, masih meneriakkan hal itu, tapi sedihnya, sedikit sekali yang mendengarkan. Karena ini saya menulis buku saya “Rage Against the Veil” (Murka akan Kerudung). Buku ini menampilkan harapan bahwa barat, khususnya amerika akan mulai mengerti besarnya masalah.

Bagaimana, persis seperti di Iran, Islam digambarkan sebagai agama damai ketika pada akhirnya cuma sebuah bentuk pemerintahan fasis yang jelas2 terbukti dari negara ini. Inilah masalah yang membuat saudariku siap untuk mengorbankan diri dan kehidupannya dan saya menulis tentang itu sekarang demi untuk menolong mempertahankan segala yang kita anggap penting dalam dunia Barat. Kisahku ini adalah sebuah usaha utk mencoba lewat pendidikan dan kepedulian utk mencegah apa yang terjadi di Iran, terjadi dinegara lain di seluruh dunia.

Saudariku Homa percaya bahwa hal itu layak untuk membuatnya membakar diri hanya demi menarik perhatian pada masalah2 rejim fundamentalis islam. Dia mati demi mempertahankan kebebasan dan negara Iran, yang dia cinta. Saat ini, Homa akan ngeri jika tahu bagaimana makin ekstrim dan fundamentalisnya Iran, dan akan makin hancur hatinya jika melihat contoh2 tirani dan terorisme islam yang muncul dibagian dunia lain saat ini.

Tapi, mungkin sulit bagi sebagian orang untuk mengerti apa yang dialami oleh wanita ini dalam rejim radikal dan kenapa, perkataan Nabi Muhammad sendiri membiarkan kita untuk melongok kedalam jiwanya, kenapa ini dibolehkan. Jelas, ini keluar dari mulut orang yang paling dicontoh didunia islam, nabi Muhammad, hingga kita belajar bagaimana persisnya wanita diperlakukan dalam budaya islam dan bagaimana tindakan2 kejam diambil terhadap wanita, jelas menggambarkan rasa sentimen Muhammad itu sendiri.

Aku berdiri dipinggiran neraka dan mayoritas penghuninya adalah wanita. Nabi Muhammad.

Sejak saya memulai aktivitas saya dalam mengungkapkan islam serta penekanan terhadap wanita, saya telah sering diserang muslim dan muslimah tentang ‘kesalah pahaman’ dan ‘salah tafsir’ saya akan hukum islam mengenai wanita. Saya diberitahu bahwa islam adalah agama damai dan kesetaraan, bahwa islam menjunjung tinggi harkat wanita, dan bahwa hukum islam memberi wanita kuasa. Tapi, saya melihat sedikit sekali bukti tentang ini dan pastinya hampir tidak ada tertulis dalam Quran akan hal ini.

Malah, disampul bagian belakang dari salah satu edisi Quran terjemahan inggris oleh M.H. Shakir, dinyatakan bahwa:

Quran adalah kompilasi asli dan lengkap dari Wahyu terakhir Tuhan pada umat manusia lewat nabi terakhirnya, nabi Islam, Muhammad. Quran intinya punya tiga kualitas yang membuatnya universal. Pertama, dibuat dalam bentuk Arabic original, sebuah maha karya yang penuh nilai2 sastra – mengandung gaya penyajian dengan substansi penyajian dalam bentuk2 unik. Kedua, meski pesan2nya adalah kelanjutan dari wahyu yang diturunkan sebelumnya pada Abraham, David, Musa dan Yesus, tapi pesan ini merupakan pemenuhan dan punya keaslian yang membuatnya menarik bagi orang2 Yahudi, Kristen dan Muslim juga. Terakhir, penuh dengan informasi – yang memberikan kode2 kehidupan bagi umat manusia umumnya dan muslim khususnya. Jelas, kemukjijatan Quran ada pada kemampuannya untuk memberikan setidaknya sesuatu pada orang tidak percaya dan memberikan segalanya pada orang percaya.”

Quran adalah kompilasi asli dan lengkap dari Wahyu terakhir Tuhan pada umat manusia lewat nabi terakhirnya, nabi Islam, Muhammad. Quran intinya punya tiga kualitas yang membuatnya universal. Pertama, dibuat dalam bentuk Arabic original, sebuah maha karya yang penuh nilai2 sastra – mengandung gaya penyajian dengan substansi penyajian dalam bentuk2 unik. Kedua, meski pesan2nya adalah kelanjutan dari wahyu yang diturunkan sebelumnya pada Abraham, David, Musa dan Yesus, tapi pesan ini merupakan pemenuhan dan punya keaslian yang membuatnya menarik bagi orang2 Yahudi, Kristen dan Muslim juga. Terakhir, penuh dengan informasi – yang memberikan kode2 kehidupan bagi umat manusia umumnya dan muslim khususnya. Jelas, kemukjijatan Quran ada pada kemampuannya untuk memberikan setidaknya sesuatu pada orang tidak percaya dan memberikan segalanya pada orang percaya.”

Saya ingin menganalisa sedikit saja dari “nilai2 sastra” yang ada dalam Quran mengenai wanita. Saya ingin menemukan dimana islam telah menempatkan wanita ditempat tinggi untuk dihargai oleh lelaki. Dan kenapa jika kita para wanita diberikan begitu banyak hak2 oleh kitab ini, tapi kok kita tidak bisa menempatkan diri kita sebagai manusia sejajar, malah menjadi subjek dari tirani negara2 islam?

Mari kita mulai dengan pendapat bahwa islam adalah agama damai. “Islam” dalam bahasa arab artinya “penundukan” “submission”. Dg demikian, jika kita sebagai manusia mau tunduk pada aturan dan hukum islam, kita mendapat kedamaian.

Arti persisnya apa? Well, menurut perhitungan saya, didasarkan pada pengalaman2 saya akan rejim2 islam, sepertinya selama kita menerima bahwa wanita itu lebih rendah dari pria; bahwa tangan boleh dipotong jika mencuri; bahwa wanita dirajam jika berjinah; dan bahwa lelaki punya hak untuk menceraikan, mendapat hak asuh anak, dan boleh punya banyak istri – maka kita bisa hidup dalam damai.

Tambahan lagi, kita bisa hidup damai selama kita sholat lima waktu, lelaki ke mesjid setiap jum’at, dan jika ada acara lain di mesjid, para wanita duduk dibelakang para lelaki. Lebih-lebih lagi, dalam skenario damai ini, kita juga harus menerima harta warisan kita lebih sedikit dibanding pria. Kita juga harus selalu ingat, bahwa kita jangan jangan jangan pernah mengkritik Muhammad atau Agama Hebat seperti Islam, kalau tidak kita tidak bisa hidup damai. Juga, jika orang seperti penulis Taslima Nasrin atau Ayaan Hirsi Ali, atau saya sendiri, mengkritik Islam, kita harus tahan menghadapi kemarahan para ‘muslim baik’ dan tahan menghadapi ancaman2 bagi nyawa kita.

Saya tanya: Apakah ini yang disebut DAMAI?

Sulit sekali menemukan kata yang bisa berarti ‘damai’ bagi islam, khususnya ketika kita mengingat bahwa seorang pembuat film seperti Theo Van Gogh dibunuh secara brutal karena membuat film dokumentari tentang kehidupan wanita muslim yang menghadapi banyak kekejaman.

Inikah DAMAI?

Lagi, ketika koran Denmark mempublikasikan kartun Nabi, orang2 yang mengaku “muslim damai” berlaku kekerasan, dan mengucurkan darah di Eropa dan diseluruh dunia Islam
Apakah agama damai ini mengijinkan pembunuhan hanya karena penerbitan kartun? Saya pikir sulit sekali utk mengerti bahwa semua ini sama dengan damai. Tapi mungkin Quran sendiri telah menyetel tingkah laku ‘muslim damai’ ini? Berikut adalah wahyu2 dari Quran mengenai agama damai, yang mungkin menjelaskan kenapa jutaan pengikut kitab ini bertindak seperti setan. Dalam Quran tertulis:

[2.191] Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu

[3.4] Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat

[3.12] Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya” .

[4.56] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[8.12] Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

Tentunya wahyu diatas dan banyak lagi yg seperti itu dalam Quran bukanlah berarti damai atau menghilhami kedamaian dan keagungan sang pencipta. Maka dari itu mudah utk mulai melihat kenapa definisi kita tentang damai bukanlah yang didefinisikan oleh Quran.

Tambahan lagi, definisi kita akan kesetaraan gender dan HAM, yang kita pegang di dunia Barat muncul sebagai kekontrasan dan bertentangan dengan definisi yang diartikan oleh Islam. Status wanita dalam islam tidak mengijinkan wanita utk hidup damai dan harmonis dan tentunya Quran tidak menawarkan perkataan yang mengilhami hal demikian. Menurut islam, wanita adalah asuhan ayahnya selama dia masih dalam asuhannya, dan menjadi asuhan bagi suaminya ketika dia menikah, dan ketika suami meninggal dia menjadi asuhan bagi anak, cucu dan seterusnya, dan jika dia tidak punya saudara lelaki dia menjadi asuhan dari komunitasnya.

The Webster’s New Word Dictionary mendefinisikan ‘ward’ (asuhan) sebagai ‘orang dibawah perhatian pelindung atau pengadilan.” Dg demikian, menurut islam, seorang wanita tidak pernah dewasa, dan dia akan selalu dibawah ‘asuhan’ lelaki, pelindung, atau pengadilan/aturan islam. Saya tidak menganggap ini sebagai rasa hormat pada wanita tapi sebuah penghinaan pada kewanitaan.

Pernah seorang muslim menjelaskan pada saya bahwa ini karena wanita itu hamil dan mengurus anak; dg demikian kaum lelakilah yang mengurus mereka. Ini kedengarannya ide yang hebat, lelaki mengurus wanitanya sementara si wanita hamil atau mengurus anak.

Tapi, kenapa wanita yang tidak menikah, wanita yang juga tidak hamil, nenek atau wanita lanjut usia harus dibawah ‘asuhan’ seorang pelindung? Tambah lagi, hanya orang dengan penyakit jiwa sajalah yang diatur dibawah asuhan pengadilan. Wanita2 tidaklah gila atau tidak dewasa, dg demikian, mereka tidak perlu dibawah pengawasan pelindung atau diawasi pelindung yg ditunjuk pengadilan.

Menurut Ayatollah Khomeini, pemimpin revolusi islam Iran, islam butuh hakim yang sbb: “orang yang berusia puber, tahu hukum2 islam, adil, tidak amnesia, bukan anak haram dan bukan wanita.”

Dg demikian, wanita tidak dianggap sudah puber utk menjadi hakim bagi yang lain. Ini sebabnya kenapa wanita tidak punya hak untuk memilih dalam banyak negara yang mengaku ‘demokrasi islamik’. Orang gila mana yang menganggap setengah populasi dari negara2 ini tidak boleh terlibat dalam penentuan nasib negara mereka. Tapi masih saja negara2 ini menganggap diri mereka demokratis.

Ini tentu karena banyaknya kontradiksi didalam islam hingga lama sebelum kematian saudariku juga aku telah memilih untuk keluar islam, islam yg saya warisi dari keluargaku. Saya ingin membagi sedikit pengalaman saya disini agar membuat anda tahu kenapa, seperti orang2 lain dalam buku ini, saya keluar dari islam.

Waktu itu, begitu yang diceritakan pada saya, saya baru berumur enam hari, ketika kakek mewariskan agamanya padaku. Dia melakukan itu dengan melantunkan ayat2 al-quran pada telinga saya. Saya yakin hanya itulah kalimat arab yang bisa diucapkan oleh kakek dan mungkin juga dia tidak mengerti artinya. Kami orang iran dan bahasa kami adalah bahasa Persia, mayoritas orang2 Iran, termasuk keluarga saya, tidak bicara arab, bahasanya islam. Bagi muslim, agama itu sama dengan warna mata. Diwariskan. Kau percaya atau tidak itu bukan masalahnya, hanya pastinya itu sesuatu yang lahir bersamamu.

Pendidikan taman kanak2 disekolah religius yang dekat, dimana seorang wanita bernama Kobra menjadi kepala sekolahnya. Saya benci sekolah dan kepala sekolahnya karena selalu kelihatan galak dalam pakaian dan kerudung hitam2nya itu. Dia selalu pakai warna hitam. Tidak suka ketawa, tidak ada musik, tidak ada main – hanya Allah dan Islam. Sekolahnya kotor dan semua yang guru2 lakukan hanyalah membaca Quran dan buku doa. Bahkan diumurku yang kecil, instingku mengatakan bahwa guru2 itu tidak berpendidikan dan tidak bisa baca, sebuah fakta yang belakangan terbukti ketika saya menempatkan Quran secara terbalik, tapi mereka tidak protes dan tetap ‘seakan’ membacanya.

Sebagai anak2 saya cepat belajar sesuatu, betapa bedanya anak lelaki diperlakukan dibanding anak perempuan. Saya ingin naik sepeda roda tiga seperti anak2 lelaki, tapi dibilang tidak boleh. Ketika saya sekolah saya ingin belajar meniup violin, tapi saya dibilang anak perempuan yang baik tidak main instrumen musik. Ketika saya ingin naik kuda, berenang dan aktivitas lain, jawabnya sama.

Dari waktu saya kecil saya belajar pentingnya keperawanan bagi wanita didalam budaya islam. Wanita harus perawan ketika menikah. Sebagai catatan, wanita bisa dinikahkan ketika berumur sembilan tahun. Malah, Khomeini, pemimpin Republik Islam Iran, menyatakan bahwa:

“Saat paling tepat utk menikah bagi wanita adalah jika si wanita mendapat menstruasi pertama dirumah sang suaminya, bukan dirumah ayahnya.”

Saya mengetahui bahwa kutipan kalimat ini aslinya dari Imam Musa Kazem, seorang Imam Shiah. Ini adalah pola pikir dari rejim islam.

Untungnya keluargaku tidak begitu religius; tapi, budaya keluarga dan masyarakat dimana kita tinggal masih religius. Memikirkan menikah dan dikirim kerumah orang asing diumur sembilan tahun membuat saya gemetar ketakutan. Saya pernah melihat ayah seorang gadis yang bekerja pada ibu menikahkan anaknya pada seorang pria beranak tiga, yang anak2nya saja lebih tua dari dia. Dia baru berumur 11 tahun, itu dianggap perawan tua oleh bapaknya.

Juga ada aspek islam lain yang mempengaruhi saya secara pribadi. Saya ingat ketika ayah punya kambing kurban, lalu disembelih dihalaman rumah. Melihat bagaimana binatang malang itu berjuang agar bisa lari dan bagaimana dia merintih dan menggerak2an kakinya setelah lehernya dibelah emmbuat saya membenci dan mengutuk ritual kurban ini.

Malamnya, kakek dari ibu, satu2nya orang religius dikeluarga saya, bercerita tentang Ibrahim dan anaknya Ismail. Bagaimana Tuhan meminta Ibrahim membawa anaknya kesuatu tempat dan menyembelihnya untuk menunjukkan kesetiannya pada Tuhan. Dan ketika dia menempelkan pisau keleher anaknya, dia mendengar suara kambing dan lalu jadi menyembelih kambing sebagai pengganti anaknya. Itu sebabnya kenapa kami menyembelih kambing tadi pagi.

Cerita itu menakutkan saya. Malam2 setelah itu diisi oleh mimpi buruk akan kisah itu. Saya mimpi ayah saya menyembelih saya untuk menunjukkan kesetiaan pada Tuhannya, saya akan terbangung dengan ketakutan dan lalu sadar bahwa saya masih hidup. Akhirnya saya yakin bahwa Tuhan hanya meminta pada LELAKI untuk mengorbankan anak LELAKInya dan bukan anak perempuan. Lagipula ngapain ngorbanin anak perempuan? Secara itu saya bersyukur menjadi perempuan. Kakek dari ibu saya suka mengajar tentang agama islam. Dia suka bilang, “Tuhan itu Besar, tahu segala dan menciptakan manusia serta jagat raya.” Lalu dia meminta saya berdoa dalam bahasa arab:

Saya suka bertanya pada nenek:

“Nek, apa Allah tidak mengerti bahasa Persia?”
“Well, no. Kau musti bicara pada Allah dalam bahasa arab.”
“Tapi kakek bilang Allah yg membuat segalanya. Jika dia yang membuat bahasa Persia, lalu kenapa Dia tidak mengerti?”

Sering mereka terdesak oleh pertanyaan2 semacam itu dan tidak bisa menjawabnya, hingga saya mengabaikan agama dan islam. Ketidaksukaan saya pada agama diperkuat ketika saya mempelajari Syariah di SMA. Yang saya pelajari begitu mempermalukan bagi wanita dan begitu menekan hingga saya jadi benci kenapa telah membaca buku itu.

Saya tidak mengerti kenapa perceraian menjadi hak unilateral bagi pria, atau kenapa wanita harus menyerahkan anak2nya pada keluarga suami jika sang suami menceraikan dia atau sang suami mati. Kenapa wanita mewarisi setengah dari pria dan kenapa pria boleh melakukan apa saja sedang wanita dilarang hak2nya. Kenapa kita selalu harus menunggu kaum pria selesai makan lalu mulai makan dari sisa2 makan mereka. Kenapa tubuhku ini milik orang lain bukannya milik saya pribadi? Jika saya berdiri dipintu depan dan bicara pada tetangga lelakiku, setiap kerabat pria dikeluargaku bertanggung jawab untuk membuatku masuk rumah. Saya merasa jadi tahanan. Malah, satu2nya pria yang boleh diajak bicara adalah yang dipilihkan buat saya.

Tentu saja, salah satu aspek paling menjijikan dari islam bagi saya adalah proses KHASTEGARY (penjodohan) . Dalam proses ini, kaum pria atau kerabatnya akan mencari wanita yang cocok bagi kerabat pria mereka. Setiap anggota keluargaku mengunjungi seorang wanita yang potensial untuk istri paman atau sepupuku, penilaian atau evaluasi mereka akan si wanita itu membuat saya muak. Seakan mereka itu sedang membeli barang saja. Satu hal yang paling penting adalah bentuk fisiknya. Tambahan lagi, harus perawan. Jika keperawanannya ternyata tidak terbukti, orang tua siwanita harus membayar pada mempelai lelaki serta keluarga lelaki tsb semua biaya perkawinan, lalu hari berikutnya pernikahan itu dibatalkan.

Ketika aku remaja di Tehran, saya ikut ke pernikahan kerabat. Mempelai wanita baru berumur 14 tahun. Orang tua mereka begitu khawatir akan keperawanannya hingga mereka nempeelll terus pada pasangan baru ini, sampai kepintu kamar pengantinnya. Mereka lalu masuk dan mengambil seprai yang berdarah, hasil ‘diperkosanya’ anak mereka dan dengan gagah dan bangga memperlihatkan seprai berdarah itu pada orangtua mempelai pria sebagai bukti keperawanan anak mereka. Saya tidak mau diperlakukan demikian dimalam pertama saya.

Begitu banyak hukum2 dalam islam, hingga akan memadamkan semangat orang2 berpendidikan seketika. Tapi tetap saja kita dibertahu bahwa islam itu agama damai. Salah satu hukum ini adalah SIGEK, atau Mut’ah atau perkawinan kontrak, sementara. Saya sebut ini pelacuran religius, pelacuran yang disahkan oleh agama. Pernikahan dalam islam adalah sebuah kontrak antara lelaki dan pelindung sang perempuan utk jangka waktu tertentu. Ini sama saja seperti menyewa gedung atau barang.

Dalam sebuah pernikahan yang permanen, lelaki menikahi wanita utk selama 99 tahun, karena tak ada orang yang bisa hidup lebih lama dari itu. Dalam kenyataannya, kebanyakan suami mati lebih dulu sebelum perioda ini habis, karena mereka menikah diusia akhir 30an atau awal 40an. Wanita yang ‘dilepas’ oleh pelindungnya ketika mereka masih sangat muda, punya kesempatan untuk hidup ‘SENDIRI’ selama sisa hidup mereka. Dalam pernikahan kontrak, lelaki menentukan jangka waktu kontrak nikah tsb. Dia meminta seorang wanita atau pada pelindung wanita tsb apakah mau dinikahi utk jangka waktu tertentu, mulai dari 10 menit sampai sejam, seminggu, atau beberapa bulan dengan imbalan uang sebanyak yang mereka tentukan. Jika si wanita atau pelindungnya setuju dengan kontrak itu, maka mereka jadi menikah dan pernikahan itu otomatis batal jika waktunya telah habis. Dalam kenyataannya, ini adalah cara legal bagi lelaki untuk menikmati tubuh wanita tanpa komitmen jangka panjang.

Hukum Islam yang barbar lainnya adalah MOHALEL. Seorang lelaki membayar seorang lelaki lain utk menikahi ‘Janda Cerai talak tiga’ bekas dia untuk semalam saja, berhubungan seks dengan janda itu lalu esok harinya menceraikannya, agar sang bekas suami ini bisa menikahi kembali istri yang ditalak tiganya itu. Beberapa tahun lalu, salah satu saudara saya menceraikan istrinya, karena marah dia tidak sengaja memberi talak tiga, lalu menyesal dan ingin kembali dengan ‘bekas’ istrinya itu. Tapi, Mullah setempat tidak mau menikahkan mereka kembali kecuali si ‘bekas’ istri menikahi dulu orang lain, ditiduri lalu dicerai, dengan demikian si ‘bekas’ suami ini bisa menikahinya kembali.

Saya ingat betapa KACAU seperti sirkus waktu itu jadinya. Sang bekas suami begitu panik mencari lelaki yang mau menikahi istrinya utk semalam saja. Karena sang ‘bekas’ istri ini seorang wanita yang sangat cantik dari keluarga terkenal, si ‘bekas’ suami ini perlu mendapatkan lelaki yang bisa dia ‘percaya’ agar betul-betul menceraikan keesokan harinya. Jadi akhirnya dia meminta salah seorang pegawai ayahnya untuk menikahi si ‘bekas’ istri. Si ‘bekas’ suami membayar pegawai ini sejumlah uang. Si pegawai menikmati tubuh ‘bekas’ istrinya selama semalam, lalu menceraikan besok harinya dan pasangan ‘bekas’ ini bisa dinikahkan kembali.

Yang mengejutkan saya adalah bahwa tak satupun para wanita dari pihak keluarga punya pikiran tentang akibat dari ‘perkosaan’ satu malam yang dialami sang ‘bekas’ istri.

Mungkin karena mereka semua merasa telah ‘diperkosa’ pada malam pertama oleh ‘orang asing’ karena pernikahan mereka semua diatur, maka ‘diperkosa’ lagi oleh orang asing lain hanya untuk semalam tidak menjadi masalah besar bagi mereka. Malah mungkin mereka berharap diceraikan agar mereka bisa menikahi lelaki lain yang bisa memperlakukan mereka lebih baik dari suami mereka sekarang.

Memikirkan aturan hukum ini, saya merasa sangan menjijikan dan memalukan bagi wanita, kedua-duanya – pertama pernikahan yang diatur, lalu ‘perkosaan semalam’ karena kebutuhan rujuk itu – para wanita sama sekali tidak dilibatkan dalam diskusi atas keputusan yang dibuat, mereka begitu saja dipaksa untuk menerima, menerima ‘diperkosa’ oleh orang asing, pertama karena tekanan dari orang tua mereka, lalu karena ‘tindakan marah dan ketidak sengajaan’ dari suami mereka.

Para pembela muslim akan memberitahu anda bahwa hukum ini ada agar lelaki tidak menceraikan istri mereka dengan talak tiga: sebuah pencegahan perceraian. Dalamislam lelaki punya hak untuk menceraikan (ini saja sudah merupakan pelanggaran HAM wanita), dibawah prosedur berikut:

- Lelaki bisa menceraikan istrinya dengan talak satu lewat perkataan: “saya ceraikan kamu,” dan jika mereka lalu bersamaan kembali, perceraian itu terbatalkan dan mereka bisa menjadi suami istri kembali.
- Lelaki bisa menceraikan istrinya talak dua dengan berkata : “Saya ceraikan kamu, Saya ceraikan kamu” – dan lalu jika mereka melakukan hubungan seks kembali, perceraian itu otomatis terbatalkan dan mereka bisa menjadi suami istri kembali.
- Lelaki bisa menceraikan istrinya talak tiga dengan mengatakan “Saya ceraikan kamu, Saya ceraikan kamu, Saya ceraikan kamu” dihadapan saksi. Lalu, jika ingin kembali rujuk, si istri harus sudah dinikahi dulu oleh lelaki lain dan diceraikannya. Lelaki lain ini dinamakan MOHALEL.

Sering kejadian si MOHALEL ini tidak mau menceraikan si istri keesokan harinya. Dan si ‘bekas’ suami tidak bisa berbuat apa-apa jika itu terjadi.

Saya rasa aturan hukumini barbar dan tidak manusiawi, karena, pertama, perasaan dan hak si wanita tidak diperhatikan dan dia ‘diperkosa’ untuk semalam oleh orang asing. Kedua, gagasan sang suami membayar lelaki lain untuk meniduri istrinya utk semalam sangat menjijikan. Terakhir, Jika si MOHALEL tidak menceraikan siwanita, wanita itu terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dalam kesengsaraan (kecuali si MOHALEL kebetulan jauh lebih baik dari bekas suaminya) dan jauh dari anak2 dari suami pertamanya, jika dia punya anak.

Setelah pertunjukan sirkus ini, saya memutuskan tidak mau jadi Muslim; tapi, saya belum punya keberanian untuk meninggalkan agama ini sepenuhnya. Saya meninggalkan Iran dengan Kitab Qur’an kecil disaku dan meninggalkan yang besar dirumah. Meski saya bukan muslim yang rajin, tapi saya masih percaya Alloh dan Nabi Muhammad ketika saya meninggalkan Iran ditahun 1964 utk belajar di Amerika.

Setelah saya belajar bahasa inggris, cukup untuk membaca, saya membaca Quran terjemahan inggris. Saya tidak pernah membaca (dalam arti plus mengerti) Quran. Ketika saya meninggalkan Iran, tidak ada terjemahan Persia atau mungkin saya tidak tahu apakah ada terjemahan Persia atau tidak. Saya baca ayat2 Quran dalam bahasa inggris. Saya kaget akan surah2 itu, terutama Surah AL AHZAB, dimana katanya Tuhan berkata pada Muhammad:

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu” (33.59).

Masalahnya adalah sejauh itukah wanita harus menutupi dirinya? Dan lagipula, kenapa demikian? Apakah harta wanita itu ada dibawah pusar atau didalam kepalanya? Cara muslim2 bertindak dikeluarga dan tetangga saya membuat saya mengerti bahwa harta wanita itu ada dalam keperawanannya sebelum menikah dan vaginanya setelah menikah. Saya menolak itu. Lalu saya baca lagi Quran serta buku2 lain, dan setelah membaca semua itu saya yakin bahwa agama ini akan menghancurkan kemampuan manusia untuk berpikir dan bertindak sesuai akalnya. Saya membuat daftar ayat2 itu:

[2.223] Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.

[4.34] Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.

Aku berdiri dipinggiran neraka dan kulihat mayoritas penghuni neraka adalah wanita. Nabi Muhammad (Sahih Bukhari, Sahih Muslim Volume 4, Book 54, No.464)

Lebih baik berkubang dalam kotoran babi daripada menyalami tangan wanita. Ulama Islam di Indonesia.

Surga wanita ada dikaki suaminya.

Wanita hanya boleh terkena matahari tiga kali dalam hidupnya. Ketika lahir, ketika menikah dan ketika mati.

Belakangan dalam risetku akan islam, saya mengetahui akan pernikahan sang Nabi dengan istri pertamanya, nabi berumur 24 tahun dan istrinya 16 tahun lebih tua. Istrinya, Khadijah, seorang kaya, janda dua kali cerai yang melamar Muhammad. Lalu setelah Khadijah mati diumur 72 th, ketika nabi berumur 53 tahun dia menikahi bocah wanita Aisha berumur 7 tahun. Melakukan seks dengan bocah itu ketika ia berumur 9 tahun, dan mengumumkannya sebagai Ibu semua Muslim ketika nabi meninggal, dan Aisha baru berumur 18 tahun, ia tidak boleh menikah lagi seumur hidupnya.

Pada 8 sampai 10 tahun terakhir kehidupannya, Muhammad menikahi sekitar 15 sampai 46 wanita. Para pembela muslim bilang bahwa wanita2 ini semuanya janda dan kesusahan, tidak ada yang menolong hingga sang nabi menolong mereka dengan menikahinya, dengan perintah Allah. Saya melihat alasan ini sangat memuakkan. Aisha, yang dinikahi Muhammad ketika berumur 7 tahun, masih anak2, dan ayahnya baru jadi muslim cuma beberapa tahun saja sebelum dia lahir.

Zainab menikah dengan anak angkat sang nabi dan cukup bahagia, sampai Muhammad meminta dengan ‘halus’ pada Zaid untuk menceraikan Zainab agar sang nabi bisa menikahinya sendiri. Agar mendapat persetujuan dari suku Quraish, karena menikahi istri anak sendiri termasuk aib, Muhammad membawa-bawa ijin Allahnya, dia bilang “seorang muslim tidak boleh mengangkat anak”, dengan demikian Zain menjadi bukan anaknya, meski sebelumnya telah dia angkat anak sebelum menjadi nabi, dan dg demikian sah pulalah dia untuk menikahi Zainab. Itulah alasan utama kenapa Adopsi dilarang islam. Tambahan, Rayhanah adalah seorang istri yang sangat cantik, suaminya dipancung oleh nabi bandit ini dan dia dinikahi pada hari yang sama. Wanita-wanita ini bukanlah janda, jika jandapun karena dibuat jadi janda oleh Muhammad. Tentu saja mereka butuh orang utk mengurus mereka, apalagi setelah orang yang mengurus mereka dibunuh.

Ketika kubaca kisah2 tsb, perasaanku langsung meledak. Bagaimana bisa begitu banyak orang didunia ini mengikuti seorang penganiaya dan penista wanita? Bagaimana bisa kakekku menjadikan aku muslim ketika berumur enam hari demi mengikuti seorang bajingan kriminal ini? Lalu aku menyimpulkan bahwa kakekku tidak tahu tentang ini. Atau, jikapun dia tahu, dia menerima karena dibesarkan oleh budaya barbar itu sendiri dan tidak tahu mana yang benar mana yang salah.

Ketika anakku lahir, aku tidak memberinya agama apapun. Saya tidak memberinya pendidikan religius tentang Allah dan nabinya. Malah, saya tidak menyunat anakku itu. Imanku pada tuhan terkikis pada 1 April 1979, seiring dengan pendirian Pemerintahan Tuhan Republik Islamik Iran, tanah kelahiranku – ketika negara ini mengalami kemunduran kejaman kegelapan karena pendirian hukum syariah. Para wanitalah yang menjadi korban penganiayaan pertama. Lebih dari 130 tahun perjuangan dinihilkan oleh pemimpin religius jaman barbar. Terlucuti hak2 konstitusionalnya, para wanita secara sosial direndahkan menjadi warganegara kelas kambing.

Bulan Maret 1979, Khomeini menetapkan hijab (jilbab) sebagai sebuah perlambang perjuangan melawan imperialisme dan kerusakan. Dia menyatakan bahwa “Wanita tidak boleh masuk kenegara Islamik Iran dengan kepala tidak tertutupi. Mereka boleh terus bekerja asal mereka pakai jilbab” (Kayhan, Maret 1979).

Mentri Pendidikan menetapkan gaya dan warna dari pakaian bagi wanita pelajar, hitam, lurus dan tertutup dari kepala sampai ujung kaki bagi wanita diatas umur 6 tahun. Untuk menekan perlawanan dari wanita akan aturan ini, pemerintah mendirikan unit khusus yang melakukan patroli untuk mengawasi apakah para wanita taat pada aturan ini atau tidak, dijalan-jalan, tempat umum, dll.

Pemerintahan Islam ini bahkan bertindak lebih jauh lagi. Selama 28 tahun terakhir, kondisi wanita sangatlah banyak menurun. Tapi, meski banyaknya siksaan (cambuk, rajam, tahan dan pemisahan), wanita2 Iran tidak kehilangan semangat perjuangan mereka.

Dibawah aturan islam, hukum perlindungan keluarga digantikan. Poligami ditetapkan. Republik Islam secara penuh mendukung praktek poligami. Pernikahan Mut’a (kontrak, sementara) disahkan. Hasilnya, lelaki bisa menikahi empat istri ‘permanen’ dan sebanyak mungkin istri ‘kontrak’.

Kebanyakan orang Eropa punya gendak. Untuk apa kita menahan insting manusiawi? Ayam jago saja memuaskan nafsunya pada beberapa ayam betina, kuda jantan pada beberapa kuda betina. Wanita punya saat-saat dimana tidak bisa digauli sementara lelaki setiap saat bisa aktif.
- Ayatollah Ghomi, Le Monde, 20 Januari 1979.

Tugas khusus wanita dalam masyarakat adalah menikah dan melahirkan anak. Mereka dilarang ikut serta dalam karir legislatif, hukum atau karir apapun yang membutuhkan ‘pembuatan keputusan’, karena wanita kurang pintar, tidak punya kemampuan intelektual dan karir2 tsb membutuhkan kepintaran ini.
- Ayatollah Mutahar (salah seorang ideolog utama di Republik Islam Iran) dalam tulisannya “The Question of Veil” kesaksian pria sama dengan 2 kesaksian wanita?

Menurut klausa hukum nomor 33 dan 91, qisas (Aturan ganti rugi islam), nilai kesaksian seorang wanita dianggap berharga setengah dari kesaksian satu pria. Menurut Hukum Pidana Islam yang dipraktekan di rejim Iran sekarang ini, “seorang wanita berharga setengah dari seorang pria.”

Menurut klausa nomor 6, “Jika seorang wanita membunuh seorang pria, keluarga pria punya hak utk mendapatkan sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi dari terbunuhnya kerabat tsb, sebaliknya, jika seorang pria membunuh seorang wanita, pembunuh tsb harus membayar uang darah sebanyak setengah dari yang ditetapkan jika ia membunuh pria, dibayarkan pada pelindung wanita tsb.”
Th 1991, Jaksa Penuntut Umum Iran menyatakan bahwa “siapapun yang menolak prinsip jilbab adalah orang murtad dan dihukum sebagai orang murtad dibawah Hukum Islam, yaitu MATI!.”

Wanita2 yg dihukum mati tidak akan dihukum selama mereka masih perawan. Jadi mereka secara sistematis diperkosa terlebih dahulu sebelum hukuman mati itu dijalankan.
Sementara, sebuah laporan dari Perwakilan Khusus Komisi HAM PBB di Republik Islam Iran, th. 1992 menyatakan:

Memperkosa tawanan wanita, khususnya perawan, yang dituduh menentang rejim, adalah sebuah praktek sehari-hari yang normal di tempat tahanan Republik Islam, dan dengan melakukan itu, para ulama menyatakan bahwa mereka mengacu pada kebaikan dari hukum dan prinsip islam, mencegah seorang perawan masuk surga. Para Mullah percaya bahwa wanita perawan akan masuk surga jika meninggal, dan para wanita terhukum yang nista ini tidak pantas masuk surga, maka mereka diperkosa terlebih dahulu agar mereka yakin para wanita nista itu masuk neraka.”

Bukti lain dari perlakuan terhadap wanita ini dinyatakan dalam artikel 115 konstitusi Islamik yang jelas2 menyatakan bahwa Presiden negara ini harus dipilih dari kaum pria yang berdedikasi dan takut Allah; ini artinya seorang wanita bukan saja tidak bisa jadi presiden tapi juga tidak punya hak untuk menjadi Valiat-e-Faghih (pemimpin spiritual) atau posisi pemimpin dalam sebuah negara muslim.

Wanita2 Iran tidak boleh menikahi orang asing kecuali mereka punya ijin tertulis dari Mentri Dalam Negri. Kementerian Dalam Negeri Dirjen Urusan Kewarganegaraan dan Immigran, Ahmad Hosseini, menyatakan pada 30 Maret 1991: “Pernikahan antara wanita iran dan orang asing akan menciptakan banyak masalah bagi wnaita dan anak2 mereka dikemudian hari, karena pernikahan ini tidak secara hukum diakui. Pendaftaran religius akan pernikahan demikian tidak akan dianggap sebagai dokumentasi yang cukup utk memberikan pelayanan hukum bagi keluarga ini.” Juga, “Wanita yang sudah menikah tidak boleh bepergian keluar negeri tanpa ijin tertulis dari suami mereka.”
____________ _____
Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.
- Ali Sina