Oleh : Fakta 29 May, 07 - 2:15 pm
Kaum missionaris tidak jera-jeranya merongrong aqidah ummat Islam. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya sebuah festival penyembuhan di berbagai kota, dan yang akan datang adalah Jogja Festival 2007, yang akan digelar di Stadion Mandala Krida pada tanggal 30 Mei - 2 Juni 2007.
Event ini akan menghadirkan artis kafir ibukota, Adon "Base Jam" dan seorang evangelist terkenal dari Kanada, Dr. Peter Youngren, yang tak lain adalah tukang sihir kelas wahid. Dr.Peter sudah cukup dikenal di kalangan Nasrani sebagai seorang penginjil yang diberkati, sekaligus sudah berhasil memurtadkan (bahasa mereka : membuat orang-orang non Nasrani ikhlas kepada mukjizat Tuhan Yesus). Beberapa event sudah digelar oleh Dr. Peter, antara lain Festival Timika Indah (pada tahun 2006), Bali Gospel Festival (19 Juni 2006) dan masih banyak lagi acara serupa di berbagai kota. Di Bandung belum lama ini, acara kristenisasi massal berkedok penyembuhan ini berhasil digagalkan dan panitia penyelenggara memindahkan acara ke gereja.
Beberapa indikasi adanya unsur-unsur kristenisasi pada acara ini antara lain :
- Tidak adanya tulisan "untuk kristen", "untuk nasrani", atau "untuk kalangan sendiri" pada publikasi acara. Panitia justru mengundang semua orang , tidak memandang suku agama dan golongan. Undangan ini jelas sangat berbahaya dan mengancam aqidah ummat Islam, karena mereka mengundang ummat berbeda agama pada acara ibadah (pemberkatan) mereka.
- Menghadirkan evangelist terkenal dari luar negri, Dr.Peter Youngren, yang telah dikenal sebagai seorang penginjil handal yang menyebarkan agama nasrani dengan metode penyembuhan (memasukkan jin kafir ke tubuh pasien), sehingga pasien yang tadinya buta bisa melihat, tuli bisa mendengar dan lumpuh bisa berjalan.
- Acara dilaksanakan menabrak waktu sholat. Jelas, ini adalah upaya untuk membuat ummat jauh dari masjid dan melalaikan sholat. Acara tanggal 30 Mei 2007 di Mandala Krida dimulai pukul 17.00 WIB.
- Adanya protes dari berbagai ormas Islam di Bandung, menunjukkan acara ini bermasalah dan bukan lagi merupakan acara kerukunan, apalagi perdamaian ummat. Toleransi bukan berarti mengundang ummat beragama lain untuk hadir di sebuah acara pemberkatan.
Usaha-usaha kristenisasi massal ini harus kita waspadai dan sebisa mungkin kita gagalkan. Sekedar informasi, publikasi acara ini ditempel secara masif, antara lain di baliho-baliho kota Jogja (jembatan kewek, perempatan ringroad jalan magelang, pingit, wirobrajan) dan tertempel di berbagai sudut kota Yogyakarta.
Bagi kita yang sudah membaca artikel ini, beritahukan kepada saudara, teman dan tetangga kita untuk tidak menghadiri acara ini. Insya Allah, ormas Islam yang ada akan sebisa mungkin menggagalkan acara ini, baik dengan cara lobi politis (melalui kekuatan parlemen), audiensi dengan pejabat kota Yogya (walikota, anggota dewan) dan dengan cara non formal lainnya.
AWAS, KRISTENISASI MASSAL ! GEMPA AQIDAH SIAP MELANDA JOGJA !
Semoga mengingatkan kita sebagai umat muslim bahwa "mereka" tidak senang dengan jatidiri kita sebagai muslim dan akan selalu merudak aqidah kita mencoba menjauhkan kita dari dien kita.
Simaklah kata-kata ini:
"Kita tidak pernah meminta orang-orang untuk menjadi Kristen tetapi menjadikan mereka orang yang percaya kepada Yesus "
Bagi yang berkenan, diharapkan bantuannya untuk menyebarkan berita ini. Saya sudah melihat pamflet publikasinya secara langsung yang sudah banyak dipasang di tempat-tempat strategis di Yogjakarta, jadi saya bisa mempercayai keakuratan berita ini. ( alikhwan.wordpress.com )
Baca artikel terkait pada link website di bawah ini :
- http://www.denpost.net/2006/06/20/hiburan1.htm
- http://bethanygraha.org/pubs/newsmain.asp?id=108&curpage=5
- http://www.cenderawasihpos.com/Timika/Timika.3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar