Berbagai alasan menjadi dasar beberapa umat Katolik menyeberang ke gereja lain. Banyak yang berargumen 'biar tidak apa-apa, kan masih dalam nama Yesus' Di lain pihak banyak juga katakumen berlatar belakang non Katolik ingin cepat-cepat dibaptis, tak mau belajar katakumen yang lama. Mereka beralasan bahwa Alkitab-nya sama. Benarkah hal-hal tersebut? Apakah gereja Katolik dan gereja Kristen itu sama saja? Kalau berbeda, di mana letak perbedaannya?
Sekilas memang tampak sama antara keduanya. Tapi kalau kita cermati lebih jauh, keduanya berbeda.
Bagian dalam gedung gereja keduanya amat sangat berbeda.
·Di gereja Katolik terdapat altar, patung, mimbar, tabernakel, bangku dan termpat berlutut
·sedangkan di gereja Kristen hanya ada bangku, mimbar sabda dan tempat pujian.
·Salib di Katolik ada corpus (patung tubuh Kristus)
·sedang di Kristen hanya kayu salib.
·Alkitab dalam Katolik erdiri atas 73 kitab (termasuk di dalamnya kitab-kitab deuterokanonika)
·sementara pada Kristen hanya terdiri atas 66 kitab.
·Gereja Katolik mengenal 7 sakramen
·sedangkan mereka hanya 2 sakramen (baptisan dan perjamuan kudus).
Di antara sesama gereja Kristen ada banyak persamaan sedangkan gereja Katolik agak berbeda. Bila mereka pindah gereja ibaratnya pindah antar paroki sedangkan bila mereka pindah ke Katolik atau sebaliknya maka sungguh terasa sebagai 'pindah agama' karena memang ada perbedaan yang sangat nyata di antara keduanya.
Dalam Syahadat iman yang panjang kita mengimani Gereja Katolik itu memiliki sifat-sifat:
Satu - Pertama-tama seluruh pengikut Kristus disatukan oleh satu Tubuh, satu Roh, satu Tuhan dan satu baptisan (Ef 4:4-5) yang sama. Ada kemajemukan yang luar biasa dalam gereja yang satu ini. Ini disebabkan karena perbedaan anugerah Allah dan juga keanekaan orang yang menerimanya. Dalam kemajemukan tsb kesatuan Gereja diamankan oleh ikatan persekutuan dalam hal:
* pengakuan iman yang satu dan sama sebagaimana diwariskan oleh para rasul * perayaan ibadat bersama terutama dalam hal sakramen-sakramen * suksesi apostolik
Kudus - Kekudusan Gereja pertama-tama bukan terletak pada kesucian para anggotanya tapi pada kesatuannya dengan Kristus sebagai kepala Gereja.
Katolik - Artinya umum, universal, tidak dibatasi oleh wilayah, bahasa atau etnis tertentu.
Apostolik - Iman kita akan Yesus Kristus mewarisi iman para rasul.. Jadi isi iman kita tidak menyimpang dari ajaran Yesus sebagaimana diteruskan oleh ke-12 rasul.
Secara nyata keempat ciri tsb juga membedakan Gereja Katolik dengan gereja Kristen lainnya.
Ajaran Berbeda Perbedaan antara keduanya tidak hanya tampak pada hal-hal luar atau tradisi keagamaan tetapi juga dalam hal ajaran. Ringkasnya ajaran Gereja Kristen non Katolik meliputi:
sola fide (hanya iman), sola scriptura (hanya kitab suci), sola gratia (hanya rahmat) dan sola signa (hanya tanda). Sedangkan iman Katolik mengajarkan baik ini maupun itu. Perbedaan ini berpengaruh dalam tafsiran Alkitab dan dalam penghayatan hidup praktis kita.
Sola Fide Ajaran Kristen non Katolik menekankan sola fide (hanya iman). Intinya: seseorang selamat semata-mata karena imannya akan Yesus Kristus (hanya mendasarkannya pada Rm 3:21-31). Ini menolak paham keselamatan sebagai hasil usaha manusia. Gereja Katolik mengajarkan: selain iman akan Yesus Kristus seseorang juga mesti melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik memang bukanlah syarat untuk diselamatkan tapi adalah bukti bahwa kita beriman akan Kristus. Kita harus menunjukkan iman kita dengan perbuatan kita bukan hanya dengan kata-kata atau sekedar keyakinan dalam hati. Kita dasarkan ini pada pernyataan: iman tanpa disertai perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17)
Sola Scriptura Sumber iman gereja Kristen non Katolik adalah sola scriptura (hanya kitab suci). Setiap persoalan mesti dicarikan teks kitab suci-nya. Bila tidak ada maka tidak diakui sebagai ajaran iman Kristiani. Karena itu mereka hanya mengakui 2 sakramen (baptis dan perjamuan kudus). Kitab suci yang dimaksudkan pun hanya Alkitab Protokanonika yang hanya terdiri atas 66 kitab. Alkitab Katolik bukan hanya Protokanonika tetapi juga meliputi Deuterokanonika. Alkitab juga tidak memuat segala-galanya tentang kehidupan Yesus dan tradisi para rasul (Yoh 21:25) sebab hidup dan ajaran Yesus diteruskan para rasul secara lisan (tradisi lisan). Di kemudian hari sebagian tradisi lisan ini ditulis dan menjadi injil (tradisi tertulis). Karena itu dalam ajaran imannya, selain mendasarkan diri pada Alkitab, Gereja Katolik juga memanfaatkan Tradisi lisan seperti yang ditulis oleh para Bapa Gereja dan juga Magisterium (ajaran resmi Gereja/ Paus dalam hal iman dan susila). Jadi kalaupun dalam Alkitab tidak ada bahasan tentang kloning, bayi tabung dan kontrasepsi maka Gereja Katolik masih bisa memberikan ajaran moralnya secara jelas.
Sola Gratia Dari tradisi Yahudi kita mengakui adanya dosa asal sehingga kita menantikan penebusan yang kemudian terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Namun ajaran tentang kodrat manusia sangat berbeda antara Katolik dan Kristen. Kristen non Katolik mengajarkan bahwa dosa asal menyebabkan kodrat manusia hancur lebur sehingga tidak ada yang baik dalam diri manusia. Karenanya menurut mereka keselamatan semata-mata hanyalah berkat rahmat Tuhan. Dalam ajaran iman Katolik dosa asal membuat kodrat manusia retak/ rusak sehingga masih dimungkinkan adanya sisi baik dalam diri manusia. Karenanya manusia masih mungkin berkehendak dan berbuat baik.
Sola Signa Ajaran Kristen non Katolik mengajarkan bahwa sakramen hanyalah tanda/ simbol dari rahmat Allah. Dalam iman Katolik diajarkan bahwa selain tanda, sakramen juga merupakan sarana yang mendatangkan rahmat. Roti dalam perjamuan kudus menurut ajaran Kristen non Katolik hanyalah sekedar simbol dari kehadiran Kristus sedangkan dalam ajaran Katolik Ekaristi roti itu memang sungguh-sungguh diubah menjadi Tubuh Kristus. Sekalipun disimpan dalam tabernakel hosti itu adalah sungguh Tuhan Yesus sendiri. Karena itu kita memiliki kebiasaan berlutut ke arah tabernakel untuk menghormati Tuhan Yesus yang ada di dalam tabernakel tsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar