Rabu, 30 September 2009

Pasal 6 - Yesus Muslim

Setelah kemunculan atau “kebangkitan” Sang Mahdi, peristiwa terpenting kedua dalam Kiamat Besar adalah kedatangan kembali Yesus Kristus. Orang-orang Kristen yang mengasihi Yesus menjadi bersemangat dengan adanya prospek bahwa bahkan orang Muslim mencari-cari dan menanti-nantikan kedatangan-Nya kembali. Sayangnya, kepercayaan Islam mengenai kedatangan Yesus dan apa yang Ia lakukan ketika kembali, sangatlah berbeda dengan apa yang dipercaya orang Kristen mengenai kedatangan Yesus.

Hal pertama yang perlu dipahami oleh orang Kristen mengenai kepercayaan Islam tentang Yesus adalah, Muslim menolak gagasan bahwa Yesus ialah dan akan selalu menjadi Putera Tuhan. Menurut Islam, Yesus bukanlah sosok yang diceritakan dalam Alkitab, yaitu Tuhan dalam daging. Kedua, dalam kepercayaan Islam, Yesus tidak pernah mati di kayu salib demi dosa-dosa manusia. Secara khusus Qur’an menyangkali bahwa Yesus disalibkan atau mengalami kematian. Muslim percaya setelah Allah secara ajaib melepaskan Yesus dari kematian, Dia diangkat ke surga dengan cara yang sama dengan cerita Alkitab tentang Elia. Sejak saat itu, Muslim percaya, Yesus tinggal bersama Allah dan menunggu kesempatan-Nya untuk kembali ke bumi guna menyelesaikan pelayanannya dan melengkapi kehidupannya. Dengan demikian, dalam pemikiran Islam, Yesus sama sekali bukanlah “juruselamat”.

Bagi umat Muslim, Yesus hanyalah salah satu nabi di antara sekian banyak nabi yang dikirim Allah kepada umat manusia. Gelar khusus Mesias, meskipun ada dalam tradisi Islam, pada intinya tidak ada kesamaannya dengan karakteristik Mesianik dalam Alkitab. Menurut teks-teks suci Islam, seperti yang akan kita lihat, ketika Yesus kembali ia hampir secara pasti tidak akan memulihkan kembali Israel bagi orang-orang Yahudi. Bukan pula tujuan Yesus untuk menyelamatkan dan melepaskan pengikut-pengikut setianya dari penganiayaan Anti Kristus yang sedang berlangsung. Untuk memahami konsep Islam tentang kedatangan Yesus, hal pertama yang harus disadari adalah bahwa ketika Yesus kembali, ia kembali sebagai Muslim radikal!

Pasal ini akan menggambarkan tradisi-tradisi Islam mengenai kedatangan Yesus. Beberapa Hadis di bawah yang menunjuk Yesus, tidak menyebut Dia dengan nama Yesus, melainkan Isa. Terkadang Muslim menyebut Yesus dengan nama Inggris demi kita, namun nama yang diberikan oleh Qur’an, yang digunakan kebanyakan Muslim adalah Isa al Maseeh (Sang Mesias). Gelar umum lainnya yang digunakan Islam ketika menunjuk Yesus adalah Hadrat Isa (Yesus yang Terhormat), Isa bin Maryam (Yesus anak Maria) atau Nabi Isa (Nabi Yesus). Berikut ini adalah beberapa gelar untuk Yesus.

Kedatangan Kembali Yesus versi Muslim
Menurut tradisi suci Islam, kedatangan Yesus biasanya digambarkan akan bertempat di Damaskus:
Pada saat Allah mengutus Kristus, anak Maria, dan dia akan turun di atas menara putih di sebelah timur Damaskus menggunakan dua kain berwarna kuning-jingga dan meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat. Ketika dia menundukkan kepalanya, akan jatuh dua butiran keringat dari kepalanya, dan ketika dia menengadah, butiran menyerupai mutiara akan terpancar dari situ.1

Bawahan Sang Mahdi
Pada waktu itu, Yesus turun untuk menemui pasukan Sang Mahdi yang akan mempersiapkan perang. Hal itu akan terjadi sesaat sebelum waktu sholat.
Muslim akan mempersiapkan diri untuk peperangan yang ada di hadapan mereka. Kemudian, waktu sholat tiba dan kemudian Yesus, anak Maria akan turun.2

Berdasarkan Hadis yang relevan, para cendekiawan Islam sepakat bahwa Sang Mahdi akan meminta Yesus untuk memimpin sholat. Yesus kemudian menolak permintaan ini dan malahan meminta Mahdi untuk memimpin sholat.
Pembawa Pesan Allah mengatakan: sebagian umatku tidak akan berhenti berperang demi kebenaran dan akan menang hingga Hari Kebangkitan. Dia berkata: Yesus anak Maria akan turun dan pemimpin (Mahdi) mereka (Muslim) akan mengundang dia untuk datang dan memimpin mereka dalam sholat. Tetapi Dia akan berkata: Tidak, beberapa dari kalian akan memimpin.3

Elemen penting di sini yang perlu dipikirkan adalah bahwa Yesus akan sholat di belakang Sang Mahdi sebagai pernyataan langsung mengenai kedudukan Yesus yang lebih rendah dibandingkan Mahdi.
Yesus Kristus akan menolak tawaran dan undangan Imam Mahdi untuk datang dan memimpin Muslim dalam sholat, dan melakukan sholat di belakang Imam Mahdi.4
Yesus (damai besertanya) akan datang dan melakukan kewajiban sholat di belakang Mahdi dan mengikuti dia.5
(Yesus) akan mengikuti Sang Mahdi, sang Penguasa Waktu; dan karena itulah dia akan mempersembahkan sholatnya di belakangnya.6

Yesus, Muslim yang Setia
Setelah kedatangan Yesus, untuk menjaga identitasnya sebagai seorang muslim yang setia, dia akan melaksanakan ritual ziarah ke Mekah yang disebut Haji:
Sang Nabi berkata: Isa ibn Maryam akan turun sebagai hakim yang pantas dan penguasa yang adil. Dia akan menapakkan jalannya menuju haji (ziarah) dan mendatangi kuburanku, dan aku pasti akan menjawabnya!7

Yesus akan Menegakkan Hukum Islam
Meskipun Sang Mahdi, sebagai Kalifah (wakil pemerintahan) dan Imam (pemimpin) bagi Muslim dengan jelas memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Yesus, Yesus masih dikatakan sebagai pemimpin Komunitas Muslim. Menurut tradisi Islam, tujuan utama Yesus adalah untuk mengatur pelaksanaan dan penyelenggaraan Hukum Syariah Islam di seluruh dunia.
Ibn Qayyim menyebutkan dalam Manar al-munif bahwa pemimpin….adalah Sang Mahdi yang akan meminta Yesus untuk memimpin Muslim dalam sholat. Yesus akan tetap berada di bumi, tidak sebagai nabi, tetapi sebagai salah satu anggota Komunitas (Ummah) Nabi Muhammad. Umat Muslim akan mengikutinya sebagai pemimpin mereka. Menurut Shalabi, Sang Mahdi akan memimpin Muslim dalam doa, dan Yesus akan memimpin Muslim menurut Hukum Ilahi (Syariah).8

Yesus, anak Maria akan turun dan memimpin mereka dalam menghakimi mereka berdasarkan Qur’an Suci dan Sunah Nabi Muhammad.9

Yesus: Penyebar Agama Islam Terbesar
Tradisi Islam mengajarkan, karena Yesus akan mendeklarasikan dirinya sebagai seorang Muslim, Dia akan menyebabkan banyak orang Kristen memeluk Islam. Mengenai mereka yang tidak memeluk Islam, Qur’an menyatakan bahwa Yesus akan menjadi saksi yang melawan mereka pada Hari Penghakiman:
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Surah 4:159

Mengomentari ayat di atas, Mufti Muhammad Shafi dan Mufti Mohammad Rafi Usmani dalam buku mereka, Signs of Qiyama (pengadilan terakhir) and the Arrival of the Maseeh (Sang Mesias) menjelaskan bahwa frase “akan percaya padanya sebelum kematiannya,” berarti Kristen dan Yahudi akan:

……menegaskan bahwa dia hidup dan tidak mati dan dia bukanlah Tuhan atau pun anak Tuhan; akan tetapi (hanyalah) hamba dan pembawa pesanNya (Allah). Dan Isa (Yesus) akan memberikan kesaksian melawan mereka yang memanggil dia anak Tuhan, yaitu umat Kristen, dan mereka yang mengingkari dia yaitu orang Yahudi.10

Sheikh Kabbani, ketua Islamic Supreme Council of America dengan jelas menyebutkan perspektif Islam mengenai peran Yesus dalam penyebaran agama ketika dia kembali.

Seperti semua nabi, Nabi Yesus datang dengan pesan ilahi untuk tunduk pada Allah Yang Maha Kuasa, yang diajarkan oleh Islam. Ayat ini menunjukkan, ketika Yesus kembali maka Dia akan secara pribadi mengkoreksi tafsiran yang salah mengenai diriNya. Dia akan menegaskan pesan sesungguhnya yang dia bawa ketika masih menjadi seorang nabi, dan dia tidak pernah mengklaim dirinya sebagai anak Allah. Lebih jauh lagi, dia akan menegaskan kembali pada kedatangannya bahwa yang dia nubuatkan pada kedatangannya yang pertama berisi kesaksian mengenai pembawa pesanNya, Nabi Muhammad. Pada kedatangannya yang kedua, banyak non-Muslim akan menerima Yesus hamba Allah yang Mahakuasa, sebagai Muslim dan anggota Komunitas Muhammad.11

Al-Sadr dan Mutahhari, demikian menuliskan perkiraannya yang sama:

Yesus akan turun dari surga dan menyertai Mahdi. Orang-orang Kristen dan Yahudi akan melihat dia dan mengenali status sebenarnya. Orang-orang Kristen akan meninggalkan keyakinan mereka mengenai ketuhanannya.12


Yesus akan Menghapus Kekristenan
Adalah penting untuk dipahami bahwa menurut tradisi dan kepercayaan Islam, ketika Yesus kembali, Dia tidak hanya akan menyebabkan banyak orang Kristen berubah menjadi Islam, tetapi juga untuk memusnahkan Kekristenan di seluruh dunia. Hal ini dimengerti ketika kita menganalisa sebuah tradisi yang terkenal dan sering dikutip, yang merujuk empat hal khusus yang akan dilakukan Yesus ketika dia kembali. Yesus dikatakan akan:
1.Mematahkan salib.
2.Membunuh semua babi.
3.Menghapuskan pajak jizyah (pajak bagi orang non-Muslim).
4.Membunuh Anti Kristus versi Muslim dan para pengikutnya.

Nabi mengatakan: tidak ada nabi di antara aku dan dia, yaitu Yesus. Dia akan turun (ke bumi)…Dia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan menghilangkan jizyah. Allah akan menghilangkan semua agama selain Islam.13

Ketiga tindakan Yesus, yaitu mematahkan “salib”, membunuh babi, dan menghapus jizyah berdasarkan gagasan bahwa Yesus akan menghapuskan semua agama lain di bumi selain Islam. Shafi dan Usmani menjelaskan bahwa “mematahkan salib” berarti “menghapus penyembahan kepada salib.” Beberapa teman Muslim yang saya ajak bicara mengungkapkan pengertian mereka terhadap tradisi ini: Yesus akan mematahkan atau melepaskan semua salib dari atap-atap dan menara gereja di seluruh dunia. Tindakan ini mengindikasikan bahwa Yesus akan membuat pernyataan jelas mengenai ketidaksetujuannya tentang pemikiran yang salah bahwa ia pernah disalibkan. Pembunuhan terhadap babi berarti “kepercayaan hukum Kristen diingkari.”14 Alasan untuk menghapuskan pajak jizyah (kewajiban membayar pajak bagi non-Muslim untuk tetap hidup di tanah orang Muslim) berdasarkan ide bahwa ketika Yesus kembali, pajak jizyah tidak lagi diterima. Satu-satunya pilihan yang harus diterima umat Kristen adalah menerima Islam atau mati. Seperti yang diungkapkan Sideeque M.A Veliankode dalam Doomsday Portents and Prophecies:
Yesus, anak Maria akan segera turun di antara Muslim sebagai seorang hakim yang adil…Maka Yesus akan mengadili menurut hukum Islam…semua orang diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.15

Bahkan Harun Yahya juga menegaskan kepercayaan ini di dalam bukunya, Jesus Will Return ketika dia berkata, “Yesus akan menghilangkan semua sistem ketidakpercayaan yang ada dalam periode itu.”16
Pengamat Muslim juga mengkonfirmasi tafsiran ini: Misalnya, perhatikanlah perkataan Ahmad ibn Naqib al-Misri (d.1368) dari The Reliance of The Traveller, buku klasik petunjuk hukum Islam:
“….waktu dan tempat untuk hal itu (pajak) berakhir dengan turunnya Yesus (damai besertanya). Setelah kedatangannya yang terakhir, hanya Islam yang akan diterima oleh mereka, karena memungut pajak hanya akan efektif hingga turunnya Yesus (damai beserta dia dan Nabi kita)…”17



Yesus, Pembantai Orang Yahudi
Selain “menyelesaikan” penghapusan Kekristenan di atas bumi, satu tugas utama Yesus yang lain adalah untuk membunuh sosok yang disebut Dajjal, atau Anti Kristus versi Muslim. Yesus tidak hanya akan membunuh Dajjal, tetapi juga para pengikut Dajjal, yang kebanyakan merupakan orang Yahudi. Muhammad Ali ibn Zubair dalam artikel berjudul Who is the Evil Dajjal? menyebutkan:
Orang Yahudi dari Isfahaan akan menjadi pengikut utamanya (Dajjal). Di samping memiliki banyak pengikut Yahudi, dia juga akan memiliki banyak pengikut wanita.

Veliankode menjelaskan bahwa salah satu alasan kedatangan Yesus adalah untuk “membasmi Yahudi atas isu kontroversial, yaitu bahwa mereka telah membunuh Yesus…Namun bagaimana pun juga Yesus akan membunuh mereka termasuk pemimpin mereka, yaitu Anti Kristus.”19 Melihat daftar peristiwa-peristiwa hari terakhir ketika mereka sedang berlangsung, Muhammad Ali Ibn Zubair, penulis The Signs of Qiyama (Hari Penghakiman), memulai dengan:
Pengikut-pengikut Yahudinya akan berjumlah 70.000….(Kemudian) Hadrat Isa (Yesus yang Terhormat) membunuh Dajjal di Gerbang Hudd, dekat pelabuhan udara milik Israel, di lembah “Ifiq”. Perang terakhir antara Yahudi akan terjadi, dan kaum Muslim akan menang.20

Kita akan mendiskusikan “perang terakhir” antara Yahudi dan Muslim ini pada pasal berikutnya. Tetapi untuk sekarang, adalah penting mengingat bahwa ketika perang terakhir ini (atau, lebih tepatnnya pembantaian terakhir) terjadi, menurut tradisi Islam, Yesus versi Islam yang akan memulainya.

Yesus: Kepala Keluarga Islami yang Baik
Ada satu aspek terakhir dalam kedatangan Yesus versi Muslim yang harus diperhatikan. Setelah merubah seluruh dunia menjadi Islam dan membunuh orang tidak percaya yaitu Dajjal dan pengikut-pengikutnya, Yesus dikatakan akan menikah, memiliki anak, dan kemudian mati:
Nabi mengatakan: Tidak ada nabi di antara aku dan dia, yaitu Yesus….dia akan menghancurkan Anti Kristus dan akan hidup di bumi selama empat puluh tahun kemudian mati. Orang-orang Muslim akan mendoakan dia.21


Setelah turunnya ke bumi, Yesus akan menikah. Dia akan memiliki anak-anak, dan tetap tinggal di bumi selama 19 tahun setelah menikah. Dia akan meninggal dunia dan Muslim-muslim akan melaksanakan sembahyang penguburan dan menguburkan di samping Nabi Muhammad.22

Ringkasan
Sekarang mari kita lihat kembali berbagai karakteristik dan tindakan-tindakan yang akan diambil Yesus versi Muslim kala kedatangannya di bumi:
1.Yesus dikatakan akan kembali ke bumi pada hari-hari terakhir di sekat masjid di Damaskus.
2.Dia akan datang pada waktu Sang Mahdi dan pasukannya sedang mempersiapkan diri untuk bersembahyang.
3.Dia akan diminta oleh Sang Mahdi untuk memimpin sholat, tetapi Dia akan langsung menolaknya dan menghormati Mahdi yang dideklarasikan oleh Yesus sebagai pemimpin Muslim.
4.Dia kemudian akan bersembahyang di belakang Mahdi sebagai bawahan.
5.Dia akan menjadi seorang Muslim yang setia.
6.Dia akan berziarah ke Mekah.
7.Dia akan mengunjungi makam Muhammad, dan menyapa Muhammad. Muhammad akan balas menyapa dari kuburnya.
8.Dia akan menghancurkan Kekristenan.
9.Dia akan menghapuskan jizyah sehingga mengakibatkan satu-satunya pilihan bagi Yahudi dan Kristen adalah memeluk Islam atau mati.
10.Dia akan menegakkan (Hukum) Syariah Islam di seluruh dunia.
11.Dia akan membunuh Anti Kristus dan pengikut-pengikutnya yang sebagian besar terdiri dari orang Yahudi dan wanita.
12.Dia akan tetap tinggal di bumi selama kurang lebih empat puluh tahun. Selama waktu itu dia akan menikah, memiliki anak, dan kemudian mati.

Seperti yang sudah kita lihat dengan jelas, Yesus Muslim, baik dalam sifat maupun tindakan-tindakannya sangatlah jauh dari Yesus dalam Alkitab. Bukannya datang untuk memerintah sebagai Raja dan Mesias di seluruh dunia dari Yerusalem, Yesus akan datang mengubah dunia menjadi Islam atau membunuh mereka yang menolak. Bukannya datang untuk menyelamatkan dan melepaskan kaum Yahudi dan Kristen yang setia, dia datang untuk membunuh dan membantai mereka. Kita akan mendiskusikan sedikit lagi tentang apa yang dikatakan Alkitab mengenai kedatangan Yesus pada pasal sembilan.

Pasal 7 - Perbandingan Antara Nabi Palsu dan Yesus Muslim

Secara mengagumkan, persamaan antara cerita Alkitab dan cerita Islam mengenai akhir jaman tidak berakhir dengan Anti Kristus dan Sang Mahdi saja. Seandainya berakhir begitu saja, maka akan lebih mudah untuk menganggap persamaan-persamaan itu sebagai kebetulan belaka. Kesamaannya tidak berhenti dengan Anti Kristus dan Sang Mahdi saja, akan tetapi lebih jauh lagi, menyentuh sosok yang dalam Alkitab dikenal dengan sebutan Nabi Palsu, dan sosok itu dikenal dalam Islam sebagai Isa al-Masih – Yesus Sang Mesias.

Rencana khusus Setan sepanjang sejarah sangatlah jelas dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa Setan akan membangkitkan tidak hanya satu, melainkan dua orang agennya untuk memalingkan manusia dari penyembahan kepada Satu Tuhan Yang Benar. Manusia pertama yang akan digunakan Setan adalah Anti Kristus. Kita telah melihat perannya dalam pasal 5. Manusia kedua adalah orang yang secara Alkitabiah dikenal sebagai Nabi Palsu. Kita pun akan segera melihat perannya.

Persekutuan Jahat antara Anti Kristus dan Nabi Palsu
Sifat hubungan Nabi Palsu dalam Alkitab dengan Anti Kristus dapat disamakan dengan hubungan antara pelaku kejahatan. Hanya dalam kitab terakhir Alkitab kita dapat mempelajari tentang Nabi Palsu. Rasul Yohanes merupakan orang pertama dan satu-satunya penulis Alkitab yang menerima pewahyuan mengenai bantuan yang diterima Anti Krisrus ini. Dalam Wahyu pasal 13, Yohanes memperkenalkan kita kepada orang yang dideskripsikan sebagai “binatang lain” akan tetapi kemudian dalam Kitab Wahyu disebut sebagai Nabi Palsu:

Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu…..
Wahyu 13:11-14

Dari bacaan ini, kita bisa melihat beberapa hal mengenai Nabi Palsu. Pertama-tama dia akan disebut seekor binatang. Dia adalah, seperti halnya Anti Kristus, seorang manusia yang dikuasai Setan. Dia merupakan sebuah pion bagi Si Naga, melaksanakan kehendak Naga di dunia ini. Akan tetapi bukannya memiliki sepuluh tanduk, ia hanya memiliki dua tanduk. Tanduk-tanduk itu menunjukkan otoritas. Dengan jelas Nabi Palsu memiliki kekuasaan dan otoritas, namun tidak sama dengan yang dimiliki Anti Kristus yang dikatakan memiliki sepuluh tanduk. Kita juga melihat bahwa Nabi Palsu juga melakukan mujizat. Di antara banyak mukjizat yang dilakukannya, satu hal dikatakan secara khusus: Dia akan menurunkan api dari langit. Alasan utama Nabi Palsu melakukan tanda-tanda ajaib adalah untuk membuat penghuni bumi mengikuti bahkan menyembah Anti Kristus. Kedua orang itu digambarkan sebagai sebuah tim, sebuah kemitraan dengan satu tujuan yang sama – penyesatan, godaan, dan penyimpangan semua orang yang menyembah YAHWEH, Tuhan dalam Alkitab.

Persekutuan Jahat antara Sang Mahdi dan Yesus Muslim

Seperti dalam cerita Islam mengenai hari-hari terakhir, kita tidak hanya menemukan satu karakter saja yang akan menyelamatkan dunia, akan tetapi kita akan menemukan sebuah tim. Kita menemukan baik Sang Mahdi maupun Yesus Muslim. Dan seperti kasus Anti Kristus dan Nabi Palsu, kita menemukan dengan jelas bahwa yang satu mendukung sementara yang lain memimpin. Sementara Sang Mahdi dengan jelas dideskripsikan sebagai “wakil pemerintahan (kekalifahan) Allah,”1 Yesus dideskripsikan sebagai orang yang akan “mendukung perkara-perkara Sang Mahdi”3 dan “mengikuti dia.”2 Kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus adalah hubungan antara pemimpin dan anah buahnya. Dan seperti yang telah kita lihat sebelumnya, dan yang akan terus kita lihat, kemitraan antara Sang Mahdi dan Yesus sungguh merupakan suatu bentuk kemitraan yang jahat – khususnya bila anda bukanlah seorang Muslim dan tidak berniat menjadi Muslim. Dalam kasus seperti ini, maka anda divonis untuk mati – singkat dan sederhana. Yesus versi Muslim adalah versi terbalik dari Alkitab yang mengatakan:
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Yohanes 6:38-40

Bukannya melakukan “perkara” milik Bapa, Yesus Muslim malahan mendukung perkara milik Sang Mahdi. Bukannya menyelamatkan pengikut-pengikut-Nya yang telah Bapa hapuskan dosa-dosanya, Yesus Muslim malahan membantai mereka yang tetap setia pada kata-kata Yesus yang ditemukan dalam Alkitab. Yesus Muslim bukanlah gembala yang lembut dan kuat seperti yang diceritakan dalam Injil, namun seperti seekor serigala dengan baju gembala.


Nabi Palsu sebagai Pemimpin Pelaksana Anti Kristus

Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dan itulah sebabnya Tuhan mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
2 Tesalonika 2:9-12

Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi…..Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Wahyu 13:11, 13

Kita lihat dalam Alkitab bahwa Nabi Palsu akan datang dengan “segala rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa…” Dia akan melakukan “tanda-tanda yang dahsyat, bahkan menurunkan api dari langit ke bumi…..(untuk menyesatkan) penghuni bumi.” Akan tetapi setelah perbuatan-perbuatan ajaibnya gagal mengubah satu orang terakhir di bumi menjadi Muslim, dia akan membuat sebuah sistem di mana penduduk bumi hanya akan memiliki dua pilihan; menyembah Anti Kristus atau dibunuh. Nabi Palsu dikatakan akan menciptakan sebuah “gambar,” kemungkinan sebuah bentuk berhala atau patung yang memiliki kemampuan untuk “bicara.” Sesungguhnya kita akan melihat bentuk “gambar” ini:

Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh
Wahyu 13:15

Terdapat sesuatu yang sangat tidak biasa mengenai gambar ini yang “mampu berbicara dan menyebabkan semua orang yang menolak menyembah akan dibunuh.” Seolah-olah gambar itu sendiri akan memiliki kemampuan untuk melaksanakan hukum Nabi Palsu; gambar itu akan memiliki kemampuan untuk membuat orang-orang terbunuh. Tampaknya ini sejalan dengan “tanda binatang” yang merupakan bagian dari sistem yang dibuat Nabi Palsu. Semua penduduk bumi akan “dipaksa, setiap orang, besar dan kecil, kaya dan miskin, orang merdeka maupun budak, untuk menerima tanda pada tangan kanan atau dahinya, sehingga dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” (Wahyu 13:17)
Jadi menurut Alkitab, Nabi Palsu adalah pelaksana gerakan penyembahan Anti Kristus. Bayangkanlah sejenak, sebuah penyebar agama yang melakukan mujizat yang sepenuhnya dikuasai Setan dan menolak menerima jawaban “tidak”, disertai ancaman kematian. Hal ini adalah apa yang akan dilakukan oleh Nabi Palsu.

Yesus Muslim sebagai Pemimpin Pelaksana Sang Mahdi
Menurut Islam, Yesus Muslim akan menjadi penyebar agama terbesar yang pernah dilihat di bumi. Dia memenuhi deskripsi Nabi Palsu sejak permulaan! Kita lihat bahwa Yesus Muslim ini palsu, seperti halnya Nabi Palsu datang untuk mengubah dunia Kekristenan menjadi sebuah agama baru. Dalam kasus Yesus Muslim ini, Islam tentu saja adalah agama baru yang dimaksud:
Ketika Yesus kembali dia akan secara pribadi mengkoreksi tafsiran-tafsiran yang salah mengenai dirinya. Dia akan menegaskan pesan sebenarnya yang dia bawa ketika dahulu Ia datang sebagai nabi; dan bahwa dia tidak pernah menyebut dirinya sebagai Anak Tuhan. Lebih jauh lagi, dia akan menegaskan ulang kedatangannya kembali sebagaimana yang telah ia nubuatkan pada kedatangan yang pertama, dimana Ia ada menyebutkan kedatangan Sang Pembawa Pesan, yaitu Nabi Muhammad. Dalam kedatangannya yang kedua, banyak non-Muslim yang akan menerima Yesus sebagai hamba Allah, sebagai seorang Muslim dan anggota Komunitas Muhammad.4

Meskipun hanya melihat dekripsi di atas, kekuatan Yesus untuk mengubah terlihat dari kata-katanya yang persuasif, kehadirannya, dan tindakan-tindakan melakukan mujizat yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Seperti halnya Nabi Palsu, Yesus Muslim menolak untuk menerima jawaban “tidak.” Seperti yang bisa dilihat di atas, Yesus bersama dengan Sang Mahdi akan menegakkan Hukum Islam di seluruh bumi dan ketika melakukannya, mereka akan menghapuskan pajak jizyah di mana orang-orang non-Muslim memiliki pilihan untuk membayar uang “perlindungan” seperti yang biasa diberlakukan oleh bos-bos mafia dalam area bisnis mereka. Setelah pajak jizyah dihapuskan, “semua orang diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.”5 Namun bagaimana dengan beberapa orang yang menolak untuk memeluk Islam? Maka, seperti yang telah kita lihat, pemimpin-pemimpin agama yang disebut sebagai “agama damai,” Sang Mahdi dan Yesus Muslim akan mengeksekusi mereka.

Nabi Palsu sebagai Algojo
Dari deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu, kita pelajari bahwa salah satu motivasi utama di belakang rencananya menciptakan “gambar untuk menghormati binatang” adalah agar mereka yang menolak penyembahan itu bisa dibunuh:

Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Wahyu 13:14,15

Selanjutnya ada referensi khusus mengenai cara orang-orang itu dibunuh:

Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Tuhan; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
Wahyu 20:4


Alkitab mengatakan kepada kita bahwa mereka yang menolak untuk berpartisipasi dalam sistem yang dibuat oleh Nabi Palsu, yang menolak untuk menyembah Anti Kristus atau gambarnya, mereka semua akan dibunuh. Metode spesifik yang digarisbawahi oleh Alkitab adalah pemenggalan kepala. Kita akan mendiskusikan fakta ini lebih mendalam di pasal 14. Nabi palsu akan menjadi algojo terbesar sepanjang sejarah manusia.

Yesus Muslim sebagai Algojo
Dan apa bedanya dengan Yesus Muslim? Kita telah melihat dalam tradisi-tradisi Islam bahwa Yesus akan menghapuskan pajak jizyah sehingga hanya meninggalkan dua pilihan bagi orang-orang Kristen dan Yahudi di seluruh dunia: memeluk Islam atau mati.

Yesus, putra Maria akan segera turun di antara orang-orang Muslim sebagai hakim yang adil….Maka Yesus akan, mengadili berdasarkan Hukum Islam…semua orang akan diharuskan untuk memeluk Islam dan tidak akan ada pilihan lain.6


Waktu dan tempat bagi itu (pajak) akan berakhir tepat ketika Yesus turun. Setelah kedatangannya yang terakhir, tidak ada hal lain yang akan diterima selain Islam, karena pemberlakuan pajak hanya efektif hingga turunnya Yesus.7

Kita juga telah melihat tradisi-tradisi Islam yang menggambarkan Yesus sebagai pemimpin pasukan pembantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan sebagai pengikut Dajjal (Anti Kristus).

Kaum Yahudi….akan menjadi pengikuti-pengikut utamanya.8

Isa (Yesus) membunuh Dajjal di Gerbang Hudd, dekat pelabuhan udara milik Israel, di lembah :”Ifiq.” Perang terakhir antara Yahudi akan berlangsung, dan kaum Muslim akan menjadi pemenang.9

Pada saat-saat terakhir kaum Muslim akan melawan orang-orang Yahudi. Karena orang Yahudi adalah bagian integral dari pasukan Dajjal, dan Muslim adalah prajurit dari Nabi Yesus. Mereka akan berperang satu sama lain dan kaum Muslim akan menjadi pemenang bahkan hingga sebuah batu atau pohon mengatakan: Kemarilah Muslim, ada seorang Yahudi di belakangku; bunuhlah dia.10

Nabi Palsu dalam Alkitab dan Yesus Muslim kedua-duanya dideskripsikan akan menegakkan sistem hukum yang akan menyebabkan eksekusi massal bagi setiap orang yang menolak untuk memeluk agama baru dunia.

Naga Berbulu Domba
Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan “serigala berbulu domba.” Kebanyakan orang tidak tahu bahwa ungkapan ini pertama kali muncul dari mulut Yesus. Menariknya, ketika Yesus mengatakan ungkapan ini, Dia secara khusus sedang merujuk kepada nabi-nabi palsu. Bunyi ungkapan itu adalah demikian: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Mat 7:15). Dengan demikian, nabi-nabi palsu yang ada hanyalah bayangan dari Nabi Palsu yang digambarkan oleh Rasul Yohanes sebagai sosok yang “bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” (Wah 13:11). Hal ini untuk mengatakan bahwa Nabi Palsu akan terlihat lemah lembut – seorang yang “seperti domba”, namun di dalamnya dia adalah manusia yang sungguh dikuasai Setan sendiri. Dia akan dipenuhi dengan penyesatan, pembunuhan, kemarahan, dan kebencian. Tujuannya adalah untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang sehingga menyembah Naga.
Penampilan Nabi Palsu yang seperti “domba” mungkin juga merupakan referensi akan gagasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Sang Domba, yaitu Yesus Kristus (Yoh 1:36; Wah 5:6,13). Hal ini masuk akal jika kita memperhatikan peringatan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Matius pasal 2. Berulang kali, Yesus memperingatkan murid-muridNya mengenai banyak nabi palsu yang akan datang menjelang akhir jaman. Akan tetapi dalam peringatan pertama yang Yesus berikan kepada murid-muridNya ketika mereka menanyakan cirri-ciri Hari Akhir sebelum kedatanganNya kembali, Yesus mengatakan, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Mat 24:4-5) Meskipun saya tidak percaya bahwa setiap nabi palsu yang bermunculan menjelang akhir jaman akan menyebut dirinya Kristus, adalah jelas bahwa beberapa di antaranya akan berkata demikian. Dan jika Nabi Palsu di Wahyu 13 merupakan pola dasar dan model bagi semua nabi palsu, maka ada alasan bahwa Nabi Palsu akan menyebut dirinya Yesus Kristus. Hal ini tentu saja merupakan rencana yang sangat brillian (meskipun jahat). Siapa lagi yang dapat menjadi back-up dan pelayan utama propaganda anda selain orang yang akan dipercaya dunia sebagai Yesus Kristus? Tampaknya hal inilah yang direncanakan Setan bagi Anti Kristus/Mahdi.

Kesimpulan
Orang Muslim sangat senang menggunakan Yesus sebagai alat penyebar agama di antara orang Kristen. Berbagai buku Muslim yang telah diterbitkan memuji kebesaran Yesus dan mengungkapkan kasih yang mendalam bagiNya. Sebuah situs Muslim bahkan mengatakan bahwa “Yesus membimbing saya ke Islam.” Orang Muslim menggunakan Yesus sebagai alat penarik orang-orang Kristen, agar meyakinkan mereka tentang kebenaran Islam. Namun Yesus yang dipromosikan dalam Islam berbeda dengan Yesus Muslim yang datang untuk membuka identitas sejatinya sebagai fundamentalis Islam yang paling radikal. Yesus yang datang kembali dalam tradisi Muslim membuat Osama Bin Laden terlihat seperti seorang pemula. Dia digambarkan akan datang untuk menegakkan Hukum Islam di seluruh planet, dan yang akan melegalkan hukuman mati bagi siapa pun yang menolak untuk memeluk Islam. Dia digambarkan memimpin pasukan yang akan membantai puluhan ribu orang Yahudi yang dikatakan akan menjadi pengikut-pengikut Dajjal. Jika ada orang seperti itu, yang bisa disebut sebagai “binatang”, maka Yesus Muslim-lah orang itu.
Orang-orang Muslim sedang menantikan seorang manusia yang akan datang dengan menyebut dirinya Yesus Kristus. Dia akan diperkenalkan sebagai domba. Jika manusia itu hidup, dia akan mengklaim berdasarkan hukum Islam bahwa dia telah hidup di surga selama dua ribu tahun terakhir ini, dan menunggu untuk kembali guna menyelesaikan hidupnya dan menuntaskan tugasnya di bumi. Manusia itu adalah seorang pembohong. Dia akan menjadi murid sejati gurunya, bapa segala kebohongan. Dia akan datang menggenapi apa yang dikatakan Alkitab, yaitu menjadi pemimpin yang memenuhi keinginan Setan, untuk menyesatkan orang Kristen dan Yahudi – sungguh seluruh dunia akan jatuh menyembah dia atau dibunuh. Di dalam Alkitab, kita lihat bahwa ini adalah tujuan utama Setan ketika membangkitkan Nabi Palsu. Deskripsi Alkitab mengenai Nabi Palsu dan deskripsi Islam mengenai Yesus Muslim pada intinya adalah sama.

Pasal 5 PERBANDINGAN ANTI KRISTUS ALKITAB DENGAN SANG MAHDI

Anti Kristus
Kebanyakan orang yang bahkan belum pernah membaca Alkitab telah mendengar sosok manusia yang biasa disebut “Anti Kristus.” Secara sederhana, menurut Alkitab, Anti Kristus akan menjadi tokoh utama di bumi pada hari-hari terakhir. Menariknya, bahwa dalam Alkitab, nama Anti Kristus sebenarnya hanya disebutkan satu kali secara spesifik (1 Yoh 2:18). Untuk nama-nama lainnya, terdapat beberapa nama referensi bagi Anti Kristus, yang bisa ditemukan di seluruh Alkitab. Beberapa nama yang menunjuk kepada Anti Kristus adalah: “binatang” (Wahyu 13:4), “pembinasa keji” (Mat 24:15), “yang membinasakan” (Dan 9:27), “manusia pendosa”, “manusia durhaka”, “manusia yang binasa” (2 Tes 2), “tanduk kecil” (Dan 7:8), “orang Asyur” (Mikah 5:5, Yes 10:5, 14:25), “penindas”, “raja Babilonia” (Yes 14), dan bahkan “Gog” (Yeh 38:1, Why 20:7) yang misterius. Ada beberapa nama lain dalam Alkitab yang juga dipakai untuk menunjuk pada Anti Kristus.
Namun yang lebih penting daripada nama-nama yang tidak umum ini adalah, siapakah sesungguhnya Anti Kristus itu? Dalam pasal ini, kami akan mengulas beberapa gambaran utama dan tindakan-tindakan yang dilakukan Anti Kristus berdasarkan Alkitab. Penelitian kami juga akan terfokus pada beberapa persamaan khusus antara Anti Kristus dan Sang Mahdi.

Pemimpin Politik dan Spiritual yang Sangat Berkuasa
Dari Alkitab kita mempelajari bahwa pada hari-hari terakhir Anti Kristus akan muncul sebagai manusia yang memimpin kerajaan yang sangat kuat, dan yang belum pernah ada sepanjang sejarah. Kepemimpinan Anti Kristus yang sangat berkuasa ini pertama-tama digambarkan dengan sangat jelas dalam Alkitab oleh Nabi Daniel.

Dalam Kitab Daniel, pada pasal ketujuh, kita bertemu dengan Daniel ketika ia menggambarkan penglihatan tentang empat “binatang buas” yang sangat aneh dan mengerikan. Setelah selesai menggambarkan ketiga binatang buas pertama, saat menjelaskan mengenai binatang buas keempat, Daniel mengatakan demikian:
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.
Daniel 7:7,8

Kemudian, pada ayat 15-16, Daniel meminta seorang malaikat dalam penglihatannya untuk menjelaskan tafsiran penglihatan dari keempat binatang itu. Malaikat itu menjelaskan bahwa keempat binatang itu menggambarkan empat kerajaan atau kekaisaran yang sangat besar:

Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku. Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya: Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi
Daniel 7:15-17

Hal ini sebenarnya cukup jelas. Daniel kembali menanyakan malaikat tentang keempat binatang itu, dan secara khusus mengenai “tanduk kecil” yang menumbangkan ketiga tanduk. Malaikat itu memberikan penjelasan yang sangat jelas:
Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.
Daniel 7:23, 24

Intinya adalah, malaikat menjelaskan bahwa kerajaan keempat akan menjadi sebuah kekaisaran yang akan menyebabkan kerusakan besar bagi seluruh bumi. Pada awalnya, kerajaan ini terdiri dari sepuluh raja. Kemudian raja yang kesebelas akan menggantikan tiga raja sebelumnya. Raja kesebelas ini adalah Anti Kristus yang pada awalnya disebut “tanduk kecil.” Maka kita lihat bahwa berdasarkan penglihatan yang diberikan kepada Daniel, Anti Kristus adalah seorang raja pertama di masa depan yang akan memperoleh kekuasaan atas ketiga kerajaan atau bangsa lainnya, dan pada akhirnya menguasai kesepuluh kerajaan yang ada sebelumnya. Dengan demikian ia akan membentuk kerajaan “binatang” yang terdiri dari sepuluh bangsa. Kerajaan itu akan menjadi kerajaan berkuasa dan ganas tiada tandingannya, yang akan “menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya, dan menghancurkannya.”
Dalam bagian akhir dari pasal ketujuh kitab Daniel, malaikat menggambarkan kepada Daniel mengenai tindakan-tindakan raja ini, begitu juga dengan akhir hidupnya:
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Daniel 7:25-27

Dikatakan bahwa raja itu akan menganiaya orang-orang kudus milik Tuhan selama periode waktu yang disepakati oleh hampir semua ahli-ahli Alkitab, yaitu tiga-dan-setengah-tahun (satu masa, dua masa, dan setengah masa). Namun pada akhirnya kekuasaannya akan diambil dan digantikan oleh kerajaan Tuhan “Yang Maha Tinggi.”
Tiga ratus tahun kemudian, dalam Kitab Wahyu, Rasul Yohanes juga menggambarkan Anti Kristus dan kerajaan “binatang”nya dengan cara yang hampir sama:
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar…… Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Wahyu 13:1,2, 4-8

Bahasa simbolis yang digunakan cukup kental, namun jika kita memahami penggunaan kata-kata simbolis khusus, maka gambarannya akan menjadi cukup jelas. “Binatang” itu, sekali lagi menunjuk kepada Anti Kristus yang merupakan raja atas kerajaan sepuluh bangsa. Tanduk menunjukkan otoritas dan kekuasaan. Sepuluh tanduk menggambarkan otoritas yang sangat tinggi dan jumlah bangsa beserta raja-rajanya yang akan bersatu membentuk kerajaan binatang. “Naga” yang memberikan kekuasaan kepada binatang itu adalah Setan. Setan sering digambarkan sebagai naga atau ular berbisa di dalam Alkitab. Dampak global dari kerajaan binatang ini sangatlah jelas dalam frase: “dan dia diberikan kekuasaan atas setiap suku, orang, bahasa, dan bangsa.” Mari kita perhatikan pertanyaan khusus yang ditanyakan oleh masyarakat dunia, “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Siapakah yang dapat berperang melawan dia?” Kelihatannya bagi orang-orang di bumi, binatang itu sangatlah jauh di atas kekuatan mereka. Dan sekali lagi, kita melihat periode waktu yang sama pada waktu yang diberikan kepada binatang itu untuk menganiaya umat Tuhan, yaitu empat-puluh-dua bulan. Empat puluh dua bulan adalah tiga-setengah-tahun. Hal ini sama dengan periode waktu yang dikutip sebelumnya di Kitab Daniel 7:25.
Oleh karena itu, kita telah melihat kepada nubuatan Alkitab bahwa Anti Kristus akan menjadi pemimpin politik dan militer yang kekuasaannya tidak akan tertandingi oleh pemimpin lain sepanjang sejarah.

Sang Mahdi Sebagai Pemimpin Dunia
Seperti yang telah kita lihat dari tradisi-tradisi Islam dan pendapat ahli-ahli Islam, Sang Mahdi, seperti halnya Anti Kristus, juga diramalkan akan menjadi pemimpin politik dan militer dunia yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun sepanjang sejarah. Dikatakan bahwa Sang Mahdi “berperang melawan kekuatan jahat untuk memimpin revolusi dunia, dan menerapkan aturan baru dunia berdasarkan keadilan, kebenaran, dan kebajikan.”1 Pada saat itu, menurut tradisi Islam, Sang Mahdi akan memimpin seluruh bumi sebagai Kalifah Islam terakhir. Dan tentu saja sesuai dengan yang kita lihat dalam bab sebelumnya, orang-orang Muslim akan “mengambil alih administrasi dunia ke dalam tangan mereka dan Islam akan menjadi pemenang di antara semua agama lainnya.” Tanpa banyak pertanyaan, Islam memandang Sang Mahdi sebagai orang yang akan menguasai seluruh bumi. Maka jelas kita melihat bahwa baik Anti Kristus maupun Sang Mahdi digambarkan sebagai para pemimpin politik dan militer dunia yang belum pernah dilihat sebelumnya dalam dunia. Sementara banyak pemimpin berkuasa yang bermunculan di sepanjang sejarah manusia, deskripsi yang diberikan mengenai Anti Kristus dan Sang Mahdi melampaui semua pemimpin yang pernah ada. Meskipun demikian, baik Sang Mahdi maupun Anti Kristus digambarkan bukan sebagai pemimpin politik dan militer saja. Mereka juga dipandang sebagai pemimpin tinggi spiritual.

Anti Kristus Sebagai Pemimpin Spiritual Dunia
Alkitab menyebutkan fakta bahwa Anti Kristus akan menjadi pemimpin spiritual dengan otoritas yang dikenal seluruh dunia. Setelah melihat peran Anti Kristus sebagai pemimpin universal, banyak pengajar-pengajar mengenai nubuatan Alkitab telah membicarakan “Satu Agama Dunia” yang akan datang atau “gereja palsu” yang akan dibuat oleh Anti Kristus dan dipaksakan di seluruh dunia. Konsep dominasi dan agama yang diinspirasikan oleh kekuatan jahat ini sebagian didapat dari referensi-referensi yang menyebutkan penyembahan yang diasosiasikan dengan Anti Kristus yang didapat di sepanjang Alkitab. Dalam kitab Wahyu kita baca bahwa Anti Kristus akan menginspirasikan sekaligus menginginkan penyembahan. Penyembahan itu ditujukan baik kepada Setan, yang disebut “naga”, maupun kepada Anti Kristus yang disebut “binatang”:
Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"….. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Wahyu 13: 4,8

Selain kenyataan bahwa Anti Kristus akan mendirikan gerakan penyembahan, alasan lain untuk memandang dia sebagai pemimpin spiritual dunia adalah karena Alkitab mengatakan bahwa dia akan didampingi oleh manusia yang disebut “Nabi Palsu.” Tentu saja, gelar yang disandang, Nabi Palsu, menunjukkan ciri religius manusia ini. Salah satu peran utama Nabi Palsu ini khususnya adalah menunjukkan “tanda-tanda dan mujizat” palsu yang akan mendorong makhluk-makhluk di bumi untuk menyembah Anti Kristus/Binatang itu:

Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya.
Wahyu 19:20

Alkitab sedemikian jelas mengajarkan bahwa Anti Kristus akan menjadi pemimpin gerakan penyembahan di seluruh dunia, yang berusaha untuk menggantikan dan merebut penyembahan kepada Tuhan dalam Alkitab. Penyembahan ini ditujukan langsung kepada dirinya maupun kepada Setan – roh yang tidak kelihatan - provokator dan penggerak yang memotivasi, memberi daya, dan memberi otoritas kepada Anti Kristus untuk menyelesaikan tugasnya di seluruh belahan bumi.

Mahdi Sebagai Pemimpin Spiritual Dunia
Demikian juga, tanpa banyak kata-kata, Sang Mahdi juga akan menjadi pemimpin gerakan penyembahan di seluruh dunia. Gerakan penyembahan yang akan terjadi adalah gerakan yang akan menyebabkan setiap orang yang mempraktekkan agama lain selain Islam akan meninggalkan keyakinan mereka dan menyembah Allah, sesembahan dalam Islam. Seperti yang kita lihat dalam bab terakhir, Sang Mahdi “akan memerintah masyarakat berdasarkan Sunah Nabi mereka dan menegakkan Islam di bumi.”2 Dan “Islam akan menjadi pemenang di antara semua agama.”3
Maka kita lihat bahwa Sang Mahdi adalah pemimpin revolusi dunia yang akan mendirikan “aturan baru dunia” berdasarkan agama Islam. Islam akan menjadi satu-satunya agama yang diperbolehkan. Baik Anti Kristus maupun Sang Mahdi dikatakan akan menjadi pemimpin sesat dari gerakan penyembahan yang akan menarik penyembahan kepada Tuhan dalam Alkitab dan anakNya Yesus Kristus. Seperti yang kita lihat pada bab-bab sebelumnya, yang melekat dalam penyembahan kepada Allah dalam konteks Islam adalah penyangkalan Tuhan (YAHWEH) dalam Alkitab dan AnakNya Yesus Kristus. Kenyataan ini merupakan alasan yang kuat dirasakan oleh beberapa orang Muslim untuk mengatakan bahwa Sang Mahdi akan “membasmi babi-babi dan anjing-anjing itu” – orang Kristen dan Yahudi yang menolak untuk memeluk Islam. Hal ini mengantar kita pada satu persamaan jelas antara Anti Kristus dan Sang Mahdi.

Kampanye Anti Kristus tertuju pada orang Yahudi dan Kristiani
Dalam Alkitab disebutkan dengan sangat jelas bahwa Setan, melalui Anti Kristus pertama-tama akan menyasar orang-orang Yahudi, kemudian orang Kristen hingga mereka binasa. Dalam Kitab Wahyu, pasal 11 dan 12, kita bisa membaca nubuatan yang sekali lagi, dipenuhi kata-kata simbolis. Barangkali hal ini sulit dimengerti sebelumnya, tetapi setelah dijelaskan, hal ini menjadi sangat jelas:
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Wahyu 12:1

“Perempuan” itu secara simbolis menggambarkan keluarga atau bangsa Israel, orang-orang Yahudi. Kita lihat bahwa ia dimahkotai dengan dua belas bintang. Hal ini menunjukkan dua belas anak-anak Israel yang menjadi dua belas suku yang membentuk keluarga atau bangsa Israel (Kej 35:23-26).

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Tuhan dan ke takhta-Nya.
Wahyu 12:2-5

Perempuan itu – Israel hamil dan melahirkan “seorang anak laki-laki yang akan memerintah semua bangsa dengan gada besi.” Hal ini adalah gambaran jelas mengenai Yesus, Mesias orang Yahudi (Mazmur 2:9). Naga dalam ayat 9 disebutkan sebagai, “ular tua yang disebut si jahat atau Setan, yang membawa kesesatan di seluruh dunia.” Kita lihat bahwa Setan ingin membunuh Yesus, tetapi Yesus “dibawa lari kepada Tuhan dan ke takhtaNya.” Hal ini menunjukkan kenaikan Yesus ke surga setelah kebangkitan (Kis 1:8). Setelah itu:
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya…..ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.…. Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 12:9,13,14,17

Kita lihat bahwa Setan “marah kepada merempuan itu (Israel) dan pergi memerangi keturunannya yang lain – yaitu mereka yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kasaksian Yesus.” Keturunan Israel “yang lain” adalah orang Kristen yang memang “menaati perintah-perintah Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.” Inilah satu-satunya perikop yang menyatakan secara spesifik bahwa target Setan adalah orang-orang Yahudi dan Kristen. Dan kita tahu bahwa perikop ini secara khusus berbicara tentang akhir jaman, karena dua kali menyebutkan periode tiga-setengah-tahun (1.260 hari serta “satu masa, dua masa, dan setengah masa”) yang akan dimiliki Anti Kristus untuk berperang melawan orang-orang kudus:
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Tuhan, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
Wahyu 13:5-7

Nabi Daniel juga melihat bahwa Anti Kristus akan memiliki otoritas untuk berperang melawan “orang-orang kudus”. Dalam beberapa terjemahan, orang-orang kudus ini terkadang diterjemahkan sebagai “orang-orang suci.” Hal ini membicarakan pengikut Yesus yang sejati, yaitu mereka yang mengenal dan melayani Tuhan Yang Benar.

Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Daniel 7:25

Sekali lagi kita lihat referensi mengenai masa tiga-setengah-tahun di mana Anti Kristus akan menganiaya mereka yang menolaknya.
Dalam Alkitab disebutkan dengan sangat jelas bahwa Anti Kristus secara khusus akan mengejar mereka yang menolak usaha untuk menegakkan agamanya di seluruh dunia. Dari Kitab Wahyu, juga dari kitab Daniel, kita melihat dua kelompok yang paling dibenci Setan, yaitu Yahudi dan Kristen.

Kampanye Sang Mahdi Tertuju pada Yahudi dan Kristiani
Cukup menarik bagimana tradisi Islam berbicara banyak mengenai panggilan khusus Mahdi untuk menarik umat Kristen dan Yahudi menjadi Islam; namun sangat sedikit membicarakan perubahan agama dari keyakinan lain. Tampaknya perubahan agama Kristen dan Yahudi menjadi Islam akan menjadi tujuan utama penyebaran agama yang dilakukan Sang Mahdi. Berikut ini adalah kutipan dari Ayatollah Ibrahim Amini yang mengatakan dengan sangat jelas mengenai pandangan ini:

Sang Mahdi akan menawarkan agama Islam kepada Yahudi dan Kristen; jika mereka menerimanya, mereka akan dikasihani, bila tidak mereka akan dibunuh.4

Dan tentu saja kita tidak bisa melupakan Hadis yang kurang dikenal yang telah menjadi kutipan favorit banyak Muslim anti-Semit. Sekali lagi, perhatikanlah bahwa hadis ini secara khusus membicarakan tentang “hari terakhir”:

Belum akan tiba kiamat hingga kaum Muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum Muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum Muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi.5

Setelah mengomentari Hadis ini, beberapa Muslim segera mengetahui fakta yang sangat “menarik” bahwa pohon khusus ini, “Gharqad” (tampaknya adalah pohon boxwood) saat ini banyak ditanam oleh orang Yahudi di Israel. Hal pokok di sini adalah bahwa holocaust (pembantaian massal) terakhir oleh kaum Muslim diperkirakan akan terjadi di negara Israel saat ini. Hal ini tentu saja menunjukkan persamaan lain antara Anti Kristus Alkitab dan Sang Mahdi.

Serangan Militer Melawan Israel dan Penetapan
Gunung Bait Suci (Bait Suci di Yerusalem) Sebagai Kursi Kekuasaan

Alkitab mengatakan bahwa Anti Kristus dengan koalisi berbagai bangsa akan menyerang Israel, dan secara khusus akan menaklukkan Yerusalem.

Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
Zakaria 14:2

Engkau muncul seperti angin badai dan datang seperti awan yang menutupi seluruh bumi, engkau beserta seluruh bala tentaramu dan banyak bangsa menyertai engkau. Beginilah firman YAHWEH Elohim: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat. Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang. Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.
Yehezkiel 38:9-12

Menurut Alkitab, setelah serangan ini, Anti Kristus akan mendirikan “takhtanya” di “Bait Suci Tuhan.” Rasul Paulus mengatakan hal ini dengan sangat jelas:

Lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Tuhan. Bahkan ia duduk di Bait Tuhan dan mau menyatakan diri sebagai Tuhan.
2 Tesalonika 2:4

Lokasi Bait Suci bangsa Yahudi ada di Gunung Moria di Yerusalem. Saat ini, Bait Suci yang dulu sempat berdiri di atasnya, sekarang sudah tidak ada. Bait Suci itu dihancurkan oleh Kaisar Titus pada tahun 70 M, sesuai dengan nubuat Yesus:

Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Tuhan, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Tuhan. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Matius 24:1,2

Saat ini, Gunung Moria, terkadang dikenal sebagai Gunung Bait Suci atau dalam bahasa Arab Haram Ash-Sharif, adalah lokasi dua masjid, dan dianggap sebagai tempat suci ketiga dalam Islam. Ada spekulasi yang tiada henti-hentinya mengenai Gunung Bait Suci dalam berbagai isu seperti, di manakah Bait Suci orang Yahudi sebagaimana dahulunya terletak, atau apakah di masa depan nanti Bait Suci orang Yahudi itu akan dibangun kembali? Berdasarkan ayat dari Rasul Paulus di atas, tampaknya ada indikasi bahwa Bait Suci orang Yahudi akan dibangun kembali. Rasul Paulus mengatakan bahwa Anti Kristus akan “mendudukkan dirinya di Bait Tuhan,” atau secara literal, “dia mengambil kursi di Bait Suci Tuhan.” Duduk di atas kursi di sini mengindikasikan seseorang yang memiliki otoritas. Maka dari itu, kita lihat bahwa Anti Kristus akan membangun Gunung Moria, dan lebih khususnya, Bait Suci orang Yahudi yang akan dibangun kembali, sebagai lokasi pemerintahannya. Yesus memperingatkan kejadian ini dua ribu tahun yang lalu. Menunjuk kepada Anti Kristus yang meninggikan dirinya di Bait Suci orang Yahudi, dan kejadian-kejadian yang akan segera mengikutinya. Yesus berkata:
Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya. Maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan, waktu itu akan dipersingkat.
Matius 24:15-22

Di sini kita lihat Yesus merujuk kedudukan Anti Kristus dalam Bait Suci sebagai “kebencian yang menyebabkan kehancuran.” Kehancuran di sini menunjukkan keadaan chaos dan penganiayaan kejam terhadap orang Yahudi dan Kristen yang akan segera terjadi ketika identitas Anti Kristus yang sebenarnya telah terbongkar. Setelah kampanye militer melawan Yerusalem, Anti Kristus akan menjadikan Bait Tuhan itu sendiri sebagai pusat pemerintahannya. Pada waktu itu, kedengkian terhadap Israel akan terlihat jelas. Begitu mendalam hingga Yesus memberi peringatan kepada penduduk Yerusalem untuk segera pergi ke gunung-gunung.


Serangan Sang Mahdi ke Yerusalem
Dan Berdirinya Kekalifahan Islam dari Yerusalem
Demikian juga Sang Mahdi dikatakan akan menyerang Yerusalem dan menaklukannya bagi Islam sehingga pemerintahan baru Islam yang berkuasa atas seluruh bumi akan didirikan di Yerusalem:

“(Pasukan yang membawa) bendera-bendera hitam akan datang dari Khurasan (Iran). Tidak ada kekuatan yang akan mampu menghentikan mereka dan mereka pada akhirnya akan mencapai Eela (Dome of Rock di Yerusalem) di mana mereka akan mengibarkan bendera mereka.”6

Yerusalem akan menjadi lokasi kekalifahan sejati, dan pusat pemerintahan Islam yang akan dikepalai oleh Imam al-Mahdi7

Juga seperti yang telah kita lihat di atas, Sang Mahdi tidak akan menghentikan kampanyenya melawan Yahudi dengan cara damai. Bagi orang-orang Yahudi, akhir jaman versi Islam berakhir dengan sedikit orang Yahudi yang tersisa bersembunyi di balik batu-batu atau pohon-pohon dari kejaran pedang Islam. Kampanye militer melawan Yerusalem dan berdirinya kekalifahan Islam tidak akan menghasilkan pemerintahan yang penuh kebaikan bagi orang-orang Yahudi, karena seperti yang telah kita lihat, kutipan di atas berlanjut:

…..Akan mengakhiri kepemimpinan orang Yahudi….dan mengakhiri dominasi Setan yang menyemprotkan kejahatan pada orang-orang sehingga mereka menyebabkan kejahatan di bumi.9

Dalam hubungannya dengan serangan melawan penduduk Israel di atas, ada sesuatu yang cukup menarik, satu lagi korelasi yang sangat spesifik antara tindakan Sang Mahdi dan tindakan Anti Kristus dalam Alkitab. Sementara persamaan-persamaan antara Anti Kristus dan Sang Mahdi sebagaimana telah kita diskusikan cukup mencengangkan; saya percaya bahwa persamaan pada bagian selanjutnya sangatlah luar biasa.

Perjanjian Tujuh Tahun antara Anti Kristus dengan Israel
Setelah menghimpun kekuatan, dan sebagai pembukaan dari invasinya ke Israel, Anti Kristus dikatakan akan menginisiatif perjanjian dengan bangsa Israel untuk jangka waktu tujuh tahun.

Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.
Daniel 9:27

Dalam konteksnya, ayat ini menunjukkan bahwa Anti Kristus akan membuat sebuah “perjanjian” dengan Israel selama tujuh tahun. Huruf Ibrani yang digunakan dalam ayat ini diterjemahkan sebagai “tujuh” adalah shabuwa. Secara literal berarti satu minggu, namun juga bisa berarti “minggu” dalam hari-hari atau tahun-tahun. Dalam pemikiran orang Ibrani, periode tujuh tahun hampir sama dengan satu dekade bagi kita. Kita orang Barat cenderung mengukur tahun-tahun melalui sistem decimal berdasarkan puluhan. Sementara di sisi lain kita mengukur hari berdasarkan angka tujuh (satu minggu). Orang Ibrani mengukur hari-hari dan tahun-tahun berdasarkan angka tujuh. Kata yang diterjemahkan dengan “tujuh” dalam Daniel 9:27 merujuk pada tujuh tahun. Ini adalah masa waktu yang spesifik yang akan digunakan Anti Kristus untuk membuat perjanjian damai dengan Israel. Kemudian, di tengah-tengah masa tujuh tahun, Anti Kristus akan mengingkari perjanjian itu dan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan di kuil orang Yahudi, dan kemudian memproklamasikan dirinya bukan hanya sebagai pemimpin dunia tetapi juga sebagai Tuhan itu sendiri. Nabi Yesaya menyebutkan “perjanjian” ini dan memarahi orang-orang Israel karena telah membuat perjanjian ini: dia sesungguhnya menunjuknya sebagai “perjanjian dengan maut” (Yes 28:14-15). Dalam perjanjian ini, bangsa Israel akan mengalami perasaan aman yang sama sekali palsu.

Perjanjian Tujuh Tahun Mahdi
Sekali lagi, Sang Mahdi juga dikatakan sebagai orang yang akan melakukan inisiatif perjanjian keempat sekaligus yang terakhir antara “Orang-orang Romawi” dan Muslim. (Sekali lagi, orang-orang Romawi diartikan orang-orang Kristen atau bangsa Barat secara umum – terhukum mati Nicholas Berg dalam pernyataan sebelum hukuman mati menyebut Presiden Bush, “Kamu, O anjing Romawi”). Yang cukup menarik ketika dikatakan bahwa perjanjian keempat ini akan dilakukan dengan keturunan kakak Musa, Imam Harun. Keturunan itu adalah Cohanim. Di antara orang-orang Yahudi hanya Cohanim yang diperbolehkan untuk memimpin tugas-tugas imam di Bait Suci. Hal ini adalah kenyataan yang perlu digarisbawahi karena banyak pengajar-pengajar dan teolog Kristen mengenai nubuatan yang berspekulasi bahwa, pembangunan kembali Bait Suci orang Yahudi akan dimasukkan dalam perjanjian yang dibuat oleh Anti Kristus dengan Israel. Akan tetapi aspek paling menakjubkan dari perjanjian antara Sang Mahdi dengan orang Yahudi ini adalah periode waktunya. Masa waktu yang spesifik dalam perjanjian ini persis sama dengan perjanjian damai Anti Kristus – tujuh tahun! Mengutip Hadis yang berbicara tentang kemunculan dan pemerintahan Mahdi, Muhammad Ali ibn Zubair menyampaikan tulisan yang menakjubkan ini:
Nabi mengatakan: Akan ada empat perjanjian damai antara kamu dan orang-orang Romawi. Yang keempat akan dimediasi oleh seseorang yang berasal dari keturunan Hadrat Harun (Yang Terhormat Harun, saudara laki-laki Musa) dan akan berlangsung selama tujuh tahun. Orang-orang bertanya, “O, Nabi Muhammad, siapa yang akan menjadi imam (pemimpin) masyarakat pada saat itu?” Nabi menjawab: Dia akan berasal dari keturunanku dan berusia persis 40 tahun. Wajahnya akan bersinar seperti bintang….8

Mengubah Hukum dan Waktu
Satu lagi tujuan Anti Kristus yang ditulis dalam Kitab Daniel adalah dia akan “berusaha menggantikan tatanan waktu dan hukum”:
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Daniel 7:25

Hal ini sebenarnya merupakan sebuah petunjuk besar mengenai sosok Anti Kristus. Melalui tindakan-tindakannya, kita melihat petunjuk dari mana dia berasal. Dikatakan bahwa dia akan memiliki keinginan untuk mengubah dua hal: waktu dan hukum. Sekarang kita telah melihat bahwa Mahdi akan mengganti hukum dengan menerapkan Hukum Syariah Islam di seluruh dunia, tetapi kita belum melihat bukti literatur dari penyataan bahwa dia akan mengubah “waktu.” Pertanyaan sederhana adalah, siapa lagi selain Muslim yang memiliki keinginan besar untuk merubah “waktu dan hukum”? Selain kalender Gregorian yang digunakan di Barat, terdapat pula kalender Yahudi, Hindu, dan Muslim. Yahudi dan Hindu bukanlah orang-orang yang memiliki keinginan untuk memaksakan hukum agama atau sistem penanggalannya kepada seluruh dunia. Akan tetapi, Islam memang memiliki hukum dan sistem penanggalannya sendiri, dan mereka sangat berhasrat agar keduanya dipergunakan di seluruh dunia. Sistem penanggalan Islam dibuat berdasarkan karir Muhammad. Penanggalan itu dimulai saat migrasi (Hijrah) yang dilakukan Muhammad dari Mekah ke Madina. Penanggalan Muslim dipandang sebagai perintah yang harus diataati. Dr. Waleed Mahanna, menuliskan posisi Islam dalam Sistem Kalender Hjrah:
Dipercaya bahwa adalah perintah ilahi untuk (dengan murni) menggunakan penanggalan (Hijrah) dengan 12 bulan berdasarkan bulan tanpa interkalasi, sebagai bukti bahwa Qur’an itu Suci.10

Bukan hanya Islam memandangnya sebagai perintah ilahi untuk menggunakan kalender agama yang unik ini, akan tetapi juga bahwa kalender ini memiliki minggu-minggu tersendiri. Tidak seperti ritme satu minggu di Barat; Senin hingga Jumat sebagai hari kerja diikuti Sabtu dan Minggu sebagai akhir pekan bersamaan dengan umat Yahudi dan Kristiani memanfaatkan kedua hari ini sebagai hari beribadah; Islam menganggap hari Jumat sebagai hari suci untuk berdoa. Ini adalah hari di mana orang-orang Muslim bertemu di masjid-masjid untuk berdoa dan mendengarkan kotbah.
Oleh karena itu sangat masuk akal bila Anti Kristus yang akan “berusaha merubah tatanan waktu dan hukum” dalam Alkitab adalah Muslim. Ketika kita melihat gambarannya secara utuh, hanya Islam-lah yang cocok dalam sistem yang memiliki sistem penanggalannya sendiri dan pekan yang berdasarkan sejarah agamanya sendiri; serta sebuah sistem hukum yang sudah pasti, dan yang ingin mereka paksakan pemberlakuannya di seluruh dunia. Tentunya bila seorang Muslim memiliki kekuatan sebesar Mahdi seperti yang sudah disebutkan di atas, maka ia akan berusaha untuk menerapkan baik Hukum Islam maupun sistem penanggalan dan pekan Islam di seluruh dunia.

Penunggang Kuda Putih
Persamaan terakhir antara Anti Kristus dan Sang Mahdi sebagaimana yang akan kita diskusikan dalam bagian ini adalah fakta bahwa baik Anti Kristus maupun Mahdi diidentifikasikan dalam bacaan Alkitab sebagai seseorang yang akan menunggangi kuda putih. Meskipun hal ini bias jadi bersifat literal, kemungkinan besar ini adalah gambaran simbolis dari kedua sosok itu. Hal yang menakjubkan adalah, tulisan asli Alkitab mengenai Anti Kristus di atas kuda putih dan tulisan asli tradisi Islam mengenai Sang Mahdi di atas kuda putih berada dalam bacaan yang sama.
Yang menjadi dasar dari gambaran simbolis Anti Kristus dan Mahdi di atas kuda putih terddapat dalam Kitab Wahyu pasal keenam. Di sini Rasul Yohanes memaparkan penglihatannya mengenai kejadian-kejadian yang dilepaskan yang akan menjadi tanda permulaan akhir jaman. Gambaran itu adalah Yesus memegang gulungan – di bagian luar gulungan terdapat tujuh meterai. Ketika setiap meterai dibuka, sebuah peristiwa akhir jaman yang jelas dan nyata dilepaskan:
Dan aku melihat ketika Anak Domba itu membuka satu dari meterai-meterai itu, dan aku mendengar satu dari keempat makhluk hidup itu yang berkata bagaikan bunyi guntur, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda putih dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang sebuah busur, dan kepadanya diberikan sebuah mahkota, dan dia keluar untuk menaklukkan, bahkan agar dia dapat menaklukkan.
Wahyu 6:1-2

Meterai yang akan mengikuti penunggang itu adalah:
1.Kedamaian akan diambil dari bumi
2.Kelaparan
3.Wabah dan kematian
4.Penganiayaan dan kesyahidan umat Tuhan
5.Gempa bumi besar
6.Kemurkaan Tuhan

Jadi kita lihat bahwa setelah penunggung muncul, dunia ini akan terjun bebas menuju keadaan chaos yang menunjukkan Hari Terakhir. Tafsiran yang banyak digunakan oleh ahli-ahli Alkitab mengenai bacaan tersebut adalah sebagai berikut:
Penunggang diberikan seekor kuda putih. Ia akan berusaha mengimitasi kuda putih yang dikatakan akan digunakan Yesus ketika Ia datang kembali (Wahyu 19:11). Oleh karena penunggang itu adalah imitasi Kristus, maka ini adalah sebuah penyamaran, yaitu penyamaran dari seorang Anti Kristus. Busur panah (meski hanya dengan sebuah anak panah) yang dibawa penunggang itu berbicara mengenai kedamaian palsu. Si penunggang kuda digambarkan sebagai oang yang muncul dengan membawa janji-janji damai yang palsu. Hal ini sesuai dengan referensi langsung mengenai perjanjian damai palsu yang dibuat oleh Anti Kristus dengan Israel pada awal periode tujuh tahun pemerintahannya. Mahkota di kepalanya secara jelas menunjukkan posisi otoritas dan kepemimpinan yang akan diberikan kepadanya. Dan kita lihat bahwa motivasi yang sebenarnya atau tujuan dari si penunggang ini adalah untuk menaklukan. Dalam identitas dan tindakannya yang akan menjadi nyata kemudian, kita tidak terkejut ketika menemukan bahwa peristiwa-peristiwa yang mengikuti kemunculannya di dunia tidaklah dengan menjaga masa-masa damai, melainkan dengan meramalkan masa-masa kekacauan. Tampaknya hal ini bukan menjadi masalah bagi cendekiawan Muslim yang biasanya terang-terangan mengadopsi sebuah kutipan dan memilih Alkitab. Karena melihat Anti Kristus di atas kuda putih dengan mahkota dan melakukan penaklukan, para cendekiawan Muslim melihatnya sebagai gambaran nyata Sang Mahdi. Seperti yang telah disebutkan mengenai Mahdi di pasal sebelumnya, penyebar Hadis Muslim mula-mula, Ka’b al- Abhar disebutkan mengatakan hal demikian:
Aku menemukan Sang Mahdi tertulis dalam buku Nabi-Nabi….contohnya, dalam Kitab Wahyu yang mengatakan: : ”Dan aku melihat dan memandang sebuah kuda putih. Dia yang duduk di atasnya….pergi menuju penaklukan dan menaklukkan.”11

Jadi sebagai kesimpulan, kita telah melihat beberapa aspek paling unik dan paling menyolok dari sosok Anti Kristus dalam Alkitab, juga misi dan tindakannya dalam tingkatan yang menakjubkan sesuai dengan deskripsi Sang Mahdi yang ditemukan dalam tradisi-tradisi Islam. Sekarang lebih jauh lagi, kita akan melihat bagaimana sesungguhnya para cendekiawan Muslim menggunakan ayat-ayat Alkitab mengenai Anti Kristus untuk juruselamat yang mereka nanti-nantikan yaitu Sang Mahdi. Hal ini merupakan nubuatan yang cukup ironis, bila tidak ingin dikatakan sangat ironis.

Pasal 4 - Sang Mahdi: Mesias Yang Dinantikan Dalam Islam

Di antara Kiamat Besar, hal yang paling dinantikan dan merupakan tanda utama adalah penantian Muslim akan kedatangan seorang manusia yang dikenal sebagai, “Sang Mahdi.” Dalam bahasa Arab, al-Mahdi berarti “Yang dibimbing.”1 Dalam Muslim Shi’a, ia juga dikenal sebagai Sahib Al-Zaman atau Al-Mahdi al-Muntadhar, artinya: “Penguasa Jaman” dan “Yang Dinanti-nantikan.” Sang Mahdi adalah manusia utama dalam Kiamat Besar. Hal ini dikonfirmasi oleh Ibn Kathir, akademisi Muslim termasyur pada abad VIII:
Setelah tanda-tanda yang lebih kecil (lesser signs), dan Saatnya telah kelihatan dan semakin meningkat, yaitu ketika umat manusia mencapai titik penderitaan terbesar. Kemudian Mahdi yang dinanti-nantikan akan datang; Dia adalah tanda pertama yang begitu jelas waktu kedatangannya.2

Kedatangan Mahdi merupakan elemen pusat yang diagung-agungkan dalam semua cerita akhir jaman Islam. Begitu pentingnya kedatangan Mahdi bagi eskatologi Islam, sehingga beberapa cendekiawan Muslim bahkan tidak menyebutkan “Kiamat Kecil”, akan tetapi menyebut mereka sebagai “tanda-tanda yang datang bersamaan dengan Sang Mahdi.”3 Meskipun ada beberapa perbedaan keyakinan antara sekte Suni dan Shi’a, dan kendati beberapa kelompok dalam Suni menolak perbedaan itu sama sekali; keyakinan umum mengenai Sang Mahdi bukanlah isu satu aliran saja, tetapi diterima oleh kebanyakan Muslim di seluruh dunia. Menurut Shaykh Muhammad Hisham Kabbani, ketua Islamic Supreme Council of America:

Kedatangan Mahdi adalah doktrin tetap bagi Muslim Suni dan Shia, dan sesungguhnya juga bagi seluruh umat manusia.4

Ayatollah Baqir al-Sadr dan Ayatollah Murtada Mutahhari, keduanya merupakan cendekiawan Muslim Shi’a, dalam buku mereka, The Awaited Savior, memaparkan Sang Mahdi dengan cara demikian:
Dalam sejarah umat manusia tidak pernah ada sebuah figur yang lebih legendaris daripada Sang Mahdi, Juruselamat yang dinanti-nantikan. Alur dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia telah merancang sebuah disain yang indah dalam kehidupan manusia. Namun pola Sang Mahdi berdiri di atas pola-pola lainnya. Dia adalah yang dibayangkan oleh para pengkhayal. Dia adalah mimpi dari para pemimpi. Bagi puncak keselamatan manusia, dia adalah Bintang Utara pengharapan, kepada siapa pandangan umat manusia tertuju…. Dalam pencarian tentang kebenaran sang Mahdi, tidak ada perbedaan kasta, kredo, atau pun negara. Pencarian ini bersifat universal, persis seperti Mahdi sendiri yang bersifat universal. Dia berdiri gemerlapan jauh di atas tembok sempit yang membelah dan membagi kemanusiaan. Dia adalah milik semua orang. Lebih jauh lagi, apakah sebenarnya Sang Mahdi itu? Tentulah ini merupakan pertanyaan besar yang ditanyakan oleh semua orang yang berpikir.5

Siapakah sesungguhnya “yang dinanti-nantikan” ini (yang dinantikan oleh dunia Islam), dan apa yang ia lakukan sehingga menyebabkan mereka semua menanti-nantikan kedatangannya? Pasal ini akan coba menjawab pertanyaan di atas, terutama dengan mengutip berbagai tradisi Islam dan interpretasi cendekiawan Muslim yang mempelajarinya. Saya ingin mendorong anda untuk mengambil waktu membaca setiap kutipan. Dalam referensi-referensi itulah kita akan menemukan keterkaitan mengenai pusat kepercayaan dan semangat dari 1.5 milyar Muslim yang berbagi tempat di bumi bersama kita. Mereka yang menginginkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor spiritual mendasar, dan yang telah mempengaruhi dunia saat ini harus diberi perhatian secara seksama.

Mesias Islam
Dalam kata-kata yang paling sederhana, Sang Mahdi adalah Mesias dalam Islam. Sementara arti kata “Mesias” dan “Mesianisme” sangat jelas berasal dari akar kata Yahudi-Kristen. Profesor Abdulaziz Abdulhussein Sachedina dari Universitas Virginia setuju bahwa kata-kata ini digunakan dalam konteks Islam ketika menunjuk pada Sang Mahdi. Dalam karya ilmiahnya mengenai subjek ini, Islamic Messianism, Sachedina menjelaskan secara panjang lebar, demikian:
Kata “mesianisme” dalam konteks Islam sering digunakan untuk menerjemahkan sebuah konsep penting mengenai figur eskatologi, Sang Mahdi. Ia adalah pemimpin yang telah ditetapkan “akan bangkit” untuk memulai transformasi sosial guna memperbaiki dan mengatur segala sesuatu di bawah bimbingan ilahi. Oleh karena itu, Mesias Islam mewujudkan aspirasi pengikut-pengikutnya dalam restorasi kemurnian agama yang akan membawa bimbingan sejati dan tidak terkorup, bagi semua umat manusia. Ia juga akan menciptakan kehidupan sosial yang adil dan dunia yang bebas dari tekanan, di mana pewahyuan Islam akan menjadi norma bagi seluruh bangsa.6

Maka tepatlah bila dikatakan “kebangkitan” Mahdi, oleh kebanyakan orang Muslim, disamakan dengan kedatangan kembali Yesus bagi orang Kristen. Sementara orang Kristen menantikan kedatangan Yesus untuk menggenapi semua janji dalam nubuat Tuhan bagi umatNya, orang Muslim menantikan kemunculan sang Mahdi, untuk menggenapi tujuan-tujuan ini. Sheikh Kabbani mengidentifikasikan Sang Mahdi sebagai figur mesias dalam Islam:
Orang-orang Yahudi menantikan Mesias, umat Kristen menantikan Yesus, dan kaum Muslim menantikan baik Mahdi maupun Yesus. Semua agama mendeskripsikan mereka sebagai manusia yang akan menyelamatkan dunia.7

Laki-laki yang Berasal dari Keluarga Muhammad
Hal pertama dan yang paling sering dikutip secara khidmat dalam keyakinan Islam mengenai Mahdi adalah tradisi yang menyatakan bahwa Sang Mahdi merupakan keturunan keluarga Muhammad, dan akan menyandang nama Muhammad:
Dunia tidak akan berakhir hingga seorang laki-laki dari sebuah keluarga, yang namanya sama dengan namaku, memerintah seluruh Arab.8
Nabi berkata: Sang Mahdi akan berasal dari keluargaku, dari keturunan Fatima (salah seorang istri Muhammad).9

Pemimpin Universal bagi Seluruh Umat Muslim
Di seluruh dunia Islam saat ini terdapat panggilan untuk merestorasi Kekalifahan Islam. Kalifah dalam Islam adalah puncak kepemimpinan politik dan agama bagi seluruh Muslim. Kalifah dipandang sebagai wakil pemerintahan Allah di bumi. Adalah penting untuk memahami bahwa ketika Muslim menginginkan restorasi kekalifahan, pada dasarnya Sang Mahdi sendirilah yang mereka panggil, karena Mahdi merupakan kalifah Islam terakhir yang dinanti-nantikan. Dengan demikian Muslim di mana pun berkewajiban untuk mengikuti Sang Mahdi.

Apabila kamu melihat dia, pergilah dan berikanlah kesetiaanmu kepadanya, bahkan sekalipun kamu harus merangkak di atas es, karena dia (Sang Mahdi) adalah wakil pemerintahan (Kalifah) Allah.10

Dia akan membersihkan jalan dan mendirikan pemerintahan keluarga (atau komunitas) Muhammad… Setiap orang percaya berkewajiban mendukungnya.11

Pemimpin Dunia
Sang Mahdi dipercaya akan menjadi pemimpin Muslim di masa depan yang tidak hanya akan memerintah dunia Islam, melainkan juga dunia non-Muslim. Sang Mahdi dikatakan akan memimpin revolusi dunia yang akan mendirikan aturan dunia Islam yang baru di seluruh bumi:
Sang Mahdi akan menjunjung kebenaran dan keadilan di dunia dan menghapus kejahatan dan korupsi. Dia akan menang melawan musuh-musuh Muslim.12
Dia akan muncul kembali pada hari yang telah ditentukan, dan kemudian dia akan melawan kekuatan jahat, memimpin sebuah revolusi dan memberlakukan aturan dunia baru yang berdasarkan keadilan, kebenaran, dan kebajikan….terutama akan memegang kebenaran dalam mengelola dunia dalam tangan mereka, dan Islam akan menjadi pemenang dari semua agama.13
Dia adalah pelopor kemenangan dari kebenaran dan kejatuhan dari semua tirani. Dia akan menyuarakan berakhirnya ketidakadilan dan tekanan, dan merupakan awal dari kebangkitan matahari Islam yang tidak akan terbenam lagi, dan yang akan memastikan kebahagiaan dan peningkatan kemanusiaan…. Sang Mahdi adalah sebuah tanda jelas dari Allah yang segera menjadi bukti bagi semua orang.14

Cara-cara dan metode Sang Mahdi dalam menyelesaikan revolusi dunia ini termasuk kampanye militer atau perang suci (jihad). Sementara beberapa Muslim percaya bahwa sebagian besar non-Muslim akan memeluk Islam secara damai selama pemerintahan Mahdi, kebanyakan tradisi menggambarkan dunia non-Muslim menjadi Islam sebagai hasil penaklukan yang dilakukan oleh Mahdi. Abdallrahman Kelani, penulis The Last Apocalypse, mendeskripsikan banyak perang yang akan dilakukan Sang Mahdi:
Al-Mahdi akan menerima banyak janji kesetiaan sebagai seorang kalifah bagi Muslim. Dia akan memimpin Muslim dalam banyak peperangan jihad. Pemerintahannya akan menjadi Kekalifahan yang mengikuti tuntunan Nabi. Banyak perang yang akan terjadi antara Muslim dan orang-orang tidak percaya selama pemerintahan Sang Mahdi….14

Bahkan Harun Yahya, seorang penulis Muslim moderat dan sangat popular, menunjuk invasi Mahdi ke tanah-tanah non-Muslim:
Sang Mahdi akan menyerbu semua tempat antara Timur dan Barat.16

Pasukan Berbendera Hitam
Dikatakan bahwa pengaruh Sang Mahdi untuk berkuasa akan didahului oleh pasukan dari timur yang akan membawa bendera-bendera hitam atau spanduk-spanduk peperangan. Sheikh Kabbani menyatakan:
Hadis mengindikasikan bahwa bendera-bendera hitam yang berdatangan dari daerah Khorasan akan menjadi isyarat bahwa kedatangan Sang Mahdi sudah dekat. Khorasan adalah Iran saat ini, dan beberapa akademisi telah mengatakan bahwa hadis ini berarti bendera-bendera hitam datang dari Asia Tengah, misalnya di arah Khorasan, kemudian muncullah Mahdi dengan segera.17

Tradisi lain menyatakan bahwa:
Pembawa pesan Allah mengatakan: Spanduk-spanduk hitam akan berdatangan dari timur dan hati mereka akan sekeras besi. Siapa pun yang mendengar mereka harus bergabung dan memberikan kesetiaan mereka, bahkan bila hal itu berarti merangkak menyeberangi salju.18

Dalam Islam terdapat dua buah bendera. Satu berwarna putih dan yang satu berwarna hitam. Tertulis di kedua bendera itu huruf Arab: “Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.” Bendera putih disebut Al-Liwaa dan menjadi tanda bagi pemimpin pasukan Muslim, dan merupakan bendera negara Islam. Bendera hitam disebut ­Ar-Raya, dan digunakan oleh pasukan Muslim. Bendera itu juga disebut bendera jihad, dan dibawa dalam peperangan. Satu bendera merupakan tanda pemerintahan dan yang lain adalah bendera militer.19 Ketika Muhammad kembali ke rumahnya di Mekah setelah mengungsi selama delapan tahun, ia kembali sebagai seorang penakluk. Bersama dia ada 10.000 tentara Muslim. Mereka membawa bendera hitam bersama mereka. Pada bendera itu terdapat satu kata yang tertulis dalam bahasa Arab: penghukuman.20
Ketika saya sedang berbicara dengan sekelompok pemuda Muslim dan menanyakan beberapa pertanyaan. Saya bertanya apakah kekuatan superior Amerika dan Israel yang terlihat dengan begitu jelas dibandingkan militer negara Muslim mana pun merupakan akar permasalahan bagi banyak orang Muslim. Salah seorang pemuda ini menjadi sangat marah akan pertanyaan saya dan menggertak, “Kalian Amerika dan Zionis sebaiknya bersiap-siap, karena bendera-bendera hitam akan segera datang!” Pada waktu itu, saya tidak mengetahui apa yang sedang dia bicarakan. Beberapa waktu kemudian saya mengerti artinya.

Penaklukan Israel
Tradisi Islam menggambarkan Sang Mahdi menggabungkan diri dengan pasukan perang Muslim yang membawa bendera hitam. Kemudian Mahdi akan memimpin pesukan ini menuju Israel untuk menaklukannya kembali bagi Islam. Orang-orang Yahudi akan dibantai hingga sangat sedikit yang tersisa dan Yerusalem akan menjadi lokasi di mana Mahdi memerintah dunia.
Rasulullah (Muhammad) mengatakan: “Pasukan-pasukan yang membawa bendera hitam akan datang dari Khurasan. Tidak ada kekuatan yang akan mampu menghentikan mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Eela (Baitul Maqfas di Yerusalem) di mana mereka akan menaikkan bendera mereka.”21

Adalah penting untuk diperhatikan di sini bahwa referensi “Baitul Maqdas” Dalam bahasa Arab berarti “rumah suci.” Hal ini menunjuk kepada Masjid Dome of Rock yang terletak di atas Bukit Kuil di Yerusalem.
Dengan nada sengit, penulis dari Mesir, Muhammad ibn Izzat dan Muhammad ‘Arif mengomentari tulisan di atas:
Sang Mahdi akan menjadi pemenang dan akan membasmi babi-babi dan anjing-anjing itu, serta berhala-berhala masa kini; sehingga sekali lagi akan ada kekalifahan yang berdasarkan kenabian sebagaimana dinyatakan dalam hadis…. Yerusalem akan menjadi lokasi kekalifahan yang dituntun dengan benar dan menjadi pusat pemerintahan Islam, yang akan dikepalai oleh Imam al-Mahdi….yang akan mengakhiri kepemimpinan Yahudi…dan mengakhiri dominasi setan yang menyemprotkan kejahatan kepada orang-orang sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan di bumi, menjadikan mereka budak dari berhala-berhala palsu, dan memerintah dunia dengan aturan lain selain Syariah (Hukum Islam).
Penekanan oleh penulis22

Ada sebuah tulisan yang sangat terkenal dan sering dikutip disepanjang sejarah dunia Islam. Tulisan ini mendiskusikan kampanye militer Sang Mahdi melawan Israel. Tulisan ini memuakkan tetapi kedengarannya wajar:
Nabi mengatakan…..Belum akan tiba kiamat hingga saatnya kaum Muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum Muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia….."
Penekanan oleh penulis23

Pemberi Nafkah Sakti yang Akan Dicintai Semua Orang
Dikatakan bahwa Sang Mahdi memiliki kekuasaan atas angin dan hujan dan tanaman-tanaman. Di bawah pemerintahan Mahdi, dunia akan hidup dalam kesejahteraan. Tulisan Islam melaporkan bahwa suatu kali Muhammad berkata:

Pada hari-hari terakhir Ummah-ku (komunitas universal Islam), Sang Mahdi akan muncul. Allah akan memberinya kekuatan atas angin dan hujan dan bumi akan menumbuhkan daun-daunan. Dia akan memberikan kekayaan yang sebesar-besarnya, ternak akan melimpah, dan Ummah akan berkembang dan dihormati….24

Pada masa itu, kelompokku akan menikmati waktu kebahagiaan yang tidak pernah dialami sebelumnya. Surga akan mengirimkan hujan deras kepada mereka, bumi tidak akan menahan tanamannya, dan kekayaan akan tersedia bagi semua orang. Seseorang akan berdiri dan berkata, “Berikanlah Mahdi kepadaku!” dan dia akan berkata, “Ambillah.”25

Sebagai hasil dari berbagai keuntungan yang diberikan Mahdi, dikatakan bahwa seluruh makhluk di bumi akan dipenuhi oleh cinta yang mendalam kepadanya:

Allah akan menaburkan cinta kepadanya di dalam hati semua orang.26

Al Mahdi muncul, semua orang hanya akan membicarakan dia, mereguk cinta yang ditujukan padanya, dan tidak akan membicarakan hal lain selain tentang dirinya.27

Waktu Pemerintahan Sang Mahdi
Sementara ada lebih dari satu tradisi mengenai sifat dan waktu Sang Mahdi memegang kekuasaan, terdapat satu hadis khusus yang menempatkan peristiwa ini pada saat kesepakatan damai terakhir antara kaum Arab dan Romawi (“Romawi” menunjuk orang-orang Kristen, atau secara umum, dunia barat). Meskipun kesepakatan damai ini dibuat dengan kaum Romawi, dikatakan bahwa kesepakatan ini secara khusus dimediasi oleh seorang Yahudi yang berasal dari garis keturunan Harun. Kesepakatan damai akan dibuat selama jangka waktu tujuh tahun.

Rasulullah (Muhammad) mengatakan: Akan ada empat perjanjian antara kamu dan kaum Romawi (Kristen). Perjanjian keempat akan dimediasi oleh seorang yang berasal dari keturunan Hadrat Harun (Harun yang terhormat – kakak Musa) dan akan berlangsung selama tujuh tahun.
Penekanan oleh penulis

Kelihatannya periode kesepakatan damai itu juga merupakan periode kepemimpinan Mahdi. Meskipun ada beberapa tradisi yang menyebutkan bahwa Sang Mahdi akan memerintah di bumi selama delapan atau bahkan sembilan tahun, kebanyakan tulisan menyatakan bahwa kepemimpinannya akan berlangsung selama tujuh tahun.

Nabi mengatakan….Dia akan membagikan kekayaan, dan akan memerintah orang-orang berdasarkan sunah Nabi mereka dan menjunjung Islam di bumi. Dia akan memerintah selama tujuh tahun, kemudian mati, dan kaum Muslim akan mendoakan dia.
Penekanan oleh penulis

Nabi mengatakan: Sang Mahdi….akan memenuhi bumi dengan kekayaan dan keadilan sebagaimana dahulu dipenuhi dengan tekanan dan tirani, dan dia akan memerintah selama tujuh tahun.
Penekanan oleh penulis

Sang Mahdi, Penunggang Kuda Putih
Sang Mahdi dipercaya akan mengendarai kuda putih. Sulit dikatakan apakah hal itu merupakan bersifat simbolis atau literal. Cukup menarik, tradisi ini berdasarkan tafsiran Muslim terhadap kitab orang Kristen. Meskipun pada kenyataannya Muslim memandang Alkitab telah diubah dan dikorupsi oleh Yahudi dan Kristen, mereka masih mengklaim bahwa beberapa bagian “asli” dari kitab-kitab itu masih bisa ditemukan di dalam Alkitab yang sudah “korup”. Dengan demikian terdapat tradisi dalam studi Islam yang mencari-cari bagian itu dalam Alkitab sehingga Muslim merasa dapat dimurnikan dari pengaruh korup kaum Yahudi dan Kristen. Tradisi Yahudi-Kristen ini disebut isra’iliyyat oleh kaum Muslim. Salah seorang penyebar tradisi Alkitab adalah akademisi Muslim Ka’b al-Abhar. Oleh kaum Muslim, ia dipandang sebagai penyebar Hadis dan isrs’iliyyat yang dapat dipercaya.31 Pandangan Ka’b al-Abhar bahwa deskripsi penunggang kuda putih yang sama dengan yang ada dalam Kitab Wahyu adalah Sang Mahdi, didukung oleh dua penulis Mesir terkemuka, Muhammad Ibn ‘Izzat dan Muhammad ‘Arif, dalam buku mereka Al Mahdi and the End of Time. ‘Izzat dan Arif mengutip perkataan Ka’b al Abhar demikian:
Saya menemukan Sang Mahdi dilaporkan dalam kitab nabi-nabi…Misalnya, Kitab Wahyu mengatakan, “Dan aku melihat dan memandang seekor kuda putih. Dia yang duduk di atasnya…pergi menuju penaklukan dan menaklukan.”32

‘Izzat dan ‘Arif kemudian melanjutkan:
Sangatlah jelas bahwa laki-laki ini adalah Mahdi yang akan mengendarai kuda putih dan menghakimi berdasarkan Qur’an (dengan keadilan), dan manusia akan ditandai dengan tanda sujud pada dahi mereka (tanda dari dahi mereka karena bersujud hingga ke tanah sebanyak lima kali).33

Dikatakan oleh beberapa orang bahwa untuk alasan inilah Saddam Hussein memiliki beberapa lukisan dinding di seluruh Baghdad yang menggambarkan dirinya sebagai Pahlawan Muslim di atas kuda putih dengan pedang terangkat melakukan perang brutal melawan orang kafir.34

Al-Mahdi, Arkeolog Sakti
Dalam salah satu kumpulan tradisi yang sangat menarik mengenai Sang Mahdi dapat kita temukan bahwa ia dikatakan akan menemukan beberapa gulungan Alkitab yang belum ditemukan dan bahkan Tabut Perjanjian:
Ka’b al Abhar mengatakan, “Dia akan disebut ‘Mahdi’ karena dia akan menuntun (yahdi) kepada sesuatu yang tersembunyi, dan mengeluarkan Torah dan Injil dari kota bernama Antiokhia.”35

As-Suyuti menyebutkan dalam al-Hawi bahwa pembawa sabda Allah, semoga Allah memberkatinya dan menganugerahinya kedamaian, mengatakan, “dia disebut Mahdi karena dia akan menuntun orang-orang ke gunung di Siria di mana dia akan membawa keluar kumpulan Torah untuk membuktikan bahwa Yahudi salah. Di tangan Mahdi, Tabut Perjanjian akan dikeluarkan dari Laut Tiberias dan diambil dan ditempatkan di Yerusalem.36

Ad-Dani mengatakan bahwa ia akan disebut Mahdi karena dia akan dituntun menuju gunung di Siria di mana dari situ akan membawa kumpulan Torah dan beradu pendapat dengan Yahudi dan sekelompok orang akan menjadi Muslim.37

Tampaknya, tujuan menemukan bagian “yang hilang” dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru; begitu juga dengan Tabut Perjanjian, adalah untuk membuat Kaum Kristen dan Yahudi memeluk Islam sebelum “membasmi” sisanya yang tidak memeluk Islam. Kita akan mendiskusikan aspek tradisi Islam ini lebih mendalam di bab berikutnya.

Rangkuman
Setelah melihat berbagai tradisi Islam dan pendapat cendekiawan Muslim, sekarang mari kita meneliti dan melihat kembali apa yang telah kita pelajari tentang orang dan misi Sang Mahdi dalam benak sebagian besar umat Muslim di seluruh dunia:
1.Sang Mahdi adalah figur mesias dalam Islam.
2.Dia merupakan keturunan Muhamad dan akan menyandang nama Muhammad (Muhammad bin Abdullah).
3.Dia merupakan seorang Islam yang sangat saleh.
4.Dia akan menjadi pemimpin dunia, baik dalam bidang spiritual, politik, dan militer.
5.Dia akan muncul setelah periode penganiayaan dan penderitaan besar di atas bumi.
6.Dia akan menegakkan keadilan dan kebenaran di seluruh dunia dan menghapuskan tirani serta tekanan.
7.Dia akan menjadi Kalifah dan Imam (wakil pemerintahan dan pemimpin) umat Muslim di seluruh dunia.
8.Dia akan memimpin revolusi dunia dan mendirikan aturan baru bagi dunia.
9.Dia akan memimpin tindakan-tindakan militer melawan semua yang menentangnya.
10.Dia akan menginvasi banyak negara.
11.Dia akan membuat perjanjian damai selama tujuh tahun dengan orang Yahudi keturunan imam.
12.Dia akan menaklukan Islam bagi Islam dan memimpin “Muslim-Muslim yang setia” dalam pembantaian/perang akhir melawan Yahudi.
13.Dia akan mendirikan pusat dunia Islam yang baru di Yerusalem.
14.Dia akan memerintah selama tujuh tahun (kemungkinan bisa sampai delapan atau sembilan tahun).
15.Dia akan menjadikan Islam sebagai satu-satunya agama yang dipraktekkan di bumi.
16.Dia akan muncul dengan mengendarai kuda putih (kemungkinan simbolik).
17.Dia akan menemukan beberapa manuskrip Alkitab yang belum ditemukan sebelumnya, yang akan dia gunakan untuk beradu pendapat dengan orang Yahudi dan menyebabkan beberapa orang Yahudi memeluk Islam.
18.Dia akan menemukan Tabut Perjanjian dari Laut Galilea, yang akan dia bawa ke Yerusalem.
19.Dia akan memiliki kekuatan supernatural dari Allah atas angin dan hujan dan tanaman.
20.Dia akan memiliki dan membagikan sejumlah besar kekayaan.
21.Dia akan dicintai oleh semua orang di bumi.

Pasal 3 - Eskatologi Islam

Kebanyakan buku eskatologi Islamiah terutama terdiri dari usaha para penulis untuk mengumpulkan, menghimpun, dan menyampaikan Hadis yang paling dapat dipercaya, dan berbagai tradisi berkaitan dengan akhir jaman. Di atas semua itu, kebanyakan buku eskatologi Islam juga berisi tentang penjelasan dari pengarang. Karena saya bukan ahli Hadis (dan tidak bercita-cita menjadi ahli Hadis), dan karena saya tidak ingin untuk hanya memaparkan interpretasi saya pribadi mengenai apa yang diajarkan Islam tentang akhir jaman, maka saya dengan seksama akan menggunakan tradisi Islam atau penjelasan yang telah banyak ditulis oleh para pengarang dan akademisi Islam mengenai subjek ini. Dengan demikian, kebanyakan isi buku ini akan dipenuhi oleh kutipan-kutipan dan referensi.

Pada umumnya, penelitian eskatologi Islam terbagi menjadi dua kategori, yaitu Kiamat Kecil dan Kiamat Besar. Kiamat kecil terkadang disamakan dengan apa yang disebut Yesus dengan “munculnya penyakit,” yang dipercaya merupakan tanda-tanda awal Kiamat Besar. Pada tingkat tertentu hal ini benar. Perbedaannya adalah bahwa banyak tanda-tanda Kiamat Kecil terjadi bersamaan dengan Kiamat Besar. Oleh karena itu, Kiamat Kecil tidak bisa selalu dianggap sebagai tanda-tanda awal, namun lebih sebagai tanda-tanda secara keseluruhan (tanda-tanda yang lebih kecil). Beberapa tanda Kiamat Kecil cukup menarik, tetapi untuk tujuan penelitian ini, kita tidak akan mempelajarinya lebih jauh. Kita akan langsung membahas tentang Kiamat Besar.

Kiamat Besar
Pentingnya penelitian ini adalah pemahaman yang jelas akan pengajaran Islam mengenai Kiamat Besar. Kiamat Besar atau Tanda-tanda Besar, secara jelas berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang jauh lebih penting daripada Kiamat Kecil. Tanda-tanda ini terkait dengan isu kedatangan Anti Kristus versi Muslim (Ad-Dajjal), atau kembalinya Yesus versi Muslim (Isa Al-Masih), atau yang paling penting, kedatangan Juruselamat/Mesias versi Muslim (Al-Mahdi). Mereka semua tidak berkaitan dengan, misalnya, meningkatnya imoralitas, diabaikannya agama, atau tanda-tanda umum lainnya. Sementara legitimasi beberapa tanda Kiamat Kecil tidak jelas dan dapat diperdebatkan, Kiamat Besar tidak dapat diperdebatkan dalam pikiran orang-orang Muslim. Bagi kaum Muslim, untuk memahami pentingnya tanda-tanda Kiamat Besar, pertama-tama seseorang harus memahami pentingnya kepercayaan Muslim mengenai akhir jaman .

Prioritas Akhir Jaman dalam Kepercayaan Islam
Qur’an menyebutkan lima hal yang harus dipercaya Muslim agar dapat hidup sebagai seorang Muslim yang baik. Kelima hal ini, pada akhirnya menjadi kredo (pengakuan iman) Islam. Dari Qur’an kita baca:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi….
Surah 2:177

Perhatikanlah urutan kelima prinsip kepercayaan :
1.Percaya kepada Allah.
2.Percaya kepada hari kemudian (hari kiamat).
3.Percaya kepada malaikat-malaikat.
4.Percaya kepada ktab-kitab.
5.Percaya kepada nabi-nabi.

Ini sangat berbeda dengan Kekristenan. Sayang sekali, meskipun keyakinan akhir jaman memegang peranan penting dalam Perjanjian Baru dan kehidupan gereja mula-mula, saat ini keyakinan mengenai hari akhir telah menjadi suatu pilihan, atau pada umumnya diabaikan oleh kebanyakan orang. Tetapi tidak demikian dalam Islam: Tidak ada Muslim sejati yang tidak percaya akan akhir jaman dan peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. Oleh karena itu memahami perspektif Islam mengenai akhir jaman dan khususnya Kiamat Besar adalah sangat penting jika kita ingin memahami sumber penantian dari 1.5 milyar Muslim di seluruh belahan bumi. Inti keyakinan inilah yang akan kita pelajari sekarang.